TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte menandatangani keputusan hari Minggu pagi, 8 Maret 2020, yang akan membuat jutaan orang di Italia utara diisolasi karena virus corona.
Langkah itu menempatkan seluruh wilayah Lombardy, serta 14 provinsi lainnya, di bawah pembatasan perjalanan, dan merupakan salah satu respons terberat yang diterapkan di luar daratan Cina untuk mengendalikan epidemi Covid-19.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Wuhan, Cina, menerapkan isolasi secara terpusat untuk mencegah penyebaran virus Corona. Para pasien yang dicurigai terinfeksi virus Corona dikarantina di sebuah hotel yang sudah ditentukan dan dilakukan pemeriksaan awal di sana.
Pengumuman Conte itu muncul setelah Italia melihat lonjakan dramatis 1.247 kasus virus corona baru yang dikonfirmasi pada hari Sabtu, Departemen Perlindungan Sipil mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Negara ini sekarang telah mencatat 5.883 kasus dan 233 kematian, yang paling fatal di luar Cina daratan dan wabah terbesar di Eropa.
Mengumumkan langkah-langkah baru, Conte mengatakan: "Akan ada kewajiban untuk menghindari setiap pergerakan orang yang memasuki atau meninggalkan" daerah yang terkena dampak. "Bahkan di dalam area yang bergerak akan terjadi hanya untuk pekerjaan penting atau alasan kesehatan," katanya, menurut Reuters.
Sementara isolasi hanya berlaku untuk Italia utara, langkah-langkah lain akan diterapkan ke seluruh negara. Ini termasuk penangguhan sekolah, kelas universitas, teater dan bioskop, serta bar, klub malam, dan acara olahraga. Upacara keagamaan, termasuk pemakaman, juga akan ditangguhkan.
Negara-negara lain di Eropa juga berjuang untuk menahan wabah karena kasus terus meningkat.
Pada hari Sabtu, direktur kesehatan umum Prancis, Jerome Salomon, mengkonfirmasi 16 orang meninggal dan 949 orang terinfeksi secara nasional, dan Jerman sekarang memiliki 795 kasus. Inggris mengkonfirmasi kematian kedua dari virus corona baru pada hari Sabtu, sementara 206 orang telah dinyatakan positif, kata pejabat kesehatan Inggris dalam sebuah pernyataan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyerukan "semua negara untuk melanjutkan upaya yang efektif dalam membatasi jumlah kasus dan memperlambat penyebaran virus."
CNN | REUTERS