Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BMKG: Bukit Algoritma Sukabumi Diapit Sepasang Sesar Gempa Aktif

image-gnews
Lokasi sumber gempa darat Sukabumi dan sekitarnya di antara Gunung Gede dan Pangrango, Senin malam, 11 Januari 2021. Kredit: BMKG
Lokasi sumber gempa darat Sukabumi dan sekitarnya di antara Gunung Gede dan Pangrango, Senin malam, 11 Januari 2021. Kredit: BMKG
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kawasan Bukit Algoritma yang berada di Kabupaten Sukabumi, diapit dua sesar aktif. BMKG menyatakan sumber gempa yang mengapit daerah Cikidang dan Cibadak itu adalah Sesar Citarik dan Sesar Cimandiri. “Ya memang Sukabumi daerah rawan gempa,” kata Daryono, Koordinator Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG yang dikonfirmasi, Rabu 14 April 2021.

Sesar Cimandiri yang garisnya hampir mendatar berarah barat-timur, bagian selatannya bergerak ke daratan sementara bagian utaranya ke arah lautan. Sementara Sesar Citarik berarah timur laut-barat daya memanjang dari laut sampai ke Bogor.

Berdasarkan riwayat gempa yang dikumpulkan, setidaknya ada 11 kejadian gempa yang merusak di sekitar dua lokasi proyek bakal Kawasan Ekonomi Khusus dan Bukit Algoritma di Kabupaten Sukabumi itu. Walau begitu menurut Daryono, daerah di Cikidang dan Cibadak boleh saja dibangun. “Yang penting strukturnya bangunan tahan gempa dan mangacu building code, sehingga dapat mengurangi risiko  jika terjadi gempa,” ujarnya.

Beberapa catatan gempa merusak di wilayah itu seperti 12 Juli 2000 yang merusak 1.900 rumah, 12 Juni 2011 merusak 136 rumah, 4 Juni 2021 merusak 104 rumah, 8 September 2012 merusak 560 rumah. Kemudian gempa darat pada 11 Maret 2020 merusak hingga 760 rumah.

Sebelumnya diberitakan, tiga perusahaan akan menjadi pengendali di balik pembangunan Bukit Algoritma di kawasan Cibadak dan Cikidang, Sukabumi. Bukit Algoritma diinginkan menjadi pusat pengembangan industri dan teknologi 4.0 yang dimimpikan menjadi Silicon Valley ala Jawa Barat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Kiniku Nusa Kreasi, PT Bintang Raya Lokalestari, dan PT Amarta Karya. Kiniku Nusa Kreasi dan Bintang Raya Lokalestari—keduanya tercatat sebagai perusahaan swasta yang menjadi inisiator pembangunan Bukit Algoritma.

Kiniku Nusa Kreasi merupakan perusahaan penyedia solusi teknologi dan komunikasi yang berdiri sejak tiga tahun lalu. Dalam dokumen permintaan sertifikasi elektronik tertarikh 1 April 2019, tertulis bahwa CEO Kiniku Nusa Kreasi adalah Tedy Tri Tjahjono. Tedy juga merupakan Sekretaris Gerakan Inovator 4.0, sebuah gerakan inovasi yang didirikan oleh politikus PDIP sekaligus Komisaris PTPN V, Budiman Sudjatmiko.

Kiniku kemudian membangun kerja sama operasi atau KSO dengan Bintang Raya Lokalestari. Bintang Raya Lokalestari yang saat ini dipimpin Dhanny Handoko sebagai direktur utama merupakan perusahaan pemilik lahan perkebunan seluas 888 hektare. Lahan inilah yang akan menjadi cikal-bakal kawasan Bukit Algoritma yang diapit sesar gempa aktif tersebut.

Baca juga:
Gempa dari Laut Selatan Menggoyang Sukabumi sampai Jakarta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno Berita Terkini: Siklon Tropis Megan, Gempa Talaud, dan Mahasiswa Geofisika UI

2 jam lalu

Siklon Tropis Megan (BMKG)
Top 3 Tekno Berita Terkini: Siklon Tropis Megan, Gempa Talaud, dan Mahasiswa Geofisika UI

BMKG memantau Siklon Tropis Megan di Teluk Carpentaria dan Bibit Siklon Tropis 91S di Samudra Hindia sebelah tenggara-selatan Bali.


