Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Olah Minyak Jelantah Jadi Biodiesel, Pemuda Ini Raup Omzet Rp 200 Juta Sebulan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi minyak jelantah Foto Shutterstock
Ilustrasi minyak jelantah Foto Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah Anda membayangkan minyak jelantah bekas menggoreng yang kadang Anda buang sia-sia ternyata bisa jadi peluang bisnis yang menggiurkan? Andi Hilmi Mutawakkil, pemuda asal Makassar, Sulawesi Selatan membuktikan minyak jelantah bisa jadi ide bisnis yang bisa mendulang banyak cuan.

Andi Hilmi mengumpulkan minyak jelantah yang dipandang sebelah mata itu sebagai bahan baku pengembangan biodiesel, tak ecak-ecak, pengusaha berusia 21 tahun ini meraup untung hingga Rp200 juta setiap bulannya.

Ide bisnis mengolah minyak jelantah menjadi biodiesel itu Andi Hilmi dapat ketika melihat sulitnya para nelayan di Makassar mendapatkan Bahan Bakar Minyak atau BBM akibat kelangkaan. Dari situlah Andi kemudian berusaha mencari solusi dengan melihat peluang minyak jelantah jadi biodiesel.

Dikutip Tempo dari laman Kementerian ESDM, Selasa, 20 April 2021, Andi Hilmi mengatakan dirinya berusaha mencari pengganti energi terbarukan dapat digunakan oleh nelayan, “Saya berusaha mencari pengganti energi terbarukan agar bisa digunakan oleh para nelayan. Prinsip saya, karya yang kita buat harus sesuai dengan kebutuhan pada saat itu,” katanya Andi Hilmi.

Biodiesel sendiri merupakan bahan bakar alternatif pengganti BBM yang diolah dari campuran monoalkyl ester dari rantai panjang asam lemak, seperti minyak sayur dan lemak hewan. Penggunaan biodiesel sebagai bahan bakar pengganti tidak menyebabkan pencemaran lingkungan, sebab sisa pembakaran tidak menyumbang jumlah gas karbon dioksida, karena berasal dari tumbuhan atau hewan. Selain itu, penggunaan biodiesel juga dapat mengurangi pencemaran hidrokarbon yang tidak terbakar, karbon monoksida, sulfur dan hujan asam.

Dilansir dari laman praktikcerdas.bakti.or.id, Andi Hilmi telah melakukan berbagai penelitian ilmiah sejak dirinya masih duduk di bangku SMA, saat itu ia bercita-cita untuk membuat sumber energi terbarukan. Bersama Andi Haswawi, rekannya di Kabupaten Pangkep, Andi Hilmi melakukan beragam uji coba metode mengubah minyak jelantah menjadi biodiesel. Setamat SMA, kelompok peneliti ini kemudian menyelesaikan risetnya dan memutuskan memulai usaha energi terbarukan di Kota Makassar tersebut.

Setelah merekrut salah satu rekan yang lain, Fauzi namanya, ketiga remaja ini memutuskan untuk memulai usaha bermodalkan iuran dari kocek masing-masing. Dari hasil iuran tersebut terkumpul uang sebanyak Rp3.5 juta, meskipun hanya bermodal kecil, hal ini tidak mematahkan semangat Andi Hilmi, Andi Haswawi dan Fauzi untuk memproduksi biodiesel dari limbah minyak goreng tersebut.

Dengan bangga mereka menamai usaha mereka dengan nama Super Keren. Bahan baku minyak jelantah Andi Hilmi dapat dari penjual gorengan pinggir jalan, sebanyak 30 liter minyak jelantah bisa menghasilkan 30 liter biodiesel.

Setelah memenuhi kebutuhan nelayan akan bahan bakar, Andi Hilmi tak hanya puas di situ, lantas ia pun kemudian bergabung dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau HPMI, melalui forum tersebut Andi Hilmi dan rekan-rekannya mengikuti kompetisi di berbagai ajang baik tingkat nasional maupun internasional untuk sekaligus memperkenalkan inovasi mereka ke pasar yang lebih luas.

Namun, beragam tantangan harus dihadapi demi usaha pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel tersebut, untuk membangun perusahaan biodiesel membutuhkan modal yang besar untuk membangun pabrik berkala besar. Untuk itu, melalui HPMI mereka berusaha mencari sponsor untuk diajak kerja sama. Berkali-kali Hilmi dan rekan-rekannya melakukan presentasi mengenai rencana perusahaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak sedikit yang tertarik dengan konsep usaha pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel yang mereka jabarkan. Namun usia mereka yang masih muda saat itu, yakni 19 tahun jadi penghalang. Dua syarat utama, minimal usia 21 tahun dan status menikah, membuat sekumpulan anak muda ini harus menerima dicoret dari daftar penerima dana dukungan dari institusi bank.

