TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin, Jumat 5 Maret 2021, bervariasi di antara topik senjata laser militer Amerika Serikat, peringatan potensi gempa pemicu tsunami dari selatan Jawa Timur, dan hasil studi tentang kecepatan penyebaran varian baru virus corona.
Pemuncaknya adalah artikel tentang senjata laser baru bidikan militer Amerika. Situs Popular Mechanics menulis senjata laser itu bakal menjadi yang paling mematikan di dunia karena hampir tiga kali lebih kuat daripada yang ada saat ini.
Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Jumat 5 Maret 2021, selengkapnya
1. Senjata Laser Baru Bidikan Amerika, Tembakkan Panas 1 Triliun Watt
Militer Amerika Serikat ingin mengembangkan sebuah senjata laser baru yang jauh lebih bertenaga daripada yang ada saat ini. Daya hancurnya diperkirakan hampir tiga kali lebih besar.
Keinginan itu terungkap dalam sebuah catatan untuk prospek senjata baru yang diunggah di laman web Small Business Investment Research Pentagon (Departemen Pertahanan AS). Disebutkan di sana senjata baru yang dimaksud adalah Tactical Ultrashort Pulsed Laser for Army Platforms.
Militer Amerika mempercayai senjata itu bisa seutuhnya membidikkan laser ke sebuah drone untuk menghancurkannya sekaligus memanggang sistem elektronik di dalamnya.
2. BMKG Peringatkan Potensi Gempa 8,7 SR dari Selatan Jawa Timur
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan ada peningkatan aktivitas gempa di kawasan Selatan Jawa Timur dalam lima tahun terakhir. Hal ini menimbulkan potensi gempa yang lebih besar maupun tsunami.
Dia mengatakan, masyarakat harus mewaspadai potensi dan risiko terjadinya gempa besar ini dengan mempersiapkan jalur evakuasi ke daerah yang dianggap aman, terutama di ketinggian.
Baca juga:
Studi ITB: Gempa Selatan Jawa Bisa Picu Tsunami 20 Meter
”Kajian kami, di Indonesia, di kawasan selatan Jawa Timur, terjadi peningkatan aktivitas kegempaan dalam lima tahun terakhir," kata Rita, sapaan akrab Dwikorita saat mengunjungi Banyuwangi dan bertemu dengan Bupati Ipuk Fiestiadani, Kamis malam, 4 Maret 2021.
3. Studi Ungkap Kecepatan Penyebaran Virus Corona B.1.1.7
Varian baru virus corona B.1.1.7 diketahui 43-90 persen lebih menular daripada varian awal virus corona penyebab Covid-19. Tingkat penularan itu diungkap studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Science edisi 3 Maret 2021.
Keberadaan varian mutasi dari SARS-CoV-2 tersebut terdeteksi pertama di Inggris pada September lalu. Sebelumnya, hanya diketahui kalau mutasi tersebut membuat virus corona itu memiliki tingkat infeksi sel 70 persen lebih tinggi.
Data terbaru tentang angka reproduksi virus--berapa banyak orang yang bisa ditularkan dari setiap satu kasus infeksi--membangkitkan ancaman gelombang berikutnya dari pandemi di negara itu. Per artikel ini dibuat, Jumat 5 Maret 2021, Inggris menyumbang jumlah kasus Covid-19 terbesar keempat di dunia atau 4,2 juta kasus infeksi dengan lebih dari 124 ribu kematian.