Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti LAPAN: Hujan Deras di Puncak Kemarau Kondisi Ekstrem

image-gnews
Ilustrasi hujan petir di Jakarta. Dok.TEMPO
Ilustrasi hujan petir di Jakarta. Dok.TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Peneliti klimatologi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Bandung, Erma Yulihastin, menyebut hujan deras yang mengguyur Jabodetabek serta Bandung dan sekitarnya pada 9-10 Agustus 2021 tergolong kondisi ekstrem.

Alasannya, karena pada Agustus ini merupakan puncak musim kemarau untuk wilayah Jawa dan sekitarnya. “Ini jelas merupakan anomali cuaca yang harus mendapatkan perhatian khusus,” katanya, Selasa 10 Agustus 2021.

Hujan deras turun sekitar pukul 23.00 hingga 05.00 WIB pada 9-10 Agustus 2021 dengan intensitas sedang hingga tinggi. Cakupan hujan pada area yang luas itu dibuktikan dari pantauan radar BMKG dan satelit Himawari.

Hujan dalam skala meso atau area luas dengan radius ratusan kilometer itu, menurut Erma, telah terprediksi oleh sistem peringatan dini atmosfer ekstrem berbasis satelit dan model atmosfer SADEWA yang dikembangkan Lapan.

Menurutnya, angin monsun timuran penanda musim kemarau yang terjadi pada Agustus, bertiup secara normal dan cenderung kuat. Selain memberikan dampak suhu yang dingin, angin timuran ini juga kering dan cenderung tidak mengandung uap air.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, ada sejumlah faktor yang dapat memaksa udara naik sehingga menyebabkan aktivitas pembentukan awan konvektif terjadi secara intensif pada tengah malam menjelang dinihari. Pertama, proses konvergensi atau bertemunya angin timur laut dari Laut Jawa dan angin tenggara dari Samudera Indonesia selatan Pulau Jawa di atas daratan.

Selain itu, wilayah konvergensi di atas Jawa dapat terjadi karena suhu permukaan laut di sekitar Jawa mengalami penghangatan seperti juga pada sebagian besar wilayah Indonesia. Adapun dukungan bagi suplai kelembapan yang berlimpah, yaitu pertemuan antara massa udara kering di Jawa Timur hingga Nusa Tenggara dan sekitarnya dengan udara basah di Jawa Barat-Sumatera sehingga membentuk front hangat yang dapat memaksa udara naik pada malam hari.

Berdasarkan prediksi angin dan hujan selama beberapa bulan mendatang, wilayah kelembapan tinggi yang saat ini terkonsentrasi di wilayah Jawa dan Sumatera akan mengalami pergerakan ke arah timur sehingga pada November-Desember mendatang konsentrasi kelembapan tertinggi akan berada di bagian tenggara dan timur Indonesia.

Baca:
Gempa lagi dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya dari Cilacap sampai Pacitan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Panduan Terhindar dari Sambaran Petir

5 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. nydailynews.com
5 Panduan Terhindar dari Sambaran Petir

Selain banjir, sambaran petir menjadi bencana yang berbahaya dan patut untuk diwaspadai saat musim hujan.


BMKG Identifikasi Tiga Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara: Maratua, Mangkalihat dan Paternoster

10 jam lalu

Beginilah penampakan Ibu kota Nusantara di Indonesia nantinya bila semua pembangunan sudah selesai. (Foto: IKN)
BMKG Identifikasi Tiga Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara: Maratua, Mangkalihat dan Paternoster

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan beberapa sesar atau patahan di sekitar Ibu Kota Nusantara tampak masih aktif.


Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

11 jam lalu

Hormati hak cipta! TEMPO/Fahmi Ali
Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.


BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

13 jam lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.


KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

15 jam lalu

Kereta berkecepatan tinggi Whoosh yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. (ANTARA/Fitra Ashari)
KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.


BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

15 jam lalu

Pengendara kendaraan bermotor menembuh cuaca hujan yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya, Selasa 30 Januari 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi El Nino Southern Oscillation (ENSO) akan melemah dan berangsur ke kondisi netral pada tahun ini. TEMPO/Subekti.
BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, Jumat 26 April 2024, berawan dan hujan ringan.


Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

1 hari lalu

Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

1 hari lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.


Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

1 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024


Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

1 hari lalu

Peta pusat gempa Gorontalo. Foto : X
Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

Gempa M5,3 mengguncang sebagian wilayah Provinsi Gorontalo tengah malam tadi.