Melemah, Begini Pengaruh Bibit dan Siklon Tropis untuk Cuaca di Indonesia Hari Ini

3 jam lalu

Ilustrasi Siklon Tropis. bmkg.go.id
Melemah, Begini Pengaruh Bibit dan Siklon Tropis untuk Cuaca di Indonesia Hari Ini

Di Pulau Jawa, Banten dan Jawa Timur saja yang berpotensi hujan lebat hari ini. Simak prediksi cuaca dari BMKG selengkapnya.


Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Masih Ada Peringatan Dini BMKG

4 jam lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Masih Ada Peringatan Dini BMKG

Prediksi cuaca BMKG menyebut seluruh wilayah Jabodetabek cerah berawan merata pada Selasa pagi ini, 19 Maret 2024. Bagaimana siang dan malam nanti?


Hati-hati, BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem Terjadi di Puncak Arus Mudik Lebaran

4 jam lalu

Ilustrasi arus mudik dan balik Lebaran. TEMPO/Hilman Fathurrahman
Hati-hati, BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem Terjadi di Puncak Arus Mudik Lebaran

Para pemudik diminta untuk berhati-hati karena cuaca ekstrem berpotensi terjadi saat arus mudik Lebaran 2024.


Prakiraan Cuaca BMKG: Jakarta Cerah Berawan Hingga Siang, Sebagian Hujan Ringan pada Malam Hari

6 jam lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
Prakiraan Cuaca BMKG: Jakarta Cerah Berawan Hingga Siang, Sebagian Hujan Ringan pada Malam Hari

BMKG memperkirakan Jakarta cenderung cerah berawan hingga siang nanti. Hujan berpeluang turun nanti malam di sejumlah lokasi di ibu kota.


Cuaca Ekstrem Gelombang Rossby, Adakah Hubungannya dengan Turbulensi?

15 jam lalu

Awan tebal yang menyelimuti Monas di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. BPBD DKI Jakarta menyampaikan potensi hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai kilat atau angin kencang, dimana kondisi tersebut dipicu aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang masih terpantau dan diprediksi aktif di wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Cuaca Ekstrem Gelombang Rossby, Adakah Hubungannya dengan Turbulensi?

Cuaca ekstrem menjadi penyebab gelombang Rossby yang mempengaruhi cuaca. Ada dampaknya pesawat alami turbulensi?


Karier Politik Desy Ratnasari, Penyanyi Tenda Biru Berkali jadi Anggota DPR dari Partai Biru

15 jam lalu

Desy Ratnasari. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Karier Politik Desy Ratnasari, Penyanyi Tenda Biru Berkali jadi Anggota DPR dari Partai Biru

Desy Ratnasari pelantun Tenda Biru, terjun dalam dunia politik sejak 2014 hinggi kini berkali menjadi anggota DPR dari PAN.


Kapan Musim Kemarau 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

16 jam lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Kapan Musim Kemarau 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

Awal kemarau di Indonesia diperkirakan tidak akan serentak di seluruh wilayah. Kemarau di beberapa daerah mundur dibanding jadwal biasanya.


BMKG Deteksi 119 Titik Panas di Sumatera, Terbanyak di Riau

16 jam lalu

Peta sebaran titik api di Indonesia, 23 Oktober 2015. satelit.bmkg.go.id
BMKG Deteksi 119 Titik Panas di Sumatera, Terbanyak di Riau

BMKG mendeteksi 119 titik panas di Sumatera. Provinsi Riau menjadi lokasi terbanyak, yakni 51 titik panas.


Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Megan dan Bibit Siklon 91S Picu Hujan Lebat, Angin Kencang dan Gelombang Tinggi

1 hari lalu

Siklon Tropis Megan (BMKG)
Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Megan dan Bibit Siklon 91S Picu Hujan Lebat, Angin Kencang dan Gelombang Tinggi

Kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Megan diperkirakan akan menurun dalam 24 jam ke depan.