TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai negara di dunia tengah sibuk melaksanakan program vaksinasi bagi warga negaranya dalam rangka penanganan pandemi Covid-19. Vaksin Covid-19, sebagaimana dilansir dari cdc.gov, telah terbukti mampu menangani berbagai gejala berat yang muncul akibat Covid-19. Vaksin bekerja dengan cara menstimulasi tumbuhnya antibodi Covid-19 guna melawan infeksi Covid-19.
Cara vaksin menstimulasi pertumbuhan antibodi Covid-19 cukup unik. Dilansir dari who.int, vaksin Covid-19 bekerja dengan cara memasukkan bagian dari virus atau virus yang telah dilemahkan ke dalam tubuh. Bagian virus atau virus yang telah dilemahkan tersebut nantinya akan membantu sistem imun tubuh untuk mengenali karakteristik virus, yang kemudian akan memproduksi antibodi sesuai dengan virus yang ingin dilawan.
Dengan kata lain, virus bekerja dengan mengikuti cara kerja sistem imun tubuh. Dalam melawan suatu patogen, seperti virus dan bakteri, sistem imun tubuh bekerja dengan cara mengidentifikasi dan mengenali karakteristik patogen tersebut. Setelah patogen berhasil diidentifikasi, sistem imun tubuh akan memproduksi antibodi untuk melawan patogen tersebut. Perbedaan antara vaksin dan patogen ada pada risiko yang mungkin muncul. Memasukkan vaksin ke dalam tubuh tentu tidak lebih berisiko daripada memasukkan patogen ke dalam tubuh.
Cara kerja vaksin tersebut kemudian memunculkan berbagai perdebatan mengenai efektivitas antibodi Covid-19 yang dihasilkan oleh vaksin. Apakah perbedaan cara kerja antara vaksin Covid-19 dengan virus Covid-19 akan menghasilkan antibodi yang berbeda?
Dilansir dari verywellhealth.com, struktur antibodi yang dihasilkan oleh vaksin dan virus tidak memiliki perbedaan. Dua-duanya sama-sama efektif. Begitu seseorang mendapat vaksin, antibodi tubuh akan diproduksi secara perlahan-lahan, sama seperti antibodi yang dihasilkan secara langsung oleh virus.
Meskipun demikian, dalam beberapa jenis vaksin, antibodi Covid-19 yang diproduksi mungkin tidak seefektif antibodi dari virus. Hal tersebut terjadi karena vaksin hanya memasukkan sebagian dari virus atau virus yang telah dilemahkan, bukan keseluruhan virus. Karena itu, beberapa vaksin mungkin hanya mampu memproduksi antibodi untuk melawan bagian virus tersebut atau melawan virus yang telah dilemahkan. Ketika dihadapkan dengan virus yang sungguhan, antibodi tersebut mungkin kurang efektif.
Kelemahan tersebut tidak berarti bahwa vaksin Covid-19 tidak mampu menghasilkan antibodi Covid-19 sebaik virus. Dilansir dari news-medical.net, sebagian besar vaksin Covid-19 yang diproduksi saat ini berada di tangan ilmuwan-ilmuwan yang handal. Ilmuwan-ilmuwan tersebut berhasil memilah dan memilah bagian-bagian virus yang sekiranya efektif untuk dijadikan vaksin. Maka dari itu, kini, berbagai jenis vaksin Covid-19 yang telah diproduksi berhasil menghasilkan antibodi Covid-19 yang sama efektifnya dengan antibodi virus.
BANGKIT ADHI WIGUNA
#Jagajarak
#Pakaimasker
#Cucitangan
Baca juga: Covid-19: Benarkah Antibodi Merosot 6 Bulan setelah Infeksi?