Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dosen UNS Rancang APD Alternatif Petugas Medis COVID-19

image-gnews
Tim dari Fakultas Kedokteran UNS menunjukkan rancangan alat pelindung diri alternatif. Pakaian modifikasi jas hujan itu diklaim aman untuk petugas medis yang menangani pasien COVID-19. Kredit: Humas UNS
Tim dari Fakultas Kedokteran UNS menunjukkan rancangan alat pelindung diri alternatif. Pakaian modifikasi jas hujan itu diklaim aman untuk petugas medis yang menangani pasien COVID-19. Kredit: Humas UNS
Iklan

TEMPO.CO, Solo - Tim dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo merancang alat pelindung diri (APD) untuk petugas medis yang merawat pasien COVID-19. APD itu bisa menjadi alternatif di tengah kelangkaan yang dihadapi oleh banyak rumah sakit.

Perancang APD tersebut, Darmawan Ismail, mengatakan rancangan itu menggunakan bahan dasar jas hujan. "Bahannya tidak tembus air sehingga meminimalisir cairan masuk tubuh," kata dia, Selasa 31 Maret 2020.

Mereka memodifikasi jas hujan terusan itu sehingga mampu menutup tubuh dengan rapat. Agar lebih aman, dia membuat sistem masuk udara (inspirasi) dan sistem buang (ekspirasi) secara terpisah.

Di bagian inspirasi, dia melengkapinya dengan air filtrator atau penyaring. "Menggunakan spons dan air detergen," katanya. Proses penyaringan diklaim lebih sempurna sehingga bisa meminimalisir terpaparnya virus COVID-19 yang mungkin terjadi di ruang perawatan.

Sedangkan saluran inspirasi sengaja diletakkan di bagian belakang tubuh, tepatnya di tengkuk. "Jadi tidak menghadap ke pasien langsung," katanya. Rancangan itu membuat petugas medis bisa terhindar dari terlemparnya droplet dari pasien.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saluran masuk itu juga dilengkapi dengan kipas kecil sehingga penggunanya lebih mudah untuk bernapas. Kipas itu digerakkan melalui tenaga baterai. "Menggunakan powerbank," kata Darmawan.

Menurutnya, pembuatan APD alternatif itu hanya membutuhkan beaya sekitar Rp 200 ribu untuk tiap unitnya. "Termasuk untuk membeli powerbank seharga Rp 100 ribu," katanya. Sedangkan proses pembuatan membutuhkan waktu sejam untuk tiap unitnya.

Pakaian yang dinamakan Surgeons of UNS Protective Equipment (SUNS Proque) itu didesain sedemikian rupa sehingga penggunanya bisa buang air tanpa perlu melepas APD. Selain itu, APD itu bisa digunakan berulang-ulang melalui proses sterilisasi.

AHMAD RAFIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

4 jam lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Untan Investigasi Kasus Dosen yang Diduga Jadi Joki Nilai, Apa Hasilnya?

22 jam lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Untan Investigasi Kasus Dosen yang Diduga Jadi Joki Nilai, Apa Hasilnya?

Untan membentuk tim investigasi untuk kasus tersebut.


Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

23 jam lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

1 hari lalu

Aldilla Stephanie Suwana, penerima beasiswa Fulbright di Harvard Law School. Dok.Pribadi
Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.


Dosen ITPLN Diduga Plagiat Artikel Ilmiah Milik Dosen di Cambridge, Kampus Lakukan Investigasi

3 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen ITPLN Diduga Plagiat Artikel Ilmiah Milik Dosen di Cambridge, Kampus Lakukan Investigasi

Selain investigasi terhadap dosen dan mahasiswa, ITPLN juga membentuk komite agar kasus serupa tak terjadi di kemudian hari.


Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

3 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

Mahasiswa Unas sebetulnya tidak diwajibkan untuk membuat jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

3 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

Topik tentang dosen mendapat skor angka kredit untuk publikasi ilmiah dalam jurnal nasional menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

4 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.