Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Trump Dituding Himpun Donasi Dana Kampanye Gunakan Dark Pattern, Apa Ini?

Reporter

image-gnews
Presiden Donald Trump saat berkampanye di Traverse City, Michigan, 2 November 2020. REUTERS/Carlos Barria
Presiden Donald Trump saat berkampanye di Traverse City, Michigan, 2 November 2020. REUTERS/Carlos Barria
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika Donald Trump memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 2016 lalu, dia tidak berhenti meminta donasi uang dari para pendukungnya. Surat-surat elektronik berisi permintaan donasi tetap terkirim. Tapi, di ujung periode empat tahun kepresidenannya, menurut laporan dari New York Times, tim kampanye Trump mulai melirik cara-cara yang sangat mirip penipuan.

Per Juni 2020, kampanye Trump disebutkan mulai menggunakan dark patterns, yakni model antarmuka komputer yang didesain untuk mengelabui para penggunanya. Tujuannya, menggiring para pengguna secara tak sadar mengikuti keinginan pencipta model.

Dalam hal kampanye Trump, membuat pendukung secara otomatis meneken persetujuan untuk memberikan dukungan. Bersamaan dengan itu mereka tak menyadari telah setuju mendonasikan jumlah dana yang lebih besar daripada yang diinginkan sebenarnya--lewat donasi setiap bulan, setiap minggu, dan bahkan kejutan per bulan yang disebut 'money bomb'.

Itu bisa terjadi karena tim mengarahkan para pendukung ke setiap opsi persetujuan memberi donasi, mengubur atau menyamarkan pesan permintaan donasi itu di bagian bawah dari paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal, dan memaksa para pendukung Trump untuk melalui opsi-opsi lalu menyetujui semuanya karena tak ingin pusing.

Berikut ini contoh satu bagian dari dark patterns yang digunakan tim kampanye Trump seperti dikutipkan oleh New York Times. Opsi ini sudah di tandai 'setuju' oleh tim dan disodorkan kepada para pendukung.

This is the FINAL month until Election Day and we need EVERY patriot stepping up if we're going to WIN FOUR MORE YEARS for President Trump. He's revitalizing our economy, restoring LAW & ORDER, and returning us to American Greatness, but he's not done yet. This is your chance - stand with President Trump & MAXIMIZE your impact NOW! Make this a weekly recurring donation until 11/3

Seorang pendukung dari Kansas City yang mendonasikan $500 menyadari belakangan rekeningnya disedot $3.000 pada Juni 2020. Yang lain mendapati niat donasi $990 telah menjadi $8.000.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bank-bank dan sebuah perusahaan kartu kredit mengatakan kepada New York Times kalau mereka harus berurusan dengan klaim dari para nasabahnya tentang adanya keculasan oleh WinRed, situs pengumpulan dana konservatif yang memproses pembayaran-pembayaran donasi itu. Seorang juru bicara Trump juga mengakui kalau sedikitnya $19,7 juta dari total transaksi donasi yang diterima telah disengketakan.

Ada lebih banyak yang terjadi, seperti bagaimana WinRed mengantongi fee pemrosesan pembayaran senilai $5 juta dari mereka yang meminta refund. Tapi, berita baiknya adalah orang-orang yang dianggap akhirnya mulai menyadari bahaya paparan dark pattern.

Baca juga:
Tips Teknologi: Data Pengguna yang Disedot Google dari Gmail, Chrome, dan Search

Untuk memberi gambaran atas bahaya dan kerugian yang disebabkan tim kampanye Trump itu, California baru pada bulan lalu meluluskan undang-undang kerahasiaan pribadi yang di dalamnya juga melarang dark pattern. Washington juga sedang berupaya yang sama lewat pengajuan kembali DETOUR Act yang di dalamnya juga akan mengatur soal yang sama.

THE VERGE

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

23 jam lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.


Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

1 hari lalu

Seorang warga mengibarkan bendera setelah pemerintah Vietnam membuka karantina setelah meredam pandemi virus corona atau COVID-19 di desa Dong Cuu, Vietnam, 14 Mei 2020. Pemerintah Vietnam secara resmi melaporkan 270 kasus dengan nol kematian. REUTERS/Kham
Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.


Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

2 hari lalu

Bank KB Bukopin. Istimewa
Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.


Ditantang Daud Kim, Ayana Moon: Pengacara Saya akan Jelaskan Hal Ilegal di Korea

3 hari lalu

Selebgram asal Korea, Ayana Jihye Moon dan Ustad Abdul Somad menjadi perbincangan netizen setelah Ustad Abdul Somad hadir di dalam Youtube ahli hukum tata negara Refly Harun, dimana Refly Harun bertanya bagaimana terjadinya pertemuan Ayana dengan Abdul Somad. Foto/Instagram/xolovelyayan
Ditantang Daud Kim, Ayana Moon: Pengacara Saya akan Jelaskan Hal Ilegal di Korea

Ayana Moon, influencer muslim Korea Selatan menjawab tantangan Daud Kim, Youtuber mualaf yang viral setelah mengumumkan akan membangun masjid.


Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

5 hari lalu

Sandra Dewi dan Harvey Moeis. Instagram.
Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

Kuasa hukum Sandra Dewi dan Harvey Moeis menyebutkan rekening yang diblokir oleh Kejagung biasa digunakan oleh kliennya untuk pinjaman bank.


Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

6 hari lalu

Bank Jepara Artha. Dok: BPR
Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?


Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

6 hari lalu

Seseorang terbakar di luar gedung pengadilan tempat persidangan pidana uang tutup mulut mantan Presiden AS Donald Trump sedang berlangsung, di New York, AS, 19 April 2024, dalam tangkapan layar yang diambil dari sebuah video. Reuters TV via REUTERS
Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.


Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

8 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

11 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

13 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.