Chapman menjelaskan bahwa target STEP mendapatkan selisih produksi bersih 100 MW. Meski skalanya tidak setara ITER, Chapman menambahkan, STEP akan terkoneksi langsung ke jaringan listrik konvensional sehingga bisa beroperasi kontinyu.
Jika memang itu bisa dilakukan, tantangan berikutnya, dipastikan soal biaya. Richard Howard, analis di Aurora Energy Research, menyebut total 2 miliar Poundsterling untuk membangkitkan listrik 100 MW menjadikan listrik dari Matahari buatan itu sebagai elektron-elektron yang sangat mahal.
Baca juga:
Disebut-sebut Lockdown Matahari, Ini Fakta Siklus Bintik Matahari
Bahkan, menurutnya, besar anggaran itu harus dipotong 80 persen untuk membuatnya kompetitif dengan Hinkley Point C, pembangkit listrik tenaga fisi nuklir besar yang saat ini juga sedang dibangun di Inggris.
Badan Energi Atom Inggris mengatakan sumber pendanaan bisa kombinasi dari pemerintah dan swasta. Namun, dengan benefit untuk publik yang saat ini dinilai masih jauh, Catherine Mitchell dari University of Exeter menyarankan proyek diserahkan sepenuhnya kepada swasta.
"Kalau saya yang jadi menteri dan punya kebutuhan mendesak lainnya atas penggunaan uang saya, tentu saya tak akan gunakan dana publik untuk proyek pembangkit listrik fusi ini," katanya.
Foto dokumen yang diabadikan pada 16 September 2019 ini memperlihatkan para staf Southwestern Institute of Physics di China National Nuclear Corporation (CNNC) bekerja di lokasi instalasi HL-2M Tokamak, "matahari buatan" generasi baru milik China, di Chengdu, Provinsi Sichuan, China barat daya. HL-2M Tokamak mulai dioperasikan pada Jumat (4/12) dan berhasil melakukan pelepasan plasma pertamanya, menurut CNNC. Dirancang untuk meniru reaksi alami yang terjadi di matahari menggunakan gas deuterium dan hidrogen sebagai bahan bakar, aparatus di Chengdu ini akan menghasilkan energi bersih melalui reaksi fusi nuklir terkendali, sebut CNNC. (Xinhua/Southwestern Institute of Physics CNNC)
Skala bangkitan listrik menjadi isu lainnya. Kapasitas 100 MW dianggap terlalu kecil dibandingkan kapasitas pembangkit listrik di Inggris Raya saat ini yang mencapai 78 ribu MW. Belum lagi, Howard memprediksi, konsumsi listrik akan naik lagi sebesar 50 persen per 2040 karena elektrifikasi transportasi.
Sementara proyek STEP diperkirakan masih membutuhkan periode yang lebih panjang untuk riset bangkitan listriknya yang lebih besar lagi.
NEW SCIENTIST