"Virus corona ditutupi spike protein, dan kemungkinan hanya sebagian kecil yang mengalami perubahan konformasi ini, mengikat sel manusia dan menginfeksi," kata Benton.
Antoni Wrobel, juga penulis utama penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada 17 September 2020 ini, menerangkan, spike protein bisa mengadopsi semua keadaan. "Tetapi apakah masing-masing paku mengadopsi semuanya, kami tidak dapat mengatakannya karena kami hanya dapat melihat jenis foto," kata dia.
Menurut Wrobel, spike protein sangat cepat berubah di laboratorium. Senyawa itu dapat berubah menjadi semua konformasi berbeda dalam waktu kurang dari 60 detik. Namun, dia memberi catatan, ini akan sangat berbeda dalam infeksi yang sebenarnya. "Semuanya akan lebih lambat karena reseptor akan menempel di permukaan sel sehingga pasien harus memberikan waktu bagi virus untuk berdifusi ke reseptor ini."
Namun mengapa spike protein mengalami banyak perubahan konformasi untuk menginfeksi sel? Menurut Benton, ini mungkin cara virus melindungi dirinya sendiri dari pengenalan oleh antibodi. "Ketika spike protein dalam keadaan tertutup, ia menyembunyikan situs yang mengikat reseptor, mungkin untuk menghindari antibodi masuk dan mengikat situs itu," katanya.
Tapi, kali ini Wrobel berpendapat, itu juga masih sangat sulit untuk diketahui. Bagaimanapun, dia menambahkan, penelitian ini mengungkapkan lebih banyak permukaan pada spike protein yang terpapar selama infeksi--karena berbagai bentuk mengungkapkan permukaan yang pernah dianggap tersembunyi.
Dengan itu, para peneliti kemudian berpotensi mengembangkan vaksin untuk menargetkan permukaan virus itu. "Kami kemudian dapat mulai memikirkan tentang terapi yang akan cocok di suatu tempat baik di permukaan reseptor atau di suatu tempat di spike itu sendiri yang kemudian bertindak sebagai obat," kata Wrobel menjelaskan.
Baca juga:
Mutasi Virus Corona Jadi Lebih Menular Terdeteksi di Indonesia
Baik Benton maupun Wrobel juga berharap dengan mencari tahu mengapa virus corona mengalami begitu banyak perubahan konformasi, bagaimana perbandingannya dengan virus corona lain dan apakah perubahan ini, dapat membantu menjelaskan mengapa virus baru ini menyebar dengan mudah.
LIVE SCIENCE | NATURE