TEMPO.CO, Bandung - Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Barat, Daud Achmad, memberi konfirmasi perihal kasus infeksi virus Covid-19 jenis baru, B.1.1.7, pada warga Kota Bogor dan Karawang. Ini adalah keterangan pertama setelah Kementerian Kesehatan menyebut seluruhnya ada tujuh kasus temuan infeksi varian virus corona itu di Indonesia.
Daud mengatakan, informasi soal warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif terjangkit Covid-19 dengan kode mutasi B.1.1.7 diakuinya masih minim. Dia mengaku belum mendapatkan informasi detil. “Sementara laporannya dia berasal dari negara Ghana, transit di Dubai, ke Jakarta,” kata dia, Rabu 17 Maret 2021.
Baca juga:
Studi Ungkap Kecepatan Penyebaran Virus Corona Covid-19 Varian B.1.1.7
Daud mengatakan, kasus infeksi virus Covid-19 varian B.1.1.7 juga ditemukan dari hasil tracing kontak erat 2 TKI asal Karawang yang tiba dari Saudi Arabia. Masing-masing tiba tanggal 28 Januari 2021, dan 31 Januari 2021 menggunakan maskapai Qatar Airlines dari Saudi Arabia.
Keduanya tiba terpisah di Bandara Soekarno-Hatta dan diketahui positif Covid-19 saat menjalani tes usap saat baru tiba di bandara, dan langsung menjalani isolasi di Pademangan. Keduanya tidak menunjukkan gejala terpapar Covid-19, selanjutnya dibolehkan pulang setelah melewati masa isolasi selama 10 hari.
Hasil swab test PCR, keduanya sempat dikirimkan sebagai sampel pemeriksaan sequence-genom. Hasilnya pemeriksaan genom diperoleh positif untuk Corona B.1.1.7 pada awal Maret 2021 ini. Varian virus corona itu sendiri dikenal memiliki tingkat infeksi lebih tinggi sehingga menular lebih cepat.
“Kalau ketahuan, langkah pertama, pasti melakukan tracing, pelacakan kontak erat," kata Daud sambil menambahkan setiap kontak erat, langsung di tes, di ambil sampelnya. "Dan biasanya sampel dari kontak erat dengan B.1.1.7 tidak hanya di tes PCR, tapi juga di tes serumnya untuk mengetahui pernah terpapar virus yang sama atau tidak.”
Daud mengatakan, dari 2 kasus infeksi B.1.1.7 dari TKI asal Karawang ditemukan tujuh orang lain yang terpapar virus Covid-19 asal Inggris tersebut. Seluruhnya warga Karawang. “Ada yang positif serum, ada yang positif PCR,” kata dia.
Menurut Daud, dari tujuh orang itu, tiga yang masih menjalani perawatan. Keterangan ini berbeda dengan yang pernah disampaikan Kementerian Kesehatan kalau seluruhnya sudah sembuh. “Tadi laporan Bupati Karawang, dari sekian orang, masih 3 orang yang dirawat,” kata Daud.
Daud mengatakan, ketujuh orang tersebut adalah temuan dari hasil pemeriksaan terhadap 125 orang. Pengambilan sampel usap 125 orang kontak erat tersebut berasal dari pengambilan sampel yang dilakukan tanggal 3-4 Maret 2021. “Laporan (positif B.1.1.7) diterima tanggal 15 Maret 2021,” kata Daud.
Daud mengatakan, antisipasi penyebaran Corona B117 tidak ada yang berbeda. “Mau variannya apa saja, yang namanya virus, tetap strateginya 3T dan 5M,” kata dia.
Baca juga:
Kemenkes: Semua Pasien Virus Corona B.1.1.7 dan Kontak Eratnya Sehat
Daud mengatakan, prosedur pemeriksaan sampel terduga Covid-19 saat ini ditambah dengan pemeriksaan serum dan sequence genome hanya pada kasus yang punya riwayat kontak dengan pasien Corona B.1.1.7. “Kalau kasus baru dia kontak erat dari B.1.1.7, baru diperiksa serumnya, dan genomnya,” kata dia.