Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lumba-lumba Dievakuasi dari Empang di Maros, Warga Sedih

Reporter

image-gnews
Tim gabungan mengevakuasi lumba-lumba dari empang milik warga Maranak, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Jumat 30 April 2021. ANTARA Foto/ Suriani Mappong
Tim gabungan mengevakuasi lumba-lumba dari empang milik warga Maranak, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Jumat 30 April 2021. ANTARA Foto/ Suriani Mappong
Iklan

TEMPO.CO, JakartaLumba-lumba terdampar di empang warga Desa Maranak, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, akhirnya bisa kembali ke habitatnya di laut. Lumba-lumba sepanjang sekitar dua meter terdampar selama dua hari diduga setelah terbawa air pasang laut ke muara sungai sebelum sampai di empang berjarak lima kilometer dari pinggir laut itu.

Evakauasi dilakukan tim gabungan yang dipimpin Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Selatan. Dalam tim itu, di antaranya, adalah Balai Pengelolaan Sumber Daya pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar, Damkar Maros dan instansi terkait serta masyarakat setempat. 

Menurut Rizal, staf fungsional pengelola ekosistem laut dan pesisir di BPSPL Makassar, rencana evakuasi lumba-lumba telah disiapkan sejak sehari sebelumnya namun tertunda karena air surut. Tim tidak memungkinkan melakukan evakuasi melalui jalur sungai.

"Setelah air pasang kembali pagi tadi, maka setelah menyusuri anak sungai sekitar lima kilometer dari lokasi empang tadi, akhirnya lumba-lumba itu dilepas ke laut," katanya, Jumat 30 April 2021.

Dia mengatakan proses evakuasi ini berlangsung sekitar satu jam. Kesulitan dialami ketika lumba-lumba sulit dimasukkan ke kantung berbentuk rompi pengaman sebelum dinaikkan ke perahu jolloro dan dibawa ke laut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lumba-lumba yang terdampar di empang warga Maranak, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Jumat 30 April 2021. ANTARA Foto/ Suriani Mappong

Evakuasi menyisakan kesedihan bagi Haris si pemilik empang dan warga setempat. Mereka sebelumnya menebar ikan bandeng maupun jenis ikan lainnya ke dalam empang dengan tujuan lumba-lumba bisa tetap bertahan. Selain, tentu saja, ramai mengabadikan satwa yang selama ini tak pernah ditemui di empang tersebut.

Seperti diakui Haris, selama ini warga setempat mengetahui lumba-lumba hanya dari media televisi atau saluran informasi lainnya. "Lumba-lumba ini sangat bersahabat dan membuat kami merasa kehilangan saat harus dibawa pergi," kata salah seorang warga Maranak, Badria. 

Baca juga:
Digali, Rahasia Paus dan Lumba-lumba Tak Mudah Kena Kanker

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berenang Bersama dengan Lumba-Lumba Liar di Perairan Rockingham Australia

23 jam lalu

Suasana wisatawan berenang bersama lumba-lumba liar di perairan Rockingham Perth, Australia Barat, Minggu 28 April 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Berenang Bersama dengan Lumba-Lumba Liar di Perairan Rockingham Australia

Kalau traveling ke Rockingham, Australia, jangan lewatkan sensasi berenang bersama lumba-lumba liar


Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

5 hari lalu

Polsek Badau menggagalkan upaya penyelundupan puluhan Pekerjaan Migran Indonesia (PMI) non prosedural yang hendak bekerja di Negara Malaysia melalui jalur tidak resmi di wilayah Badau perbatasan Indonesia-Malaysia, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. ANTARA/HO-Polsek Badau. (Teofilusianto Timotius)
Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).


Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

16 hari lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

16 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut kantong berisi jenazah korban tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Sebanyak dua korban yang dinyatakan hilang akibat tanah longsor di daerah itu berhasil ditemukan sehingga total korban yang meninggal dunia menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

17 hari lalu

Warga berada di area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam tersebut menewaskan 18 orang yang tersebar di dua titik yakni 14 orang di Palangka, Kecamatan Makale dan empat orang di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale selatan, Tana Toraja sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.


Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

17 hari lalu

Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian R Djajadi (tengah) didampingi Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokh Ngajib menjawab pertanyaan wartawaan saat dilokasi kejadian pembunuhan di Jalan Kandea II, Kecamatan Bontoala, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/Darwin Fatir.
Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu


Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

20 hari lalu

Proses relokasi seekor buaya yang ditangkap di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. ANTARA/HO-BBKSDA NTT
Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.


Jemaah An-Nadzir Gowa Rayakan Idulfitri Lebih Awal, Dibantu Aplikasi Tentukan 1 Syawal

22 hari lalu

Jamaah An Nadzir menunaikan shalat Idul Fitri 1445 H di Kampung Butta Ejayya, Kabupaten Gowa, Sulwesi Selatan, Selasa, 9 April 2024. Jamaah An Nadzir memutuskan dan menetapkan 1 Syawal 1445 H jatuh pada hari ini setelah melihat terjadinya fenomena gerhana matahari total di Benua Amerika Utara. ANTARA/Hasrul Said
Jemaah An-Nadzir Gowa Rayakan Idulfitri Lebih Awal, Dibantu Aplikasi Tentukan 1 Syawal

Jemaah An-Nadzir meyakini penentuan Idulfitri 1445 Hijriah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.


Tradisi Pasar Bandeng di Gresik Kembali Digelar

23 hari lalu

Tradisi Pasar Bandeng di Gresik Kembali Digelar

Selain Kontes Bandeng Kawak, Pasar Bandeng juga menghadirkan pasar rakyat yang menyediakan makalan gratis bagi masyarakat.


Polda Sulteng Gagalkan Peredaran 25 Kilogram Sabu Asal Malaysia

27 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polda Sulteng Gagalkan Peredaran 25 Kilogram Sabu Asal Malaysia

Ditresnarkoba Polda Sulteng menggagalkan narkotika jenis sabu sebanyak 25 kilogram yang hendak dibawa ke Kab. Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan.