Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Varian Baru Covid-19 Dorong Gelombang Ketiga di Kanada

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Petugas kesehatan memberikan dosis kedua vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech pada petugas dukungan pribadi Anita Quidangen, yang merupakan orang pertama di Ontario yang menerima dosis kedua di The Michener Institute, di Toronto, Kanada 4 Januari , 2021.REUTERS/Carlos Osorio
Petugas kesehatan memberikan dosis kedua vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech pada petugas dukungan pribadi Anita Quidangen, yang merupakan orang pertama di Ontario yang menerima dosis kedua di The Michener Institute, di Toronto, Kanada 4 Januari , 2021.REUTERS/Carlos Osorio
Iklan

TEMPO.CO, Ottawa - Pesatnya penyebaran beberapa varian baru Covid-19 yang lebih menular diyakini telah mendorong gelombang ketiga yang parah di Kanada.

Hingga Sabtu sore, 10 April 2021, total 30.108 kasus varian yang menjadi perhatian telah dilaporkan di seluruh Kanada, termasuk 28.624 varian B117, 1.133 varian P1, dan 351 varian B1351, menurut CTV.

Per Sabtu sore, Kanada melaporkan 5.986 kasus terkonfirmasi baru Covid-19, sehingga total kumulatif secara nasional menjadi 1.051.246, termasuk 23.282 kematian, menurut CTV.

"Meskipun B117, yang kini terkonfirmasi di semua provinsi dan dua teritori di Kanada, masih terus menjadi penyebab sebagian besar varian yang menjadi perhatian di Kanada dan kemungkinan telah menggantikan virus awalnya di beberapa area, ada peningkatan yang mengkhawatirkan pada kasus P1 dalam beberapa pekan terakhir," kata Theresa Tam, Kepala Petugas Kesehatan Masyarakat Kanada, dalam sebuah pernyataan pada Sabtu.

"Bukti awal menunjukkan bahwa varian P1 dapat mengurangi keefektifan vaksin, sehingga mengontrol penyebarannya menjadi semakin mendesak," tambah Tam dalam pernyataan itu.

Jumlah kasus terkonfirmasi varian Covid-19 di Kanada melonjak dalam beberapa pekan terakhir, meningkat dari sekitar 2.000 sebulan lalu menjadi lebih dari 30.000 hingga Sabtu dan terus bertambah. Sebanyak 90 persen lebih di antaranya adalah varian B117, varian yang pertama kali teridentifikasi di Inggris.

Varian P1 yang pertama kali ditemukan di Brasil juga meningkat di Kanada, dengan kasusnya bertambah menjadi lebih dari 1.100 hingga Sabtu sore, sebagian besar di provinsi padat penduduk, seperti British Columbia, Ontario, dan Alberta.

Sementara itu, varian B1351 yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan juga semakin meningkat, dengan lebih dari 350 kasus teridentifikasi di Kanada.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Perlombaan antara vaksin dan varian berada pada titik kritis," kata Tam. "Jelas bahwa kita membutuhkan kontrol yang lebih kuat untuk memerangi varian yang mengkhawatirkan yang mendorong peningkatan pesat epidemi di banyak wilayah di negara ini."

Warga Kanada yang lebih muda terkena dampak lebih parah pada gelombang ketiga, kata Tam. Tingkat infeksi tercatat paling tinggi di kelompok usia 20 hingga 39 tahun, dan jumlah rawat inap dan ICU pada kelompok usia di bawah 60 tahun mengalami peningkatan.

Faktanya, gelombang ketiga Covid-19 di Kanada tidak menunjukkan tanda-tanda melambat seiring peningkatan peluncuran vaksin yang bertahap, yang berarti warga Kanada harus tetap berjuang sampai lebih banyak lagi warga divaksinasi, kata para pakar di Kanada.

Mereka menambahkan bahwa peluncuran vaksin yang lebih lambat di Kanada berarti gelombang ketiga dapat berlangsung hingga Juni.

Secara keseluruhan, sebanyak 7.569.321 dosis vaksin Covid-19 telah disuntikkan di seluruh Kanada hingga Jumat, menurut Badan Kesehatan Masyarakat Kanada.

Baca:
Tambahan 12 Tenaga Kesehatan Positif Covid-19, Puskemas di Mukomuko Tutup

XINHUA | ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 jam lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

7 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

14 jam lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

16 jam lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

17 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

2 hari lalu

Ilustrasi vaksinasi Covid-19. TEMPO/Subekti
Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.


Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

4 hari lalu

Ilustrasi petugas kesehatan memberikan vaksinasi kepada seorang anak murid perempuan. FOTO ANTARA/Ampelsa/FR
Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.