TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai dengan capaian teknologi informasi yang pesat memungkinkan perkotaan berangsur ditinggalkan sebagian penghuninya demi menetap di pedesaan.
"Akan ada masanya terjadi tren perpindahan dari urbanisasi ke ruralisasi akibat kemajuan teknologi itu," ujar Sultan Hamengku Buwono X saat membuka festival inovasi dan teknologi virtual InnoXJogja 2020 di Yogyakarta Selasa 17 November 2020.
Sultan menjelaskan dampak positif jika fenomena itu terjadi, desa akan jadi lebih berkembang karena memiliki potensi sumber daya manusia membangun ekosistem teknologi dan inovasi lebih baik di sana.
"Dalam hal ini, saya berharap, Yogyakarta bisa mengambil peran sebagai aktor utama yang mendorong kemajuan teknologi dan penemuan inovasi tersebut," ujar Sultan.
Sultan menuturkan untuk langkah awal, pemerintah DIY mendorong agar start-up asli Jogja bisa berkembang di Jogja. Dengan memberi wadah berkembang seperti perhelatan festival inovasi dan teknologi virtual InnoXJogja itu.
InnoXJogja ini, ujar Sultan, akan menjadi titik awal kemajuan inovasi dan teknologi dari Yogyakarta. Yang menjangkau berbagai bidang, antara lain bidang pertanian, kesehatan, sosial, dan kebudayaan.
"Kemajuan teknologi dan inovasi menjadi tantangan masa depan yang seharusnya diberikan ruang dan iklim kondusif untuk pengembangannya," ujarnya.
Dalam pandangan Sultan, atmosfer menciptakan ekosistem pengembangan teknologi inovasi itu harus direncanakan dan diantisipasi dengan baik. Agar menghasilkan produk dan karya yang menjadi solusi serta dapat digunakan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan, keunggulan serta kemandirian daerah dan bangsa dalam persaingan ekonomi global.
Dalam ajang yang digagas komunitas pegiat teknologi informasi Block71 dan Dinas Komunikasi dan Informatika DIY itu, Sultan mendorong muncul ide-ide segar yang built-in dalam teknologi dan inovasi guna mendorong lahirnya start-up business.
Ajang yang menggandeng National University of Singapore (NUS) Enterprise dan Salim Grup tersebut ditarget bisa melahirkan aplikasi-aplikasi yang memberikan manfaat bagi orang banyak.
"Kemajuan teknologi harus paralel dan punya kapasitas menindaklanjuti inovasi, untuk kemudian tercipta teknologi baru yang berkelanjutan," imbuh Sultan.
Agenda InnoXJogja yang mengangkat tema "Bridging Indonesia's Tech Community to Asia" ini sendiri digelar secara daring yang terdiri dari beragam sesi seperti diskusi panel, bincang santai, dan eksibisi.
Sebanyak 2.000 peserta yang berasal dari sektor pemerintahan, investor, institusi pendidikan, dan perusahaan turut berpartisipasi. Adapun selama empat hari pelaksanaan, sampai 20 November, InnoXJogja akan menghadirkan tak kurang dari 30 pembicara.
PRIBADI WICAKSONO