TEMPO.CO, Pekanbaru - Seekor tapir yang diduga liar tercebur ke bekas kolam ikan milik warga di sebuah perumahan di pinggiran Kota Pekanbaru, Riau, Selasa 20 April 2021. Upaya evakuasinya berlangsung selama lebih dari enam jam dan melalui dua kali tembakan bius.
Berdasarkan pantuan ANTARA, satwa putih-hitam itu terluka di bagian kaki depannya. Luka berupa lecet itu disebutkan akibat tapir berusaha berulang kali memanjat tembok beton untuk ke luar kolam tapi gagal.
Tapir yang diperkirakan sudah dewasa itu tercebur di kolam di belakang rumah warga bernama Julaiha pada Selasa sekitar pukul 11.30 WIB. "Saya dengar suara keras sekali. Byuuur, seperti suara orang tercebur kolam, saya sangka ada anak yang jatuh ke kolam saya," katanya yang sempat ketakutan dan memastikan keberadaan tapir dari loteng rumah.
Julaiha mengaku tidak tahu menahu asal hewan tersebut. Kolam itu memang berbatasan dengan perkebunan kelapa sawit tapi jauh dari hutan. Lagian, dia menambahkan, belum pernah melihat tapir seperti itu di sekitar rumahnya.
Julaiha kemudian menghubungi ketua RW setempat yang meneruskan ke aparat lainnya. Sejalan dengan itu warga pun berkerumun yang didiuga membuat tapir panik di kolam sedalam 1,7 meter tersebut.
Upaya evakuasi melibatkan tim penyelamat Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau berlangsung sampai sore. Dokter hewan BBKSDA sudah menembakkan obat bius kepada tapir namun hewan itu masih juga terjaga walau sudah ditembak dua kali.
Seekor tapir diduga liar tercebur dan terjebak di bekas kolam ikan milik warga di permukiman pinggiran Kota Pekanbaru, Riau, Selasa 20 April 2021. (Antara/FB Anggoro)
Warga setempat yang berkerumun tidak sabar membantu evakuasi tapir dengan tali dan mengangkut kandang ke dalam kolam. Tapir itu terlihat berkali-kali meronta sebelum akhirnya masuk kandang sekitar pukul 18.05 WIB.
Berdasarkan informasi dari tim penyelamat, tapir tersebut kemudian dibawa ke Kebun Binatang Kasang Kulim, Kabupaten Kampar, untuk menjalani observasi dan diobati.
Baca juga:
Kronologis Dua Harimau Lepas dari Bonbin Singkawang, Berawal dari Hujan Deras