TEMPO.CO, Jakarta - CEO Telegram Pavel Durov merayakan ulang tahunnya yang ke-37, Minggu 10 Oktober 2021. Pendiri sistem pesan instan berbasis cloud lintas platform itu membagikan beberapa pelajaran hidup bagi para pengikutnya di hari spesialnya itu .
Mengingat usia 37 tahun, dia memilih untuk membagikan tiga dan tujuh nasihat di platform perpesanan yang dipimpinnya itu. "Saat saya berusia 37 tahun, saya menyusun daftar tiga hal yang kurang dihargai dan tujuh (3+7) hal yang dinilai terlalu tinggi atau berlebihan dalam hidup,” katanya.
Baca juga:
Yang pertama dari tiga hal itu adalah tidur. Menurutnya, tidur menduduki puncak daftar hal-hal yang kurang dihargai dalam hidup. "Padahal tidur memberikan dorongan untuk kekebalan, kreativitas, dan kesejahteraan psikologis,” kata dia.
Kedua adalah alam, yang menurutnya adalah lingkungan tempat di mana secara biologis dirancang untuk merasa nyaman. Ketiga, kesendirian. "Menjadi sendiri menawarkan kebebasan untuk membuat terobosan spiritual dan intelektual,” tutur Durov.
Kemudian, pria kelahiran Saint Petersburg, Rusia, itu memulai daftar hal-hal yang dinilai terlalu tinggi dalam hidup. Yang pertama dalam daftarnya adalah kota-kota besar. Menurutnya, kota-kota besar sebenarnya adalah sumber polusi, kejahatan, dan kebisingan.
“Adalah baik untuk memiliki akses ke sumber daya mereka, tapi disarankan untuk tinggal di luar perbatasan mereka,” katanya.
Kedua, dia juga berbicara tentang restoran, yang menawarkan cara makan yang paling lambat dan paling tidak efisien. Menurutnya, memasak di rumah memungkinkan diet yang lebih sehat dan kontrol yang lebih besar dengan bahan-bahan yang dibuat.
Poin selanjutnya, ketiga, adalah cuaca panas. Dia menjelaskan, cuaca cerah tidak hanya dapat menyebabkan sikap lemah, tapi juga risiko kanker dan penuaan yang lebih cepat. Suhu yang lebih dingin, sebaliknya, "Menjernihkan jiwa, tubuh, dan pikiran."
Fesyen adalah poin keempat yang menurutnya mendapat penilaian berlebih atau terlalu tinggi daripada seharusnya. Dia menuliskan bahwa pencarian tanpa akhir untuk menyesuaikan diri dengan tren yang selalu berubah itu mahal dan tidak perlu. “Berfokus pada pakaian yang nyaman membuat hidup lebih sederhana dan membebaskan ruang untuk hal-hal yang penting,” ujar dia.
Dirjen Aplikasi informatika, Semuel Abrijani Pangerapan (kanan) mendampingi CEO Telegram, Pavel Durov (kiri) seusai melakukan pembahasan mengenai isu pemblokiran aplikasi Telegram di Indonesia, di Kemenkominfo, Jakarta, 1 Agustus 2017. Durov menyampaikan telah memblokir ribuan saluran publik ISIS serta mempublikasikannya di @Isiswatch. TEMPO/Yovita Amalia
Durov juga menyebutkan real estate sebagai poin kelima. Intinya adalah, membeli real estate sering membatasi pilihan seseorang dan merupakan investasi yang dipertanyakan. Menurutnya, menyewa memberi lebih banyak kebebasan untuk bergerak dan menjelajahi lokasi yang berbeda.
Dia juga menulis poin keenam tentang media sosial, yang dia sebut sebagai aliran sampah yang tak henti-hentinya mengacaukan pikiran manusia dan menurunkan kebahagiaan, serta kreativitas. “Memutuskan sambungan dari perangkat internet ini adalah hal terbaik yang dapat kita lakukan pada hari tertentu," katanya.
Poin terakhir atau ketujuh tentang hal-hal yang dinilai terlalu tinggi dalam hidup bagi Pavel Durov adalah nasihat selebritas. Dia menuliskan, orang-orang terkenal sering memberikan nasihat yang tidak beralasan di luar bidang keahlian mereka. “Untuk semua hal penting dalam hidup, yang terbaik adalah mengandalkan ilmu dan pendapat ahli,” katanya lagi.
GADGETS NDTV | TELEGRAM
Baca juga:
Aplikasi Pantau Kualitas Udara Nafas Ekspansi ke Bandung dan Jakarta