TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Militer Pusat Cina menyetujui kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkan CanSino Biologics dicoba kepada prajurit militer untuk jangka satu tahun ke depan. Dalam uji klinis, vaksin yang dijuluki Ad5-nCoV itu telah terbukti aman dan menunjukkan beberapa kemanjuran.
Kandidat vaksin itu dikembangkan di sebuah lembaga penelitian di Academy of Military Science (AMS). "Ad5-nCoV saat ini terbatas pada penggunaan militer saja dan tidak dapat diperluas tanpa persetujuan dari Departemen Dukungan Logistik," kata CanSino, merujuk pada Komisi Militer Pusat yang menyetujui penggunaan militer dari vaksin itu, seperti dikutip Reuters, 29 Juni 2020.
Ad5-nCoV adalah salah satu dari delapan kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkan di Cina. Vaksin ini disetujui untuk uji coba manusia di negeri itu dan luar negeri untuk penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona baru. Penggunaannya juga mendapat persetujuan untuk pengujian pada manusia di Kanada.
CanSino menolak untuk mengungkapkan apakah inokulasi kandidat vaksin itu wajib atau opsional. Persetujuan militer itu mengikuti keputusan Cina awal bulan ini untuk menawarkan dua kandidat vaksin lain kepada karyawan di perusahaan milik negara di negeri itu yang harus bepergian ke luar negeri di era pandemi.
Uji klinis Fase 1 dan 2--dari normalnya 3 fase--dari kandidat vaksin CanSino menunjukkan bahwa ia memiliki potensi untuk mencegah Covid-19, yang telah membunuh setengah juta orang di seluruh dunia tersebut, tapi keberhasilan komersialnya tidak dapat dijamin. Hingga saat ini belum ada vaksin Covid-19 yang disetujui penggunaan komersial, tapi lebih dari selusin vaksin dari lebih dari 100 kandidat secara global sedang diuji pada manusia.
REUTERS | CANSINO