TEMPO.CO, Pekanbaru - Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Riau merelokasi harimau sumatera yang berkonflik dengan warga di Teluk Lanus, Siak, ke Pekanbaru, Kamis pagi, 9 September 2021, setelah berhasil masuk perangkap dibuat oleh tim BBKSDA Riau.
"Harimau sumatera tersebut dibawa ke Pekanbaru guna mendukung tindakan observasi oleh tim medis, untuk membandingkan apakah sama ciri fisik dengan yang menyerang warga sekaligus untuk disesuaikan dengan tangkapan kamera trap (tersembunyi)," kata Pelaksana Harian Kepala BBKSDA Riau Hartono kepada wartawan di Pekanbaru, Kamis.
Harimau sumatera yang didapati masuk kerangkeng perangkap tim itu belum dipastikan apakah yang memangsa remaja 16 tahun bernama Makta Afarel (MA).
Dari informasi sebelumnya, seekor harimau sumatera telah menerkam seorang remaja yang dilaporkan tewas dengan kondisi kepala putus dan hilang di Desa Teluk Lanus Kabupaten Siak, pada Ahad, 29 Agustus 2021, sekitar pukul 18.30 WIB.
"Upaya mencocokkan ciri-ciri harimau itu dibutuhkan, karena sebelumnya setelah menerima laporan tim yang turun ke lapangan telah memasang beberapa kamera trap di sekitar lokasi," katanya.
Untuk itu, katanya lagi, rekaman kamera trap nantinya akan dicocokkan dengan harimau yang ditangkap. Apakah harimau itu yang memangsa korban tentu akan dianalisa.
"Setelah masuk kerangkeng jebakan pada pukul 6.00 WIB, harimau sumatera itu diobservasi dulu, untuk melihat adanya luka-luka karena harus dirawat terlebih dahulu," ujar Mahfud.
Setelah sembuh, katanya, pihaknya akan mempertimbangkan tempat relokasi harimau tersebut dengan dua cadangan lokasi pelepasan yakni Colina di kawasan RAPP, atau restorasi ekosistem Riau, di Teluk Meranti, Pelalawan dan relokasinya ditentukan oleh tim medis.
ANTARA
Baca:
Remaja Tewas Mengenaskan di Kawasan Kantong Harimau Kini Kebun Sawit