TEMPO.CO, Jakarta -Minyak jelantah adalah minyak bekas pemakaian, baik pemakaian kebutuhan rumah tangga maupun usaha.
Minyak jelantah meliputi minyak sawit dan minyak goreng lainnya.
Senyawa karsinogenik yang terakumulasi di minyak jelantah terbentuk akibat proses penggorengan yang dilakukan berulang kali.
Senyawa ini berpotensi meningkatkan risiko kanker jika terus digunakan untuk menggoreng makanan. Bukan hanya berbahaya bagi tubuh, minyak jelantah juga merusak tanah yang dilaluinya.
Minyak jelantah dapat dimanfaatkan kembali atau didaur ulang agar menjadi sesuatu yang tidak berbahaya baik bagi tubuh manusia maupun lingkungan.
Dilansir dari laman Zero Waste Indonesia, berikut beberapa hal yang dapat dibuat dari minyak jelantah:
-Sabun Cuci Baju
Minyak jelantah dapat dibuat menjadi sabun cuci baju dengan tambahan bahan lain seperti natrium hidroksida (soda api), jahe, jeruk nipis, daun binahong, dan air. Cetakan juga diperlukan untuk membentuk sabun dari minyak jelantah ini. Proses pembuatannya dari penjernihan, penggorengan atau pemanasan, pencampuran dengan soda api, hingga pencetakan memerlukan waktu 3 sampai 5 hari.
-Pupuk tambahan
Pada umumnya, minyak jelantah tidak baik untuk tanah akibat reaksi yang ditimbulkan dari penggorengan yang berulang-ulang. Meskipun demikian, lemak jenuh yang tinggi tersebut dapat membantu pertumbuhan tanaman. Pupuk ini hanya berfungsi sebagai pupuk tambahan, sehingga harus ditambahkan pada pupuk kandang atau kompos sebagai pupuk utama.
-Bahan bakar lampu minyak
Tidak semua orang memiliki lampu emergency, Sehingga, jika terjadi mati lampu di rumah Anda, bisa jadi Anda memerlukan lampu minyak untuk menerangi rumah.
Ilustrasi minyak jelantah Foto Shutterstock
Minyak jelantah bisa menjadi bahan bakar lampu minyak yang diletakkan pada wadah tahan panas sementara sumbu kompor dicelupkan ke dalamnya sebelum api dinyalakan.
-Cairan pembersih lantai
Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta pernah mengubah minyak jelantah menjadi pembersih lantai. Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan tahun 2012 ini memproduksi cairan pembersih lantai dalam beberapa aroma, yaitu jeruk nipis, apel, bougenville, dan melati. Dikutip dari laman UNY, harganya ekonomis dan kualitas cairan pembersih lantai yang dihasilkan juga baik.
-Biodiesel
Biodiesel dapat terurai dengan bantuan mikroorganisme, tidak beracun, dan dapat menggantikan bahan bakar solar. Bahan biodiesel yang umumnya berasal dari minyak sawit dan produk turunanya membuat minyak jelantah cocok untuk dimanfaatkan sebagai biodiesel.
Dilansir dari laman esdm.jatengprov.go.id, serapan minyak jelantah untuk produksi biodiesel dapat berdampak positif terhadap pengurangan limbah B3.
Baca: Sabun dari Minyak Jelantah? Hasilnya Sama Baik dengan Sabun Keluaran Pabrik
DINA OKTAFERIA