2. Desain dan layar
Asus ROG Phone II. TEMPO/Khory
ROG Phone II didesain cukup gahar, mungkin karena ponsel dikhususkan ke segmen gaming. Dengan dimensi 170,99 x 77,6 x 9,48 milimeter dan bobot 240 gram, Asus mendesain bagian layar dan belakang yang dilapisi Corning Gorilla Glass 6 yang dikelilingi bingkai metal, serta setiap sudut yang melengkung.
Layarnya berukuran 6.59 AMOLED, beresolusi 1080x2340, aspek rasio 19.5:9, dan didesain khusus dengan refresh rate 120Hz dan response time 1ms, yang diklaim pertama di dunia. Layarnya cukup lebar, sehingga memberikan pengalaman visual yang lebih baik ketika menonton video.
Refresh rate merupakan istilah yang sering muncul ketika membahas layar digital. Refresh rate menjadi kemampuan layar untuk melakukan refresh dan menampilkan frame dalam satu detik yang ditampilkan berbentuk frekuensi dengan satuan Hertz (Hz). Refresh rate erat kaitannya dengan berapa banyak frame yang bisa ditampilkan layar dalam satu detiknya.
Tidak seperti smartphone baru saat ini, Asus memilih menghadirkan bezel yang agak tebal di bagian atas dan bawah layar. Di bagian bawah layar terdapat tombol 'home' di tengah, tombol 'kembali' di kiri dan sebelah kanan tombol untuk melihat aplikasi yang pernah Anda buka, serta speaker di tengah paling bawah.
Sementara bagian atas Layar di bagian bezel-nya terdapat lampu penanda pesan di kiri, tengah speaker untuk mendengar percakapan telepon dan kamera di kanan. Di bagian belakang, terdapat dua kamera plus dua lampu flash dengan desain kaku yang menyatu dalam desain futuristik.
Motif garis robotik, tulisan REPUBLIC OF GAMERS, dan logo mata khas yang bisa diatur dengan lampu warna-warni, membuat bagian belakang ponsel cukup menarik. Ditambah lis merah di bagian kanan yang merupakan fitur ROG Aerodynamic System.
Di sisi kanan smartphone dipasang dua tombol yang menonjol yaitu pengatur volume dan tombol power atau pembuka kunci layar. Serta terdapat dua tombol lain yang diatur khusus untuk bermain game di bagian atas dan bawah sisi kanan, Asus menyebutnya Air Trigger.
Sedangkan di sisi bawah, dilengkapi dengan jack earphone 3,5 milimeter dan lubang USB Type C untuk pengisi daya. Di sisi kiri tidak terdapat tombol, tapi dibekali dengan lubang USB Type C kedua sebagai alternatif untuk mengisi daya baterai ketika bermain game, sehingga tidak terhalang oleh kabel, juga bisa dipakai untuk pemasangan aksesorisnya.
Secara keseluruhan, desain ROG Phone II sangat berbeda dengan smartphone merek lain, terlihat gagah ketika digenggam. Namun, seperti smartphone pada umumnya, terdapat masalah yaitu rawan bekas sidik jari, sehingga jika tidak rajin dibersihkan, maka ponsel akan terlihat jorok.
Selain itu, masalah klasik adalah ketika smartphone jatuh dan merusak bodi dan layar. Sehingga diperlukan pelindung seperti case dan lapisan pelindung layar. Asus memang menyediakan case, tapi peruntukkannya hanya memperindah bodi, dan melindungi setiap sudut ponsel.
3. Hardware dan performa