Tapi mereka tak lantas menyerah begitu saja, masih dilansir dari praktikcerdas.bakti.or.id, seperti kata pepatah, ada seribu jalan ke Roma. Andi Hilmi dan rekan-rekannya kemudian merekrut enam anggota baru di awal 2015, kemudian dua bulan berselang, Maret 2015, perusahaan atas nama GenOil didirikan dengan modal Rp500 juta hasil urunan semua anggota.

Menurut Andi Hilmi, banyak tantangan yang harus dilalui saat menjalankan bisnis pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel, salah satunya proses pengumpulan bahan baku. Untuk mengumpulkan bahan baku tersebut, solusinya Andi membuat bank minyak jelantah di setiap RT atau TW yang difasilitasi dengan check point dan jeriken. Dengan begitu ia dapat mengumpulkan minyak jelantah dari rumah tangga di satu kota. Namun membuat bank minyak jelantah yang ideal memerlukan biaya yang banyak, untuk itu Andi Hilmi memanfaatkan program CSR untuk mengajak kerja sama perusahaan besar guna membangun bank minyak jelantah yang ideal tersebut.

Saat ini Andi Hilmi telah membuat bank minyak jelantah di 20 sekolah, nantinya anak-anak sekolah akan menyetor minyak jelantah titipan ibu mereka kepada bank minyak jelantah tersebut. Oleh sebab itu, Andi Hilmi kerap melakukan edukasi kepada masyarakat agar mau mengumpulkan minyak jelantah ke bank minyak jelantah, dari pada dibuang sia-sia. Nantinya minyak jelantah tersebut ditukar dengan minyak goreng baru yang lebih sehat.

Selain masalah bahan baku, problem datang dari calon konsumen, saat pertama kali ditawarkan biodiesel sebagai pengganti BBM yang langka, nelayan enggan membeli. Padahal bahan bakar alternatif tersebut dihargai lebih murah dari BBM, yakni Rp5 ribu per liter. Namun harga murah tersebut malah membuat para nelayan curiga, apalagi warna biodiesel yang berbeda dari solar biasa.

Untuk mendapatkan kepercayaan nelayan, Hilmi dan rekan-rekannya meminta para nelayan mencoba saja dulu menggunakan biodiesel yang diolah dari minyak jelantah produksi GenOil, kalau mesin kapal rusak, nantinya akan diganti. Ajaib, nelayan menyambut baik. “Jika masalah bahan bakar bagi nelayan ini bisa ditangani dengan baik, saya kira di masa mendatang, profesi nelayan Indonesia tidak akan menjadi langka,” kata Hilmy. Kini setiap hari GenOil membawa pasokan biodiesel ke nelayan Paotere, melayani sekitar 33 kelompok nelayan. Jumlahnya antara 1.000 sampai 2.000 liter per hari.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: ESDM: Minyak Jelantah Mampu Penuhi 32 Persen Kebutuhan Biodiesel Nasional

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

1 jam lalu

Ilustrasi Minyak Goreng. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU
Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.


KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

1 hari lalu

Kapal kecil nelayan Natuna saat melaut di pesisir Pulau Ranai. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.


Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

2 hari lalu

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Isy Karim, usai rapat bersama Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu, 21 Juni 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

3 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

3 hari lalu

Aktivitas pengisian truk tangki untuk distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta, Selasa 2 April 2024. Menjelang libur panjang Idul Fitri 1445 H, Pertamina telah menyiapkan sarana dan fasilitas tambahan yang meliputi 1.792 SPBU Siaga 24 Jam, 5.027 Agen LPG Siaga 24 Jam, 200 Mobil Tangki Stand By, 61 Kiosk Pertamina Siaga, 54 Motorist, dan 281 Pertamina Delivery Service. TEMPO/Tony Hartawan
Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.


Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

4 hari lalu

Beberapa nelayan Natuna yang ditangkap di Malaysia. Foto Istimewa
Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.


Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

4 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.


10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

5 hari lalu

Aktivitas pengisian truk tangki untuk distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta, Selasa 2 April 2024. Pertamina Patra Niaga memperkirakan kebutuhan energi masyarakat selama arus mudik dan balik Lebaran 2024 meningkat 56 persen dibandingkan tahun lalu. TEMPO/Tony Hartawan
10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?


Pertamina Patra Niaga Pastikan BBM dan Operasional Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

8 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Pertamina Patra Niaga Pastikan BBM dan Operasional Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi memastikan sarana dan fasilitas pelayanan kepada konsumen pasca erupsi Gunung Ruang aman.


Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

8 hari lalu

Warga berebut sesaji saat mengikuti prosesi Pesta Lomban di laut Jepara, Jepara, Jawa Tengah, Rabu 17 April 2024.  Pesta Lomban yang diadakan nelayan sepekan setelah Idul Fitri dengan melarung sesaji berupa kepala kerbau serta hasil bumi ke tengah laut itu sebagai bentuk syukur dan harapan para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan keselamatan saat melaut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.