Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bumi Memiliki Bulan Mini dalam 2,5 Tahun Terakhir

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Ilustrasi bulan. REUTERS/Mike Blake
Ilustrasi bulan. REUTERS/Mike Blake
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama dua setengah tahun terakhir, Bumi diduga memiliki dua bulan. Bulan mini itu, sebagaimana beberapa orang menyebutnya, adalah bintik seukuran sofa kira-kira 10 triliun kali lebih redup daripada rekannya yang lebih terkenal. Dan para astronom menemukan satelit itu tepat pada waktunya, karena sebentar lagi akan hilang selamanya, sebagaimana dilaporkan Popular Science, 27 Februari 2020.

Kacper Wierzchos dan Theodore Pruyne, astronom dari Catalina Sky Survey yang didanai NASA, pertama kali melihat benda itu. Mereka memperkirakan ukuran panjangnya antara 6 dan 12 kaki (1,8- 3,6 m), dan melesat melintasi langit pada 15 Februari saat mereka memindai asteroid.

Sekarang, setelah sekitar sepuluh hari pengamatan oleh segelintir observatorium, Minor Planet Center telah merilis rincian orbit satelit itu — lintasan melingkar dan tak menentu di sekitar Bumi.

Dengan mengekstrapolasi lintasan itu ke belakang dan ke depan, para peneliti memperkirakan bahwa objek itu, dijuluki CD3 2020, berada di bawah pengaruh gravitasi bumi pada Oktober 2017, dan akan pergi pada 7 Maret tahun ini, menurut Robert Jedicke, seorang astronom di University of Hawaii. Kacper mengumumkan penemuan Selasa lalu di Twitter.

Para peneliti telah lama mengantisipasi untuk mempelajari lebih lanjut tentang pengunjung langka ini untuk pelajaran yang bisa mereka ajarkan kepada kita tentang tetangga terdekat kita, tetapi beberapa pengamat langit memperingatkan bahwa terlalu dini untuk mengetahui dengan pasti apa yang sebenarnya mereka lihat.

Walaupun Bumi memiliki satu satelit alami yang dikonfirmasi, ia juga memiliki lebih dari 2.000 satelit buatan, dari satelit komunikasi hingga roket.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya akan senang jika ini memang bulan sementara yang alami," kata Grigori Fedorets, seorang astronom di Universitas Helsinki di Finlandia, yang bekerja dengan tim internasional untuk mencoba mengetahui apakah satelit itu alami atau buatan. "Namun, datanya masih tidak meyakinkan."

Batuan dari semua ukuran mengisi zona orbit Bumi, dan kadang-kadang jalurnya bersilangan dengan kita. Asteroid raksasa, selebar bermil-mil dapat dengan mudah dilihat melalui teleskop dan kerikil kecil beberapa inci muncul sebagai bintang jatuh yang terbakar di atmosfer. Tetapi di antara kedua ekstrem itu duduk sekelompok batu besar dalam rentang puluhan kaki yang masih diteliti, menurut Jedicke.

Simulasi memperkirakan bahwa dari waktu ke waktu salah satu asteroid kecil ini harus cukup dekat sehingga Bumi dapat menangkapnya, dan pada saat itu menjadi asteroid mini. Ini kemudian mengikuti apa yang Jedicke sebut "orbit jerami gila" di sekitar Bumi selama rata-rata sembilan bulan sebelum objek tata surya yang jauh menariknya dan menyelipkannya kembali ke orbit di sekitar matahari.

Para astronom menemukan bulan mini pertama yang mengorbit kita dari musim panas 2006 hingga musim panas 2007, tetapi tidak ada sejak itu. "Objek saat ini sebenarnya sedikit terlambat jika Anda bertanya kepada saya," kata Jedicke.

POPULAR SCIENCE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

11 hari lalu

Ilustrasi Selamatkan Dunia dari Sampah Plastik. shutterstock.com
8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.


Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

26 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.


Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

26 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

Gerhana matahari total 8 April akan membuat ledakan-ledakan di matahari terlihat.


Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

29 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.


Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

36 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

Ahli Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan informasi yang menybut Bumi akan mengalami kegelapan pada 8 April 2024 tidak benar.


Inilah Daftar Kota di Seluruh Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan 2024 Terpanjang

43 hari lalu

Ilustrasi anak-anak menunggu berbuka puasa di Jakarta, Selasa 14 April 2020. TEMPO/Subekti.
Inilah Daftar Kota di Seluruh Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan 2024 Terpanjang

Umat Islam yang tinggal di negara-negara belahan bumi bagian utara harus berpuasa relatif lebih lama daripada bumi bagian selatan.


Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

46 hari lalu

Fase awal gerhana bulan sebagian (U1) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2023 dinihari. Fase U1 ini terjadi saat sebagian piringan bulan masuk ke umbra Bumi. ANTARA. FOTO/Paramayuda
Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.


SpaceVIP Tawarkan Makan di Ruang Angkasa, Biayanya Rp7,7 Miliar per Orang

47 hari lalu

Pesawat ruang angkasa SpaceVIP yang akan membawa enam penumpang makan di atmosfer Bumi (Instagram/@restaurantalchemist)
SpaceVIP Tawarkan Makan di Ruang Angkasa, Biayanya Rp7,7 Miliar per Orang

Bukan hanya perjalanan ke ruang angkasa yang spesial, makanan yang disajikan pun istimewa hasil kolaborasi dengan chef restoran Bintang Michelin.


Penetapan 1 Ramadan, Pengamatan di 134 Titik Buktikan Posisi Bulan Masih Sangat Rendah

54 hari lalu

Ilustrasi Hilal. Robertus Pudyanto/Getty Images
Penetapan 1 Ramadan, Pengamatan di 134 Titik Buktikan Posisi Bulan Masih Sangat Rendah

Pemerintah telah menetapkan 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.


Pendaratan Odysseus di Bulan, Misi Perdana Pesawat Ruang Angkasa Buatan Swasta

26 Februari 2024

Pesawat ruang angkasa Odysseus milik Intuitive Machines melewati sisi dekat Bulan setelah masuk orbit bulan pada 21 Februari 2024, dalam gambar selebaran yang dirilis 22 Februari 2024. Intuitive Machines/Handout via REUTERS
Pendaratan Odysseus di Bulan, Misi Perdana Pesawat Ruang Angkasa Buatan Swasta

Pesawat ruang angkasa besutan Intuitive Machines berhasil mendarat di bulan. Misi yang menentukan kelancaran penerbangan ke bulan di masa depan.