TEMPO.CO, Jakarta - Qualcomm, Selasa, 30 Juni 2020, mengumumkan Snapdragon Wear 4100 dan Snapdragon Wear 4100 Plus untuk smartwatch, yang merupakan pengembangan lebih baru dibandingkan versi lama tahun 2018.
Qualcomm mengklaim bahwa chip terbaru ini memiliki kecepatan yang lebih tinggi, performa GPU, memori, kamera yang lebih baik, dan lebih hemat baterai.
Baca Juga:
Wear 4100 menggunakan empat 1.7 GHz Cortex A53 CPU dengan proses manufaktur berukuran 12nm, sebuah pengembangan yang sangat drastis dibandingkan dengan 28nm Cortex A7 yang digunakan oleh smartwatch Qualcomm hingga saat ini.
Dengan perkembangan drastis ini, Qualcomm menjanjikan performa 85 persen lebih cepat dan daya tahan baterai lebih hemat 25 persen dibandingkan dengan Wear 3100.
Wear 4100 Plus memiliki co-processor tambahan bernama QCC1110 yang mampu mengerjakan lebih banyak tugas. Tugas ringan seperti tracking jam tidur, detak jantung, jumlah langkah berjalan akan dikerjakan oleh chip ini.
Sedangkan “mode jam” mendukung sebanyak 64 ribu warna, indikator baterai, alarm, dan haptics untuk mempercepat respon menyala smartwatch. Wear 4100 biasa tidak memiliki fitur ini.
Selain penggunaan Wear OS, Snapdragon Wear 4100 juga mendukung Android Open Source Platform (AOSP). Tidak lama lagi akan ada smartwatch baru yang menggunakan chipset ini. Mobvoi, pembuat TicWatch Pro sudah mengumumkan smartwatch barunya yang kemungkinan besar menggunakan chipset ini.
Masih belum meyakinkan apakah Wear OS mampu menerobos pangsa pasar smartwatch hingga mencapai double digit. Pada tahun 2019, pangsa pasar smartwatch dikuasai oleh Apple sebesar 36,3 persen. Padahal, smartwatch yang menggunakan Wear OS sekaligus Snapdragon Wear ini biasanya berada dalam harga low hingga mid-range.
9TO5GOOGLE | WIRED | GIZMODO | FERDINAND ANDRE | EZ