Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peringkat Kota Cerdas Indonesia 2019, ITB: Belum Ada Kota Cerdas

image-gnews
Direktur Utama Tempo Media Group Toriq Hadad saat sambutan dalam acara Ngobrol @Tempo bertajuk
Direktur Utama Tempo Media Group Toriq Hadad saat sambutan dalam acara Ngobrol @Tempo bertajuk "Being Smart with Smart City" di The Breeze BSD City, Tangerang pada Rabu,10 April 2019.(Sukarnain/TEMPO)
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Institut Teknologi Bandung (ITB) mengeluarkan peringkat kota cerdas di Indonesia 2019. Kota besar yang tergolong menuju cerdas, yaitu Semarang, Surabaya, Batam, Bandung, dan Tangerang.

“Jakarta tidak termasuk karena provinsi, kota-kotanya pun administratif,” kata Ketua Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas ITB Suhono Supangkat, Rabu 20 November 2019.

Sementara kelompok kota sedang meliputi Yogyakarta, Samarinda, Jambi, Banjarbaru, dan Pontianak. Pada kelompok kota kecil mencakup Magelang, Padangpanjang, Bontang, Pariaman, dan Pare-pare.

Riset dimulai sejak April 2019 dan tidak semua kota berpartisipasi. Menurut Suhono kegiatan itu digelar rutin dua tahunan sejak 2015 lalu 2017.

Dari hasil penilaian itu, selama enam tahun terakhir belum ada kota di Indonesia yang tergolong cerdas. Berdasarkan rangkuman penelitian, secara umum kota terbaik di Indonesia baru memasuki tahap integrasi sistem menuju solusi cerdas yang terintegrasi penuh.

Keberlanjutan dari suatu inisiatif baik dinilai masih menjadi tantangan yang belum berhasil diwujudkan di berbagai kota. Banyak inisiatif yang tidak berhasil dijaga keberlanjutannya. “Penggantian kepala daerah juga ikut berpengaruh,” ujar Suhono.

Banyak kota yang juga dinilai masih terjebak pada inisiatif canggih berbasis teknologi informasi dan komunikasi sebagai solusi permasalahan kota. Namun, kata Suhono, mereka mengabaikan sarana mendasar seperti zebra cross yang sudah hampir tidak terlihat dan masih kurangnya tempat pemberhentian angkutan kota atau bis yang terpelihara dan tepat lokasinya.

Selain itu banyak solusi cerdas kota yang tidak dirancang dengan memperhatikan aspek-aspek pendukungnya secara utuh sehingga belum memberikan manfaat yang efektif. Contohnya kota yang sudah memiliki Command Center namun belum dapat memberikan perubahan nyata bagi masyarakat. “Dengan ratusan atau ribuan CCTV belum didukung oleh mekanisme tindakan (action) dari berbagai hal yang terjadi dan teramati,” ujarnya.

Kota-kota di Indonesia masih harus berjuang keras menuju Kota Cerdas yang sesungguhnya dengan menjalankan berbagai solusi cerdas yang berkelanjutan. Penerapannya, kata Suhono, harus tanpa mengabaikan aspek-aspek pendukungnya, infrastruktur dasar yang memadai, serta upaya keras melakukan penegakan hukum dan revolusi mental warga kotanya menuju perilaku yang lebih baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Riset dan pemeringkatan Kota Cerdas bertujuan mengukur kinerja pengelolaan kota. Selain itu memberikan gambaran yang lengkap mengenai masalah dan potensi kota serta bagi pihak terkait dalam membangun layanan publik. Hasil riset juga digunakan sebagai proses evaluasi berkelanjutan penerapan Smart City di kota-kota Indonesia. “Kota Cerdas itu bukan hanya membuat aplikasi,” kata Suhono.

Konsep Smart City ujarnya bukan hanya sebuah kota yang dilengkapi teknologi dan aplikasi, melainkan upaya cerdas untuk membuat kualitas hidup warganya meningkat.

Selain itu ada delapan peringkat lain yang terkait dengan riset dan peringkat Kota Cerdas 2019. Kota besar yang masuk rating Ekonomi Cerdas adalah Surabaya, Semarang, Batam, Bogor, Bandung. Sementara untuk kota sedang, yaitu Surakarta, Jambi, Cimahi, Manado, Banjarbaru. Kota kecilnya yaitu Pariaman, Magelang, Bontang, Padangpanjang, dan Mojokerto.

