Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hadir di Lonjakan Covid-19 Eropa, Kebanyakan dari Varian AY.4.2 Masih Misteri

image-gnews
ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)
ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah menyatakan bahwa Eropa kembali menjadi pusat pandemi Covid-19. Dugaan sementara, meningkatnya infeksi SARS-CoV-2 itu dikarenakan negara-negaranya mengendurkan protokol kesehatan dan cakupan vaksinasinya yang tak merata.

Peningkatan kasus tersebut juga dibarengi dengan munculnya Covid-19 varian baru, AY.4.2—turunan varian Delta—yang dilaporkan sudah menyebar ke 42 negara. WHO menyebutkan bahwa varian ini memiliki tiga mutasi tambahan, termasuk dua pada protein pakunya, yakni mutasi A222V dan Y145H. 

"Peningkatan pengiriman sampel genom sequencing AY.4.2 telah diamati terjadi sejak Juli 2021, dan pada 25 Oktober, totalnya lebih dari 26 ribu yang telah diunggah ke GISAID dari 42 negara,” kata WHO dalam pembaruan epidemiologi mingguan terbarunya.

Mayoritas (93 persen) data sampel genom dengan hasil sequencing AY.4.2 dilaporkan dari Inggris. Pertumbuhan sampel dari subvarian Delta ini terhitung sekitar 5,9 persen dari keseluruhan kasus Delta yang dilaporkan dalam minggu yang dimulai 3 Oktober di negara itu.

Negara di Eropa lainnya, yang mengkonfirmasi kasus AY.4.2 termasuk Polandia, Jerman dan Belanda. Menurut data pengawasan terbaru, AY.4.2 sekitar 16 persen dari semua kasus Covid-19 di Polandia.

Secara total kasus, data WHO juga menyebutkan bahwa per akhir Oktober, Inggris telah mengalami peningkatan kasus baru Covid-19 sebesar 15 persen, dan Rusia 15 persen. Secara keseluruhan, wilayah Eropa menunjukkan peningkatan 7 persen kasus mingguan, serta angka kematian tertinggi.

Badan kesehatan global itu mengatakan bahwa mereka terus memantau dan menilai varian-varian dari SARS-CoV-2, termasuk garis keturunan AY dari varian Delta. Laporan tersebut menambahkan bahwa studi lebih lanjut yang sedang menilai apakah AY.4.2 lebih menular atau lebih mematikan sedang berlangsung. 

"Studi epidemiologis dan laboratorium sedang berlangsung untuk menilai apakah AY.4.2 memberikan dampak fenotip tambahan, misalnya perubahan dalam penularan atau penurunan kemampuan antibodi untuk memblokir virus," kata WHO.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara, laporan genom sequencing terpisah dari Pusat Pengendalian Penyakit Nasional telah mendeteksi 17 kasus AY.4.2 di India. Bahkan, laporan National Climatic Data Center (NCDC) menyebutkan bahwa AY.4 ini telah menyebabkan lonjakan kasus di Indore—salah satu kota di India—pada September. 

Para ilmuwan mengatakan masih tidak jelas apakah AY.4.2 sebenarnya lebih menular atau tidak, karena terlalu sedikit yang diketahui tentang mutasinya. Namun, Profesor Francois Balloux, ahli genetika dan komentator Covid-19 di University College London, yang termasuk di antara yang pertama mengangkat kekhawatiran tentang AY.4.2, mengatakan kenaikan yang lebih lambat 'masih kompatibel' dengan keuntungan transmisi 10 persen. 

DAILY MAIL | LATESTLY | ZEE NEWS

Baca juga:
Perjalanan Luar Negeri, Begini Aturan Karantina Anak Sudah dan Belum Vaksin


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

4 jam lalu

Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands (kiri) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) saat bertemu di London, Senin (29/4/2024) (ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian)
RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.


Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

8 jam lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.


Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya


WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?