Ketika kritik menyebut angka kematian dari virus corona COVID-19 jauh lebih tinggi daripada flu musiman, Trump malah menyalahkan WHO karena dianggap menyediakan data angka kematian yang tidak sesuai kondisi di lapangan.
4. Klaim hydroxychloroquine mujarab
Trump berkali-kali mempromosikan hydroxychloroquine, obat antimalaria, sebagai terapi potensial untuk infeksi virus corona setiap dia memberikan keterangan di Gedung Putih. Dia melakukan itu sekalipun sejumlah pejabat pembantunya mengingatkan kalau obat itu belum teruji klinis. Tapi Trump bergeming dan menginstruksikan membeli 30 juta dosis obat itu untuk disuplai ke rumah sakit-rumah sakit yang menginginkannya.
Pada Jumat lalu, FDA memperingatkan penggunaan hydroxychloroquine atau chloroquine di luar uji klinis di rumah sakit karena adanya risiko terhadap detak jantung. "Hydroxychloroquine dan chloroquine tak menunjukkan aman dan efektif untuk menyembuhkan ataupun mencegah COVID-19,” kata FDA.
5. Menyanjung suplemen seng
Trump juga mempromosikan kombinasi terapi tak teruji lainnya, suplemen Zinc (seng). Dalam konferensi pers 8 April Trump menyebut antibiotik azithromycin dan, “Seng, Anda harus menambahkan seng. Sekarang itu harus direkomendasikan oleh dokter.” Tak jelas dari mana sang presiden mendapat rekomendasi itu.
Humberto Choi, ahli paru di Cleveland Clinic, mengatakan kepada Associated Press bahwa Zinc telah dipelajari bisa melindungi organ menghadapi suplai oksigen yang rendah dalam kasus infeksi paru-paru yang parah. Tapi, dia menambahkan, Zinc belum teruji untuk infeksi virus corona. “Saya kira tidak seharusnya orang-orang dibodohi untuk berpikir bahwa mereka menelan sesuatu yang akan memberi manfaat,” katanya.
6. Secara ajaib virus akan pergi
Pernyataan Trump tentang cuaca panas dan sinar matahari melengkapi klaimnya yang lebih awal dalam perjuangan Amerika menghadapi wabah COVID-19. Dalam perjalanannya ke New Hampshire pada 10 Februari lalu dia menduga virus akan mati sendirinya di musim semi, sama halnya dengan flu musiman.
“Kalian tahu teorinya ketika cuaca telah menghangat, secara ajaib ini akan pergi dengan sendirinya,” kata Trump sambil menyatakan 'kejabaiban' itu telah terjadi di Cina.
Saat dia mengatakan itu, jumlah kasus COVID-19 terkonfirmasi kurang dari 60. Per Jumat lalu, jumlahnya sudah lebih dari 880 ribu dan kematiannya lebih dari 50 ribu orang.
USA TODAY