Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Feses Bayi Mengandung Mikroplastik Sangat Besar daripada Orang Dewasa

image-gnews
Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika sampai kepada para bayi, sejumlah besar mikroplastik kelihatannya akan sangat mudah sekali masuk ke dalam tubuh--dan dikeluarkan lagi. Ini seperti yang ditemukan oleh riset baru-baru ini menggunakan alat spatula, pembalut bayi alias pampers dan feses.

Secara khusus, konsentrasi rata-rata dari satu tipe mikroplastik dalam sampel potongan feses bayi ditemukan sepuluh kali lebih tinggi daripada milik orang dewasa. Plastik itu, disebut PET (polyethylene terephthalate), luas digunakan dalam produk botol dan bahan kain polyester.

Dari hasil riset itu pantas diduga para bayi telah terpapar kepada konsentrasi mikroplastik yang jauh lebih besar daripada orang dewasa. Ketika bayi-bayi memasukkan mainan atau pakaian ke dalam mulutnya, mereka bisa dipastikan bakal menelan serpihan atau mikroplastik.

Lalu ada pula wadah plastik untuk makanan, gelas dan botol dot yang dapat pula menebar serpihan PET yang lebih kecil daripada serbuk penghapus pensil. Mencampur air panas dan susu formula dalam sebuah botol plastik juga dapat melemahkan ikatan molekul plastik hingga melepaskan lebih banyak mikroplastik. Bayi-bayi yang masih merangkak juga jauh lebih mungkin—ketimbang orang dewasa—untuk mendapatkan paparan serat mikro dari alas yang terbuat dari polyester, yang kemudian mereka hirup atau telan.

Para peneliti masih mencari tahu apa dampak semua itu bagi kesehatan bayi. Belum ada cukup riset tentang bagaimana mikroplastik di sekitar kita—dan di dalam tubuh kita—mempengaruhi kesehatan manusia. Tapi hasil studi pada feses bayi yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental Science & Technology Letters tersebut jelas membuat para penelitinya cemas.

“Para bayi terpapar konsentrasi plastik yang tinggi, sesuatu harus dilakukan,” kata Kurunthachalam Kannan, dokter anak dan juga professor kesehatan lingkungan di New York University School of Medicine, Amerika Serikat. Kannan adalah juga anggota tim pelaku riset. “Usia-usia awal kehidupan masih sangat rentan,” katanya menambahkan.

Para peneliti biasanya berpikir plastik yang tertelan akan ke luar lagi begitu saja. Itu sama seperti benda-benda lain yang tak seharusnya dimakan atau ditelan anak-anak. Tapi, hasil riset yang dipublikasikan pada 2019 menduga kalau serpihan plastik yang sangat kecil mungkin mampu menembus membran sel dan masuk ke sistem peredarah darah.

Jika itu benar terjadi, mikroplastik dapat menyebabkan masalah yang lebih besar. “Sudah ada buktinya kalau mikroplastik dalam sirkulasi darah bisa menyebabkan peradangan dan kematian sel, mempengaruhi sistem imun,” kata Kannan.

Plastik juga diketahui mengandung bahan kimia dalam jumlah yang sangat besar, termasuk yang bisa mengganggu kelenjar endokrin sehingga bisa mengacaukan hormon dalam tubuh. Dampak selanjutnya adalah efek jahat kepada metabolisme dan kesehatan reproduktif dan sistem saraf.

Jika sudah begitu, Kannan mengatakan, bayi-bayi tentu lebih rentan daripada orang dewasa karena tubuh mereka yang masih tumbuh dan mengalami perkembangan. “Dampaknya juga akan terbawa ke masa dewasa,” kata Kannan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ilustrasi sterilisasi alat makan bayi. Shutterstock

Kannan dan timnya meneliti sampel feses dari enam bayi berusia satu tahun di New York City. Mereka juga mengamati komposisi feses-feses awal dari tiga bayi baru lahir. Penelitian dilakukan dengan cara mengambil sampel dari pampers menggunakan spatula—secara hati-hati untuk menghindari mikroplastik yang berasal dari pampers ikut terhitung.

Ilustrasi bayi merangkak. freepik.com

Tim peneliti juga memutuskan tidak memeriksa jenis plastik yang biasa digunakan untuk pampers yang disebut polypropylene. Sebaliknya, mereka hanya meneliti PET dan polycarbonate dalam setiap sampel feses. Sebagai pembanding, mereka mengambil sampel dari feses 10 orang dewasa di Albany, New York.

Tak banyak diketahui tentang bagaimana pajanan kepada mikroplastik bervariasi antar lokasi dan populasi. Jadi, studi menambahkan seruan untuk riset lanjutan setelah mereka mendapatkan bukti dasar dosis mikroplastik dalam bayi dan orang dewasa. “Butuh studi lebih jauh dengan ukuran sampel yang lebih besar untuk mengkonfirmasi dan memperluas temuan-temuan kami,” kata Kannan dkk.

THE VERGE

Baca juga:
Riset di Malaysia: Vaksin Sinovac Efektif Melindungi, tapi Pfizer dan AstraZeneca Lebih Baik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

7 jam lalu

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengumumkan pemulangan barang antik yang dicuri ke Kamboja pada tahun 2022. New York adalah pusat perdagangan manusia yang utama, dan beberapa karya telah disita dalam beberapa tahun terakhir dari museum, termasuk Museum Seni Metropolitan yang bergengsi, dan kolektor [File: Andrew Kelly/Reuters]
AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.


Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

14 jam lalu

Ilustrasi pijat bayi. massagemag.com
Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

Tak ada pedoman pasti kapan bayi mulai dapat dipijat untuk pertama kalinya.


Kondisi Kolesterol Tahapan Lanjut Bisa Terlihat dari Tanda di Wajah

15 jam lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Kondisi Kolesterol Tahapan Lanjut Bisa Terlihat dari Tanda di Wajah

Gejala kolesterol tahapan lanjut dapat dilihat secara fisik dan dirasakan tubuh. Antara lain, bisa ditandai dari wajah. Apa saja?


Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

1 hari lalu

Bayi perempuan Palestina, berhasil diselamatkan dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh yang terbunuh dalam serangan Israel bersama suaminya Shokri dan putrinya Malak, terbaring di inkubator di rumah sakit Al-Emirati di Rafah di Jalur Gaza selatan 21 April 2024. Bayi tersebut ditempatkan di inkubator di rumah sakit Rafah bersama bayi lainnya. REUTERS/Mohammed Salem
Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.


Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina


Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

1 hari lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?


Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

1 hari lalu

Koalisi mahasiswa Universitas Michigan berkumpul di sebuah perkemahan di Diag untuk menekan universitas tersebut agar melepaskan dana abadinya dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel atau dapat mengambil keuntungan dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di kampus perguruan tinggi Universitas Michigan  di Ann Arbor, Michigan, AS, 22 April 2024. REUTERS/Rebecca Cook
Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.


5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

2 hari lalu

Ilustrasi pijat bayi. massagemag.com
5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.


Cerita di Balik Hotel Chelsea yang Disebut Taylor Swift dalam Lagu The Tortured Poets Department

3 hari lalu

Hotel Chelsea, New York, Amerika Serikat. Unsplash.com/Jon Tyson
Cerita di Balik Hotel Chelsea yang Disebut Taylor Swift dalam Lagu The Tortured Poets Department

Hotel Chelsea merupakan bangunan bersejarah yang dibangun antara tahun 1883 dan 1885


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

3 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang