Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahli Biologi Israel: Covid-19 Tak Ada Hubungannya dengan Kelelawar

image-gnews
Kelelawar Acerodon jubatus. shutterstock.com
Kelelawar Acerodon jubatus. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari laboratorium kelelawar Tel Aviv University, Israel, berupaya memperbaiki citra buruk mengenai makhluk bersayap yang disebut-sebut sebagai sumber dari munculnya SARS-CoV-2—virus penyebab Covid-19. Ahli bilogi di kampus tersebut, Maya Weinberg, menyebutkan bahwa kelelawar tidak memiliki hubungan dengan pandemi yang saat ini terjadi.

Mereka mengaku belum dapat menemukan bukti yang menghubungkan kelelawar dengan virus tersebut. “Sampai sekarang tidak ada bukti yang menunjukkan hubungan antara kelelawar dan Covid-19. Ide ini berbatasan dengan konspirasi,” ujar dia kepada The Media Line, Minggu, 11 Juli 2021.

Weinberg yang juga seorang dokter hewan itu telah melakukan pengamatan dan memperlihatkan seekor kelelawar bernama Zorro. Kelelawar itu gemetar ketakutan saat tergantung di tangan Weinberg yang bersarung tangan. “Namanya Zorro dan usianya kurang dari satu tahun,” kata Weinberg.

Saat Weinberg, juru kamera, dan yang lainnya berkerumun untuk melihat lebih jelas, gemetar Zorro semakin hebat. Weinberg kemudian dengan hati-hati menempatkannya kembali ke dalam kungkungan gelap dengan mengaitkan kakinya, yang letaknya jauh dari pengintaian dan lampu neon terang laboratorium. 

Ada lebih dari 1.400 spesies kelelawar di seluruh dunia, sebagian besar aktif di malam hari dan jarang melakukan kontak dengan manusia. Beberapa bermanfaat bagi lingkungan mereka, karena memakan banyak serangga, bahkan membantu menyebarkan benih dan menyerbuki bunga.

Menurut Weinberg, cara komunitas ilmiah menggemakan teori Covid-19 berasal dari kelelawar benar-benar keterlaluan. “Itu menyebabkan kerusakan besar pada kelelawar di seluruh dunia, terutama di Cina, merusak persepsi publik tentang kelelawar, yang sejak awal sudah buruk.” 

Sebuah studi baru-baru ini yang dipimpin Weinberg dan peneliti postdoctoral Tel Aviv University, Kelsey Moreno bisa memiliki implikasi luas untuk menemukan asal-usul Covid-19. Studi yang baru-baru ini diterbitkan di Annals of the New York Academy of Science, menemukan bahwa kelelawar yang sakit menjaga jarak sosial, mungkin untuk mencegah penyebaran penularan massal di koloni mereka. 

Untuk mengamati perilaku mereka, para peneliti memantau dua koloni kelelawar buah Mesir: satu tinggal di penangkaran di kandang dan yang lain hidup di lingkungan alaminya. Para peneliti menyuntikkan protein seperti bakteri ke beberapa kelelawar di setiap koloni, yang mensimulasikan respons imun yang menghasilkan gejala penyakit.

Weinberg mengaku terkejut melihat kelelawar yang sakit secara aktif menjaga jarak. Dia mengira bahwa kelompok itu yang akan menjauh dari kelelawar yang sakit, tetapi justru kelelawar yang sakit yang secara aktif menjauh dari yang lain di koloni. “Ini benar-benar bukan perilaku khas hewan liar, yang biasanya berusaha menyembunyikan penyakitnya,” tutur Weinberg.

Meskipun asal-usul virus Covid-19 tetap menjadi misteri, beberapa pihak berspekulasi bahwa seorang ilmuwan di Cina yang sedang mempelajari virus corona di Wuhan mungkin telah membocorkan jenis virus, sehingga menyebabkan wabah di seluruh dunia. Institut Virologi Wuhan terletak di dekat pusat penyebaran paling awal yang diketahui, tapi Beijing dengan keras membantah teori ini. 

Namun, Weinberg percaya ada kemungkinan bahwa seorang ilmuwan yang berkelana jauh ke alam liar Cina untuk mengumpulkan sampel virus mungkin tanpa disadari melepaskannya. “Selama menjaga jarak dari kelelawar dan membiarkan mereka tetap berada di habitatnya, maka kita tidak akan mengekspos diri kita pada patogen yang kita tidak memiliki pertahanan,” dia menekankan. 

