TEMPO.CO, Jakarta - Populasi harimau terdata bertambah berlipat ganda di lima negara: Bhutan, Cina, India, Nepal, dan Rusia. Data saat ini dibandingkan dengan ketika program inisiatif TX2 diluncurkan pada 2010 ketika jumlah kucing besar itu di habitat liarnya terendah dalam sejarah.
Saat itu populasi harimau liar di dunia terhitung hanya 3200 ekor yang tersebar di 13 negara. Program itu bertujuan melipatgandakan jumlah populasi yang tersisa di habitatnya pada 2022.
Hasilnya, jumlah harimau liar di India, misalnya, telah berkembang menjadi 2600-3350 ekor pada 2018. Angka yang menyusun tiga per empat populasi harimau di dunia saat ini tersebut melonjak dua kali lipat lipat dari populasinya pada 2006.
Populasi harimau di Nepal bertambah hampir dua kali lipat dari 121 ekor pada 2009 menjadi 235 pada 2018. Di Rusia, Harimau Amur juga meningkat populasinya sebesar 15 persen selama satu dekade ke belakang menjadi sekitar 540 ekor.
Sedang di Taman Nasional Kerajaan Manas, Bhutan, populasinya juga berlipat dari hanya 10 ekor sepuluh tahun lalu menjadi 22 ekor pada 2019.
Cina, pada 2010, memiliki tak lebih dari 20 ekor harimau. Itu pun kebanyakan menyeberang dari Rusia. Negeri ini kemudian mencatat momen besar pada 2014 ketika jebakan kamera merekam seekor harimau betina dan anak-anaknya di Cagar Alam Wangqing di Provinsi Jilin. Itu menunjukkan harimau kembali berkembang biak di Cina dan bahkan meluas ke area baru.
Momen Tragis Anak Harimau Amur yang Langka Ditabrak Bus di Rusia
Becci May dari WWF Inggris mengatakan kalau harimau-harimau itu membuat 'come back' di sebagian besar Asia Selatan, Rusia, dan Cina berkat upaya konservasi yang terkoordinasi dan terencana baik. “Ini adalah capaian yang tidak hanya menjanjikan masa depan untuk harimau-harimau di habitat liar, tapi juga bagi lanskap yangmenjadi habitatnya dan masyaralat yag hidup berdampingan denga kucing besar ikonok ini," katanya.
Menurut WWF, saat ini secara keseluruhan ada sekitar 3.900 harimau di habitat liar di dunia. Mereka di banyak tempat terancam perburuan untuk perdagangan ilegal juga kerusakan hutan yang menjadi habitatnya.
WWF mengatakan, kunci untuk menolong populasi harimau liar pulih adalah berfokus menjaga lanskap di mana hewan ini bertahan dan mendukung masyarakat di wilayah yang kaya habitat liar dan termasuk dalam konservasi.
NEW SCIENTIST