TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan penyedia solusi jaringan Aruba memperkenalkan Aruba ESP (Edge Services Platform), platform cloud-native pertama di industri yang didukung kecerdasan buatan (AI). Aruba ESP disebut mampu memprediksi dan memecahkan permasalahan di jaringan (network edge) sebelum masalah tersebut muncul.
"Aruba ESP kegunaan utamanya adalah untuk menyederhanakan, memudahkan kompleksitas jaringan dengan single management yang mampu berintegrasi dengan komponen lain agar dapat bekerja secara efisien," kata Director of System Engineering Asia Pacific and Japan Aruba, Mark Verbloot, melalui konferensi virtual pada Kamis 11 Juni 2020.
Platform ESP menganalisis data di seluruh domain, mengidentifikasi anomali, memastikan SLA (service level agreement), dan melakukan optimasi mandiri. Selain juga mengawasi dan mengamankan perangkat tidak dikenal di dalam jaringan untuk pusat data, cabang, dan lokasi pekerja jarak jauh.
Platform ini dapat digunakan baik sebagai layanan di cloud atau di tempat (on-premise), sebagai layanan terkelola (managed services) yang diberikan melalui mitra-mitra Aruba, atau sebagai layanan network as-a-Service melalui HPE GreenLake. Seperti diketahui Aruba adalah anak perusahaan Hewlett Packard Enterprise (HPE).
Aruba ESP memanfaatkan tiga prinsip inti: AIOps, infrastruktur terpadu, dan Zero Trust Network Security. Perusahaan mengatakan integrasi solusi dari prinsip-prinsip ini mengamankan dan menyatukan seluruh infrastruktur di seluruh perusahaan.
Aruba mengatakan AIOps adalah komponen penting dari Aruba ESP. Prinsip ini diklaim menghasilkan peningkatan kapasitas throughput sebesar 15 persen dan mengurangi waktu untuk penyelesaian masalah hingga hampir 90 persen.
Prinsip Infrastruktur Terpadu memberi pelanggan pilihan antara memiliki layanan pengontrol mereka yang bertempat di lokasi atau di cloud. Sedang Zero Trust Network Security memberikan otentikasi, otorisasi, dan kontrol atas setiap pengguna dan perangkat yang terhubung ke jaringan.