Ahli biologi lain di lab kelelawar sedang memeriksa biomekanik kelelawar, termasuk penggunaan ekolokasi dan sinar sonar. Kandidat doktor Ofri Eitan dan timnya sedang melakukan eksperimen perilaku kelelawar di dalam ruang anechoic, ruangan yang dirancang untuk menyerap pantulan suara. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kami menggunakan dua metode yang dapat membantu kami memahami perilaku sensorik kelelawar,” kata Eitan kepada The Media Line. “Dua teknik ini adalah pelacakan gerak dan perekaman ekolokasi kelelawar.” 

Ruangan itu dilengkapi 50 mikrofon ultrasonik dan sistem yang melacak gerakan kelelawar saat terbang. Tujuannya untuk mengamati perilaku sensorik hewan dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana kelelawar memandang lingkungan mereka. 

Eitan juga senada dengan Weinberg dan menekankan bahwa kelelawar tidak terkait dengan pandemi. “Kami mencoba mendidik orang dan menunjukkan bahwa kelelawar adalah makhluk yang jauh lebih luar biasa daripada yang mereka kira,” katanya. 

Adi Rachum, yang sedang belajar untuk gelar master, bertanggung jawab atas koloni di lab kelelawar, tempat puluhan kelelawar buah datang dan pergi sesuka hati. Rachum dan siswa lainnya secara teratur memberi makan kelelawar buah segar.

Ruangannya gelap, lembab dan menyerupai gua. Tujuannya untuk meniru lingkungan alami hewan sedekat mungkin sambil juga memungkinkan para ilmuwan untuk melakukan penelitian. Ada beberapa kamera tersebar di seluruh gua itu, termasuk umpan langsung yang dapat diakses secara online 24 jam.

“Saya memasang chip pada setiap kelelawar yang kami lepaskan. Itu tidak menyakiti mereka dan membantu kami mengidentifikasi mereka secara definitif, yang pada gilirannya membantu penelitian kami,” tutur dia sambil mengangkat kelelawar untuk diperiksa.

Weinberg, yang mengkhususkan diri pada kelelawar selama 12 tahun terakhir, berharap bahwa penelitian yang sedang berlangsung pada akhirnya akan membantu meyakinkan orang bahwa makhluk bersayap tidak perlu ditakuti. Menurutnya, kelelawar adalah hewan yang sangat lembut, mudah bergaul, dan komunikatif.

“Saya bekerja dengan banyak hewan berbeda sebelum tiba di kelelawar. Ketika Anda melihat betapa uniknya mereka dan mempelajari faktanya, maka Anda akan melihatnya secara berbeda,” ujar Weinberg menambahkan.

JERUSALEM POST | THE MEDIA LINE

Baca:
Melacak Covid-19 ke Wuhan, Tim Peneliti Masih Ragu Soal Kelelawar 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

1 jam lalu

Hormati hak cipta! TEMPO/Fahmi Ali
Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.


Mendapat Respons Keras dari Otoritas, Protes Pro-Palestina di Kampus AS Justru Meluas

1 jam lalu

Para pengunjuk rasa berada di sebuah perkemahan tempat para mahasiswa melakukan protes untuk mendukung warga Palestina, selama konflik antara Israel dan Hamas, di kampus Universitas Northwestern di Evanston, Illinois, AS, 25 April 2024. REUTERS/Nate Swanson
Mendapat Respons Keras dari Otoritas, Protes Pro-Palestina di Kampus AS Justru Meluas

Bentrokan baru antara polisi dan mahasiswa pro-Palestina yang menentang perang Israel di Gaza pecah pada Kamis, 25 April 2024.


Istri Bintang Emon Disebut Positif Narkoba Setelah Konsumsi Obat Flu, Kok Bisa?

2 jam lalu

Bintang Emon dan istrinya, Alca Octaviani. Foto: Instagram/@bintangemon
Istri Bintang Emon Disebut Positif Narkoba Setelah Konsumsi Obat Flu, Kok Bisa?

Bagaimana mungkin konsumsi obat flu bisa berdampak pada positif narkoba seperti yang dialami istri komika Bintang Emon?


Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

3 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.


Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

14 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

15 jam lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

16 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

17 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

18 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

20 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.