TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mencatat sejumlah fenomena antariksa yang akan terjadi pada September 2020. Dimulai dari bulan purnama, apogee dan perigee bulan, bulan baru, oposisi Neptunus dan terakhir, fenomena ekuinoks.
Berita terpopuler selanjutnya, serikat guru independen di Rusia meminta anggotanya tidak dipaksa menerima suntikan vaksin Covid-19 'Sputnik V'. Mereka merespons terhadap pro dan kontra penggunaan vaksin itu yang telah mengantongi izin dari pemerintahan setempat sekalipun belum menuntaskan uji klinisnya.
Selain itu, memasuki September per hari ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memperingatkan akan periode peralihan musim dari kemarau ke musim hujan di beberapa wilayah. BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana yang dapat ditimbulkan pada periode tersebut, yaitu kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem dan curah hujan lebat disertai kilatan petir.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:
1. Fenomena Langit September Dibuka dengan Bulan Purnama Tengah Hari
Kemilau cayaha bulan purnama terlihat di balik cahaya lampu hias Natal di Skopje, Macedonia, 25 Desember 2015. Diperkirakan hingga 2034, bulan purnama tidak akan muncul kembali di malam Natal. REUTERS
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mencatat sejumlah fenomena antariksa yang akan terjadi pada September 2020. Dimulai dari bulan purnama, apogee dan perigee bulan, bulan baru, oposisi Neptunus dan terakhir, fenomena ekuinoks.
Kepala Pusat Sains Antartika LAPAN Clara Y. Yatini mengungkapkan itu dalam konferensi pers yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) secara virtual dari Jakarta, Senin 31 Agustus 2020.
Ia mengatakan bahwa bulan purnama akan terjadi pada 2 September, sekitar pukul 12.23 WIB. Kemudian, apogee bulan atau fenomena titik terdekat bulan dari Bumi, juga tercatat akan terjadi pada 6 September. Sementara pada titik terjauhnya, atau disebut sebagai perigee bulan, pada 18 September.
Berikutnya, Clara juga mencatat adanya fenomena bulan baru yang akan terlihat pada 17 September. Satu yang disebutnya paling menarik adalah fenomena oposisi Neptunus pada 11 September. Saat itu Neptunus akan berada pada posisi terdekatnya ke Bumi, dan permukaannya akan penuh diterangi matahari.
2. Tolak Disuntik Vaksin Covid-19 Sputnik V, Guru di Rusia Sebar Petisi
Vaksin Covid-19 dari Rusia, Sputnik-V. REUTERS/Handout
Serikat guru independen di Rusia meminta anggotanya tidak dipaksa menerima suntikan vaksin Covid-19 'Sputnik V'. Mereka merespons terhadap pro dan kontra penggunaan vaksin itu yang telah mengantongi izin dari pemerintahan setempat sekalipun belum menuntaskan uji klinisnya.
Vaksin Sputnik V saat ini telah diwajibkan bagi personel militer Rusia. Sejalan dengan itu, klinik di Moskow pada pekan lalu mulai menerima pasokan vaksin itu. Mulai pekan itu juga, tepatnya Rabu lalu, dokter dan guru akan menjadi yang pertama ditawari disuntik, sebagai bagian dari 40 ribu relawan uji klinis tahap tiga.
Presiden Rusia Vladimir Putin disebutkan setuju skema itu. Sedang Menteri Pertahanan Sergei Shoigu menegaskan, suntikan vaksin akan menjadi wajib bagi personel militer.
Reaksi dari Serikat Guru Uchitel bertepatan dengan pembukaan kembali sekolah di Rusia mulai hari ini Selasa, 1 September, sejak ditutup karena pandemi Covid-19 pada Maret lalu. Mereka membuat petisi online yang melarang uji coba vaksin wajib bagi guru sebelum semua uji klinis selesai.
3. September Transisi Kemarau ke Musim Hujan, Ini Peringatan dari BMKG
Pegawai BMKG menunjukkan bagan prediksi cuaca di Kantor BMKG Jakarta, Selasa 7 Januari 2020. (ANTARA/Katriana)
Memasuki September per hari ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memperingatkan akan periode peralihan musim dari kemarau ke musim hujan di beberapa wilayah. BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana yang dapat ditimbulkan pada periode tersebut, yaitu kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem dan curah hujan lebat disertai kilatan petir.
Beberapa wilayah di Indonesia yang diminta waspada potensi hujan itu adalah Sumatera bagian utara, pesisir barat Sumatera terutama dari pesisir utara hingga barat Sumatera, kemudian Kalimantan Tengah bagian utara, serta sebagian Kalimantan Barat. Berikutnya, potensi hujan cukup tinggi juga perlu diwaspadai di wilayah Sulawesi bagian utara, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua bagian tengah.
"Ini yang harus diwaspadai selama September," kata Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin, dalam konferensi pers bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) secara virtual dari Jakarta, Senin 31 Agustus 2020.
Namun, Miming juga menyampaikan kalau potensi kekeringan meteorologis masih harus diwaspadai di beberapa wilayah yang lain di Indonesia pada September ini. Sekalipun puncak kemarau telah berlalu pada Agustus, dampak hari tanpa hujan yang cukup panjang diperkirakan masih terjadi di wilayah Jawa Timur, Madura dan sebagian Bali.