TEMPO.CO, Jakarta - Seperti yang terjadi di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, 29 Maret lalu, kebakaran dahsyat di kilang Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah, kali ini juga mencurigai aktivitas sambaran petir sebagai penyebabnya. Kebakaran di Cilacap dilaporkan terjadi pada Minggu 14 November 2021, mulai pukul 19.15 WIB.
Analisa data dari alat pemantau kelistrikan udara milik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan ada dua kejadian sambaran petir yang layak dicurigai sebagai penyebab di Cilacap. Ini karena kedekatan waktu kejadiannya dengan waktu pelaporan terjadinya kebakaran. BMKG juga memperhitungkan jaraknya dari lokasi kilang yang terbakar.
Analisa yang sama pascakebakaran di Balongan memberi BMKG keyakinan kalau tidak ada campur tangan petir dalam kebakaran yang terjadi saat itu. Sekalipun jumlah petir yang dianalisa lebih banyak. Berikut hasil analisa kejadian petir di kedua kasus kebakaran tersebut,
CILACAP
Berdasarkan analisis data dari alat monitoring kelistrikan udara BMKG di Stasiun Geofisika Banjarnegara, pada 13 November 2021 pukul 18.00-19.30 WIB terdeteksi 2 (dua) kejadian sambaran petir. Masing-masing terjadi pada jam 18.47.27 WIB dan jam 19.23.32 WIB.
Peristiwa sambaran petir yang pertama diperhitungkan yang terdekat dengan kilang minyak RU IV Cilacap. Jaraknya kurang lebih 12 kilometer sebelah timur laut kilang atau terjadi di Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap. Peristiwa sambaran petir yang kedua diketahui berlokasi di Kecamatan Sidareja, dengan jarak kurang lebih 43 kilometer arah barat laut dari kilang.
Sebenarnya ada dua aktivitas sambaran petir lainnya yang terpantau alat milik BMKG tersebut, tapi selang waktu kejadiannya lebih besar lagi dari laporan terjadinya kebakaran di kilang. Masing-masing terjadi pada pukul 17.02.47 WIB pada jarak 20 kilometer (sudah masuk wilayah Banyumas) dan pukul 20.05.00 pada jarak 48 kilometer di lautan.
BALONGAN
Kebakaran dilaporkan mulai terjadi Senin 29 Maret 2021, Pukul 00.45 WIB. Analisa dilakukan menurut data yang disediakan alat pemantau kelistrikan udara BMKG yang ada di Stasiun Geofisika Bandung. Ada tujuh sambaran petir yang dideteksi di sekitaran Balongan tapi hanya dua yang terjadi dalam kurun 00.00-02.00 WIB.
Keduanya menyambar di Laut Jawa, masing-masing pada pada pukul 00:19:22 WIB pada jarak 32,8 kilometer di arah timur laut Balongan. Sambaran kedua pada pukul 01:48:26 WIB di arah barat laut Balongan, pada jarak yang leih jauh lagi, yakni 34,8 kilometer.
Peta Sambaran Petir tanggal 29 Maret 2021 pukul 00:00-02:00 WIB, dimana kotak merah menunjukkan waktu kejadian, kordinat lokasi dan jarak terhadap lokasi kilang minyak. Foto/Sumber BMKG
Adapun lima kejadian petir lainnya tercatat dari pukul 20.00-24.00 WIB, hari sebelumnya. Sebanyak empat petir menyambar di darat, satu lainnya dekat pantai utara, dengan jarak terdekat dari Balongan yakni 9,9 kilometer. Sambaran petir itu terekam pada pukul 23.26 WIB. Selebihnya berjarak belasan kilometer dari Balongan.
Baca juga:
BMKG Bantah Revisi Data Petir di Kasus Kebakaran Kilang Balongan