TEMPO.CO, Jakarta - Kasus kematian gajah akibat diracun kembali terjadi. Teranyar, menimpa seekor gajah berusia 46 tahun yang terjadi di Riau. Satwa di Taman Nasional Tesso Nilo tersebut ditemukan tewas dengan kondisi gading sebelah kirinya dipotong, hingga saat ini kasus tersebut masih diselidiki polisi.
Kasus itu menambah daftar konflik antara manusia dengan gajah. Dilansir dari buku berjudul Detak Konservasi Sumatera, karya Syafrizal Jpang, meski disebut konflik gajah manusia, faktanya konflik itu sangat tidak berimbang. Yang menjadi korban selalu gajah.
Sejak 2004, ketika areal konsesi Hak Pengelolaan Hutan (HPH) ditetapkan sebagai taman nasional, setiap tahun selalu ada kematian gajah. kasus terbanyak pada tahun 2006 sebanyak 24 gajah. Tragis, penyebab kematian gajah kerap tidak alamiah. Seringkali diracun. Saat autopsi, racun berjejak di saluran pencernaan.
1. Dua Gajah Mati di Aceh (2016)
Kejadian yang terjadi pada 19 November 2016 lalu di Aceh diketahui menewaskan dua gajah betina di perkebunan kelapa sawit Kecamatan Ranto, Aceh. Tercatat sudah 12 ekor gajah alami kematian selama 2 tahun berturut-turut di Aceh. Ini menjadi catatan kelam karena gajah termasuk satwa yang dilindungi oleh pemerintah.
2. Gajah Hamil di Sumatera yang Kehilangan Nyawa dan Habitatnya
Kabar mengenaskan tersebut menimpa gajah asal Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau dalam kondisi hamil sang gajah ditemukan mati pada areal konsesi akasia. Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam yakin gajah tersebut diracun usai menemukan bangkainya dengan kondisi darah yang mengalir lewat telinga, mulut, dan di alat kelaminnya. Berjarak 30 meter dari bangkai tersebut, ternyata habitat sang gajah telah dialihfungsikan menjadi lahan kebun sawit.
3. Gajah Sumatra Tewas Diracun
Kasus gajah Rahman bukan kali pertama menimpa Riau, sebelumnya sudah ada kasus serupa yang terjadi pada 11 Juli 2023 lalu. Tidak ada tanda-tanda pencurian gading, sang gajah tumbang bersamaan dengan bukti kantung yang berisi gula merah beracun telah dikonsumsinya. Polisi mengungkap kematian gajah akibat gangguan saluran pernapasan serta peradangan saluran pencernaan dan lambung.
4. Gajah Bengkulu yang Alami Keracunan
Gajah milik Pusat Pelatihan Gajah yang berlokasikan di Bengkulu mati di usianya yang capai 27 tahun. Gajah yang dinamakan Yati tersebut ditemukan dengan kondisi keluar darah dari mata, telinga, mulut, dan alat kelaminnya yang akibat terpapar racun. Hingga kini gajah endemik asal Bengkulu hanya tinggal 20 ekor saja.
5. Tujuh Gajah Mati di Taman Nasional Tesso Nilo
Tak tanggung-tanggung 7 gajah di Taman Nasional Tesso Nilo mati mendadak pada 16 Februari 2024 lalu. Gajah yang mati terdiri dari betina dewasa, lima jantan muda, dan anak lembu jantan ini merupakan kabar buruk bagi keberlangsungan satwa bertubuh raksasa tersebut karena semakin tergerus.
MELINDA KUSUMA NINGRUM | ESTER JULIKAWATI
Pilihan Editor: Ribuan Warganet Dukung Petisi Pengusutan Kematian Gajah Rahman