Rating Sosial Cerdas kota besar, yakni Semarang, Bandung, Bogor, Surabaya, Tangerang Selatan. Adapun kota sedangnya Samarinda, Denpasar, Jambi, Banjarbaru, dan Surakarta. Kota kecilnya adalah Bontang, Pariaman, Magelang, Mojokerto, dan Padangpanjang.

Selain itu ada rating lingkungan, kesehatan, keamanan dan kebencanaan kota, pengembangan dan pengelolaan kota, kesiapan pemerintahan digital, dan kesiapan integrasi Kota Cerdas.

Peserta riset dan rating Kota Cerdas ITB 2019 berjumlah 13 kota berpenduduk lebih dari satu juta jiwa, kemudian 48 kota berpenduduk 200 ribu hingga satu juta jiwa, serta dan 32 kota berpenduduk kurang dari 200 ribu orang.

Prosesnya diawali oleh evaluasi mandiri oleh kota peserta secara online kemudian panitia melakukan penilaian tahap pertama. Setelah itu validasi dan survei lapangan ke-30 kota terpilih. Tim penilai kemudian melakukan pemetaan kota untuk penilaian tahap kedua hingga keluar hasil peringkatnya.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

8 jam lalu

Acara
75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

Dalam rangka memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia mengadakan acara acara "#AussieBanget University Roadshow" di ITB


Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

19 jam lalu

Aksi solidaritas mahasiswa ITB untuk Palestina, Kamis malam, 30 November 2023 di kampus. Dok KM-ITB
Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Biaya UKT dan IPI yang diusulkan ITB 2024 jalur SNBP, SNBT, SM-ITB, dan IUP


5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

2 hari lalu

Mahasiswa ITB menggelar aksi menolak skema pembayaran uang kuliah melalui platform pinjaman online di depan gedung Rektorat ITB, Bandung, 29 Januari 2024. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyatakan skema pembayaran dengan Pinjol tidak diizinkan yang akan diikuti dengan pemeriksaan oleh inspektorat jenderal di lapangan. TEMPO/Prima Mulia
5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

Kenaikan biaya kuliah itu menuai protes dari kalangan mahasiswa, seperti UGM, Unsoed, dan ITB.


Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

2 hari lalu

Hieronimus Jevon Valerian, wisudawan S1 Institut Teknologi Bandung (ITB) program studi Aktuaria, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 4.00. Dok ITB
Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

Begini cerita Hieronimus Jevon Valerian yang kerap mengorbankan waktu luang untuk belajar dan memanfaatkan waktu selama berkuliah di ITB.


Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

3 hari lalu

Anggota tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember atau Unej (dari kiri) Bima Satria Yudhanto, Carel Aditya Saputra, dan Daniel Chrisna Putra. Mereka memenangi Bridge Design Competition (BDC) 2024 yang diselenggarakan Nanyang Technological University Singapore . Foto: Humas Universitas Jember
Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.


Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

3 hari lalu

Mahasiswa ITB menggelar aksi menolak skema pembayaran uang kuliah melalui platform pinjaman online di depan gedung Rektorat ITB, Bandung, Senin, 29 Januari 2024. Keluarga Mahasiswa ITB mencatat ada 120 orang mahasiswa yang menunggak Uang Kuliah Tunggal atau UKT dan terancam tidak bisa mengikuti kuliah atau dipaksa cuti kuliah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.


Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

4 hari lalu

Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) Cirebon terdiri dari dua lokasi, yaitu di Kampus Arjawinangun dan Kampus Watubelah dan untuk Kampus Arjawinangun diproyeksikan akan menampung sekitar 10 ribu mahasiswa. (ANTARA/HO-Humas ITB)
Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.


ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

5 hari lalu

Wisuda pertama ITB tahun akademik 2023/2024, di Auditorium Sasana Budaya Ganesha, Sabtu, 28 Oktober 2023. Dokumentasi: ITB.
ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.


Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

5 hari lalu

Nila Armelia Windasari, S.A., M.B.A, Ph.D. (Humas ITB/Anggun Nindita)
Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.


KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

6 hari lalu

Aksi buruh pada peringatan May Day di Taman Cikapayang, Bandung, Jawa Barat, 1 Mei 2024. Selain diikuti buruh atau pekerja aksi ini diikuti oleh para pekerja informal, mahasiswa, dan aktivis, dan komunitas, untuk menggaungkan masalah dampak omnibus law pada masalah lingkungan, upah, hak pekerja, sampai konflik lahan. TEMPO/Prima mulia
KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.