Skenario ini melihat bukaan kawah di selatan dan barat. "Kubah lava yang terbentuk runtuh, akibatnya bisa memicu awan panas yang luncurannya bisa menerjang jauh ke arah sungai-sungai berhulu ke Merapi."
Dari simulasi sementara BPPTKG dengan skenario terburuk itu, awan panas bisa mencapai 9 kilometer ke Kali Gendol dan 6 kilometer ke Kali Opak yang ada di wilayah Kabupaten Sleman, selain juga sejauh 6 kilometer ke Kali Woro yang ada di Kabupaten Magelang.
Awan panas yang biasa disebut dengan Wedhus Gembel itu juga bisa mengarah ke Kali Kuning sejauh 7 kilometer, Kali Boyong sejauh 6,5 kilometer, Kali Krasak 7 kilometer, Kali Putih 5 kilometer, Kali Senowo 8 kilometer, Kali Trising 7 kilometer dan Kali Apu 4 kilometer.
"Jadi kalau kubah lava itu sudah ada di permukaan akan bisa diketahui berapa kecepatannya, volumenya berapa," ujar Hanik.
BPPTKG menuturkan dari gejala yang dimunculkan Merapi saat ini atau ketika kubah lava belum tampak, potensi bahaya jika Merapi erupsi secara eksplosif dampaknya dihitung berjarak maksimal 5 kilometer dari puncak.
Skenario erupsi Merapi yang disiapkan kali ini, juga membaca gejala kekuatannya belum mengarah sama atau melampui kekuatan erupsi pada 2010. Namun, ujar Hanik, erupsi kali ini memang gejalanya sudah melampui erupsi 2006 yang mana saat itu terjadi ekstrusi magma secara efusif atau leleran, bukan letusan.
Baca juga:
Gunung Merapi Siaga, Gejala Erupsi Eksplosif Menguat
"Tapi walaupun seismisitas dan gejala seperti deformasi kali ini sudah melebihi erupsi 2006, kubah lava belum juga muncul, jadi potensi erupsi eksplosif kali ini kuat," ujarnya