Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mana Antibodi Covid-19 yang Lebih Efektif, Terinfeksi Virus atau Vaksin?

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ketua DPR Puan Maharani (tengah) berbincang dengan warga saat meninjau vaksinasi COVID-19 di kawasan Kelurahan Tanah Sereal, Tambora, Jakarta, Sabtu 25 September 2021. Vaksinasi COVID-19 di kawasan permukiman padat penduduk itu menyasar 1.000 warga. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Ketua DPR Puan Maharani (tengah) berbincang dengan warga saat meninjau vaksinasi COVID-19 di kawasan Kelurahan Tanah Sereal, Tambora, Jakarta, Sabtu 25 September 2021. Vaksinasi COVID-19 di kawasan permukiman padat penduduk itu menyasar 1.000 warga. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai negara di dunia tengah sibuk melaksanakan program vaksinasi bagi warga negaranya dalam rangka penanganan pandemi Covid-19. Vaksin Covid-19, sebagaimana dilansir dari cdc.gov, telah terbukti mampu menangani berbagai gejala berat yang muncul akibat Covid-19. Vaksin bekerja dengan cara menstimulasi tumbuhnya antibodi Covid-19 guna melawan infeksi Covid-19.

Cara vaksin menstimulasi pertumbuhan antibodi Covid-19 cukup unik. Dilansir dari who.int, vaksin Covid-19 bekerja dengan cara memasukkan bagian dari virus atau virus yang telah dilemahkan ke dalam tubuh. Bagian virus atau virus yang telah dilemahkan tersebut nantinya akan membantu sistem imun tubuh untuk mengenali karakteristik virus, yang kemudian akan memproduksi antibodi sesuai dengan virus yang ingin dilawan.

Dengan kata lain, virus bekerja dengan mengikuti cara kerja sistem imun tubuh. Dalam melawan suatu patogen, seperti virus dan bakteri, sistem imun tubuh bekerja dengan cara mengidentifikasi dan mengenali karakteristik patogen tersebut. Setelah patogen berhasil diidentifikasi, sistem imun tubuh akan memproduksi antibodi untuk melawan patogen tersebut. Perbedaan antara vaksin dan patogen ada pada risiko yang mungkin muncul. Memasukkan vaksin ke dalam tubuh tentu tidak lebih berisiko daripada memasukkan patogen ke dalam tubuh.

Cara kerja vaksin tersebut kemudian memunculkan berbagai perdebatan mengenai efektivitas antibodi Covid-19 yang dihasilkan oleh vaksin. Apakah perbedaan cara kerja antara vaksin Covid-19 dengan virus Covid-19 akan menghasilkan antibodi yang berbeda?

Dilansir dari verywellhealth.com, struktur antibodi yang dihasilkan oleh vaksin dan virus tidak memiliki perbedaan. Dua-duanya sama-sama efektif. Begitu seseorang mendapat vaksin, antibodi tubuh akan diproduksi secara perlahan-lahan, sama seperti antibodi yang dihasilkan secara langsung oleh virus.

Meskipun demikian, dalam beberapa jenis vaksin, antibodi Covid-19 yang diproduksi mungkin tidak seefektif antibodi dari virus. Hal tersebut terjadi karena vaksin hanya memasukkan sebagian dari virus atau virus yang telah dilemahkan, bukan keseluruhan virus. Karena itu, beberapa vaksin mungkin hanya mampu memproduksi antibodi untuk melawan bagian virus tersebut atau melawan virus yang telah dilemahkan. Ketika dihadapkan dengan virus yang sungguhan, antibodi tersebut mungkin kurang efektif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelemahan tersebut tidak berarti bahwa vaksin Covid-19 tidak mampu menghasilkan antibodi Covid-19 sebaik virus. Dilansir dari news-medical.net, sebagian besar vaksin Covid-19 yang diproduksi saat ini berada di tangan ilmuwan-ilmuwan yang handal. Ilmuwan-ilmuwan tersebut berhasil memilah dan memilah bagian-bagian virus yang sekiranya efektif untuk dijadikan vaksin. Maka dari itu, kini, berbagai jenis vaksin Covid-19 yang telah diproduksi berhasil menghasilkan antibodi Covid-19 yang sama efektifnya dengan antibodi virus.

BANGKIT ADHI WIGUNA

#Jagajarak
#Pakaimasker
#Cucitangan

Baca juga: Covid-19: Benarkah Antibodi Merosot 6 Bulan setelah Infeksi?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

1 hari lalu

ilustrasi Haji (pixabay.com)
Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

14 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

17 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

18 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

18 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

21 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

22 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

24 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

24 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

25 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.