TEMPO.CO, Jakarta - Head of Marketing POCO Indonesia, Andi Renreng, menjelaskan tentang penggunaan teknologi 5G. Menurutnya, ke depan ponsel dengan jaringan generasi kelima itu akan lebih banyak lagi. “Bahkan akan ada ponsel entry level,” ujar dia dalam acara virtual, Selasa, 29 Juni 2021.
Jaringan 5G merupakan generasi penerus 4G dengan dua keunggulan, yaitu mendukung kecepatan sampai dengan 100 kali lebih cepat dari generasi sebelumnya yang sebesar 200 Mbps dan menawarkan ultra low latency.
Andi menerangkan, adanya ponsel kelas menengah ke bawah berteknologi 5G merupakan sebuah keharusan. Dia menyebutkan akan banyak merek smartphone berlomba-lomba menghadirkan berbagai macam perangkat 5G.
“Semakin cepat perkembangan 5G, akan semakin banyak orang yang ingin mendapatkan experience-nya. Level hype-nya tinggi sekali” tutur Andi.
Ditambah lagi penggunaan teknologi 5G juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Dari pemerintah, mulai gencar memperluas infrastrukturnya, hingga operator atau perusahaan telekomunikasi yang sudah melakukan uji coba, bahkan ada yang sudah komersial.
Menurut Andi, dari segi transisi, perpindahan dari 4G ke 5G terlihat sangat cepat, berbeda dengan ketika transisi dari 3G ke 4G. “Dulu waktu dari 3G ke 4G bisa memakan waktu 10 tahun. Dan jika melihat sekarang orang akan menggunakan 5G dengan waktu yang lama, karena 6G baru muncul pada 2031,” kata dia.
Selain itu, pesatnya perkembangan 5G saat ini juga menjadi alasan POCO Indonesia menghadirkan ponsel 5G pertamanya, yakni POCO M3 Pro 5G. “Ponsel 5G mid-range ini akan mendobrak pasar Indonesia. Tidak hanya fokus pada 5G-nya, tapi spesifikasinya seperti baterai, layar, desain, performa, dan kamera, akan menarik perhatian pengguna,” ujar Andri.
Baca:
POCO M3 Pro 5G Hadir di Indonesia, Chip Flagship di Kelas Menengah
