Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eijkman Imbau Masyarakat Tidak Pilih-pilih Vaksin

image-gnews
Sejumlah pekerja antre untuk mengikuti Vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta, Kamis, 22 Juli 2021. Sebanyak 400 pekerja proyek pembangun gedung baru di lingkungan Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita disuntikkan Vaksin Covid-19 jenis Sinovac. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejumlah pekerja antre untuk mengikuti Vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta, Kamis, 22 Juli 2021. Sebanyak 400 pekerja proyek pembangun gedung baru di lingkungan Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita disuntikkan Vaksin Covid-19 jenis Sinovac. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tingginya kasus baru Covid-19 dan angka kematiannya di Indonesia memicu penilaian akan vaksin Sinovac, CoronaVac, yang telah digunakan selama ini. Efektivitas vaksin ini semakin diragukan setelah sejumlah negara di dunia tak merekomendasikan, bahkan tak mengakui, penggunaan vaksin ini. 

Menanggapi hal itu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio, menerangkan, intinya saat ini tidak ada vaksin yang dianggap superior atau yang paling bagus. “Saya cuma mau bilang, semua vaksin itu tidak ada yang sempurna,” ujarnya saat dihubungi pada Minggu, 1 Agustus 2021.

Menurut dia, angka yang diklaim seperti persentasi efikasi atau tingkat khasiat vaksin baik, belum tentu di lapangan memiliki efektivitas yang baik pula. Jadi, Amin menegaskan, bisa saja uji klinis vaksin di laboratorium memiliki efikasi yang bagus, tapi ketika sudah disuntikkan, efektivitasnya tak sebagus efikasinya.

Umumnya, Amin yang adalah Guru Besar Ilmu Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menambahkan, efektivitas itu di bawah efikasi. “Jadi kalau efikasi diklaim 90 persen misalnya, ya efektivitasnya bisa sekitar 80-70 persen, jadi akan ada penurunan,” tutur Amin.

Dia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat, agar tidak memilih-milih vaksin. Alasannya, saat ini masyarakat di dunia sedang berlomba antara kecepatan mutasi SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, dengan kecepatan untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok.

Menurutnya, dengan mencapai herd immunity diharapkan kesempatan virus untuk menemukan host baru menjadi lebih kecil, termasuk juga kesempatan bermutasi lebih kecil. “Jadi kalau ada kesempatan vaksinasi, ya terima saja, tidak usah pilih-pilih vaksin A, B, atau C,” kata Amin menambahkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai informasi, otoritas pengendalian penyakit di Cina telah melakukan studi bagaimana efektivitas dari vaksin Sinovac. Hasilnya antibodi yang dipicu vaksin itu menurun di bawah ambang batas utama dalam waktu sekitar enam bulan setelah dosis kedua untuk sebagian besar penerima. Atas dasar itu suntikan ketiga dianggap memiliki efek penguat yang baik.

Temuan itu berdasarkan sampel darah orang dewasa sehat berusia antara 18-59 tahun. Di antara peserta yang menerima dua dosis, dua atau empat minggu terpisah, hanya 16,9 persen atau 35,2 persen masih memiliki antibodi penetralisir di atas ambang batas yang dapat dideteksi enam bulan setelah suntikan kedua.

Angka tersebut didasarkan pada data dari dua kohort yang masing-masing melibatkan lebih dari 50 peserta. Sementara penelitian tersebut memberikan dosis ketiga vaksin atau plasebo kepada total 540 peserta.

Para peneliti mengatakan tidak jelas bagaimana penurunan antibodi akan mempengaruhi efektivitas suntikan, karena mereka belum mengetahui secara tepat ambang batas tingkat antibodi untuk vaksin agar dapat mencegah penyakit. Studi penggunaan vaksin Sinovac itu diterbitkan pada 25 Juli 2021, dan belum ditinjau oleh rekan sejawat (peer-review).

Baca juga:
Varian Delta Menular seperti Cacar? Eijkman: Disama-samakan Saja

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

1 hari lalu

Ketua Klaster Medical Technology sekaligus Ketua Big Data Center IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prasandhya Astagiri Yusuf. (Dok. Humas UI)
Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di bidang kedokteran harus tetap memperhatikan prinsip etika.


Mau Tetap Olahraga Saat Puasa? FKUI Beberkan Tips, Risiko, dan Manfaatnya

1 hari lalu

Warga berolahraga di kawasan Jenderal Sudirman, Minggu, 10 April 2022. Masyarakat tetap berolahraga di kawasan Sudirman saat bulan puasa. TEMPO/M Taufan Rengganis
Mau Tetap Olahraga Saat Puasa? FKUI Beberkan Tips, Risiko, dan Manfaatnya

Untuk lansia, status hidrasinya harus lebih diperhatikan saat memutuskan tetap berolahraga di bulan puasa.


Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

5 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto Istimewa
Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

Diduga RAB pengadaan APD Covid-19 yang diteken Kadis Kesehatan Sumut itu tidak disusun sesuai ketentuan sehingga nilainya melambung tinggi.


Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

5 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto: Istimewa
Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.


Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

6 hari lalu

Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif COVID-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

6 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

7 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Satu Keluarga Melompat dari Rooftop Apartemen, Ekonomi Keluarga Memburuk Pasca Covid-19

8 hari lalu

Tempat kejadian bunuh diri empat orang sekeluarga yang melompat dari atas apartemen Teluk Intan, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu sore, 9 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Satu Keluarga Melompat dari Rooftop Apartemen, Ekonomi Keluarga Memburuk Pasca Covid-19

Keluarga tersebut memutuskan pindah ke Solo karena unit apartemen mereka disita usai pandemi Covid-19.


Kaji Program Nihil Kusta 2030 di Indonesia, Guru Besar FKUI Sri Linuwih Dikukuhkan

11 hari lalu

Profesor Sri Linuwih Susetyo Wardhani Menaldi menyampaikan pidato dalam pengukuhan Guru Besar dalam bidang Dermatologi dan Venereologi, Fakultas Kedokteran UI, pada Rabu, 6 Maret 2024, di Aula IMERI, Kampus UI Salemba. Dok. Humas UI
Kaji Program Nihil Kusta 2030 di Indonesia, Guru Besar FKUI Sri Linuwih Dikukuhkan

Sri dikukuhkan sebagai guru besar setelah menyampaikan orasi ilmiah.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

11 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.