Berikut ini kronologis kasus kematian massal gajah di Botswana dan langkah yang sudah diambil pemerintahan setempat tersebut,
-Awal Mei. Sebanyak 12 gajah ditemukan mati dalam sebuah klaster yang mencakup dua desa di Okavango Delta di sebelah utara Botswana. Situs berita Phys.org saat itu memberitakan kalau pemerintah setempat mengumumkan akan ada sebuah investigasi.
-Menyusul temuan 44 kematian gajah lainnya, Direktur National Park Rescue, Niall McCann, mensurvei wilayah itu dari udara dan menemukan 169 bangkai gajah hanya dalam tiga jam terbang.
-27 Mei. Hiley mengatakan kalau pejabat pemeritahan mendatangi lokasi dan mengambil sampel untuk pemeriksaan. Karena Botswana tak memiliki kapasitas pengujian yang dibutuhkan, mereka harus mengirim sampel ke luar negeri.
Hingga kini, Botswana masih melakukan penyelidikan atas kejadian misterius tersebut. Pejabat Satwa Liar mengatakan bahwa bangkai ratusan gajah itu ditemukan utuh dan tak menujukkan bekas perburuan atau keracunan. PHOTOGRAPHS OBTAINED BY REUTERS/Handout via REUTERS
-Pemerintah Botswana berjanji akan mengirim ke laboratorium di Pretoria, Afrika Selatan. Tapi yang dilakukan malah mengirim ke sebuah lab di utara Botswanba. Hiley menyebut lab itu, “tak memiliki kualifikasi untuk melakukan pengujian itu.”
-19 Juni. Sebuah unggahan di Facebook dari akun "Botswana Safari News" mengutip pernyataan dari Koordinator urusan Habitat Liar, Dimakatso Ntshebe, yang mengatakan organisasi internasional seharusnya membantu dan bukannya mengkritik. Dimakatso mengatakan, sampel diambil dari tanaman dan air yang dikonsumsi gajah-gajah, juga dari bangkai gajah.
-Sampel-sampel itu kini dikirim ke Victoria Falls, Zimbabwe, tapi, kata Hiley, usianya dipandang sudah terlalu lama dan asal usulnya diragukan.