TEMPO.CO, Jakarta - Google melakukan karantina sendiri. Dalam upaya untuk melindungi karyawan AS dari virus corona, raksasa internet itu membatasi pengunjung ke kantornya di Silicon Valley, San Francisco dan New York.
Keputusan itu berdasarkan rekomendasi dari petugas kesehatan, kata perusahaan, sebagaimana dilaporkan USA Today, Senin, 9 Maret 2020.
Karyawan di lokasi tersebut juga diberitahu bahwa mereka dapat bekerja dari rumah.
Google mengatakan mereka juga telah membatalkan semua wawancara langsung untuk melindungi para kandidat dan karyawan.
Langkah ini dilakukan saat induk Google, Alphabet, telah menciptakan pusat komando 24 jam sehingga tim keamanan dapat membantu para eksekutif memantau perkembangan, seperti yang dilaporkan CNBC pekan lalu.
"Kami tahu ini adalah waktu yang sangat meresahkan bagi semua orang," tulis CEO Alphabet Sundar Pichai dalam memo kepada para karyawan.
Virus itu tidak menunjukkan tanda-tanda akan memperlambat penyebarannya ke seluruh AS. Kasus-kasus yang dikonfirmasikan melampaui 600 di lebih dari 30 negara bagian dan Distrik Columbia dan angka kematian naik menjadi 26. Di San Francisco, pejabat kota mengkonfirmasi lima kasus baru corona pada Senin, dengan total 13.
Perusahaan teknologi besar meningkatkan langkah untuk melindungi karyawan. Pada hari Senin, Amazon meminta karyawan di kantornya di New York dan New Jersey untuk bekerja dari rumah jika mereka bisa sampai akhir Maret.
Amazon memberikan arahan yang sama untuk pos-posnya di San Francisco Bay Area dan wilayah Seattle minggu lalu, setelah seorang karyawan di salah satu kantor Seattle dinyatakan positif COVID-19.
USA TODAY