Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kodok dan Katak Ternyata Berlainan, Apa Perbedaan Kedua Binatang Amfibi Itu?

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Seekor kodok terlihat di jalan di kota Tallinn, Estonia, 13 April 2021. [REUTERS / Janis Laizans]
Seekor kodok terlihat di jalan di kota Tallinn, Estonia, 13 April 2021. [REUTERS / Janis Laizans]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Binatang amfibi kodok dan katak sudah kaprah dianggap sama, karena sebagian dari hidupnya berada di air atau tempat lembap. Platform tentang spesies hewan AZ Animals menjelaskan kodok dan katak memang sama-sama dari klasifikasi (ordo) Anura. Walaupun demikian, tapi kodok dan katak ternyata berbeda.

Berikut perbedaan antara kodok dan katak:

  • Tubuh

Mengutip laman Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, tubuh kodok ukurannya lebar dan besar. Kulitnya pun kering, tebal, kasar. Ukuran kakinya pun pendek. Sedangkan katak, tubuhnya ramping. Kulitnya cenderung basah atau lembap. Kulit katak teksturnya tipis, halus, dan berlendir. Kaki katak lebih panjang, maka lompatannya lebih jauh daripada kodok.

  • Telur

Kodok dan katak sama-sama membutuhkan tempat basah untuk berkembang biak. Telur kodok biasanya terdapat di tanaman air. Susunan bentuk telur kodok memanjang, mirip rantai. Sedangkan katak bertelur di dalam air. Jika diamati telur katak akan berbentuk seperti gumpalan.

  • Warna

Kulit katak cenderung banyak warna. Sedangkan kodok biasanya berwarna cokelat agak gelap

  • Habitat
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun sama-sama binatang amfibi, tapi katak biasanya tak akan lama berada jauh dari air. Ketika berpindah, hanya sebentar saja katak akan segera kembali ke air. Sedangkan kodok bisa bertahan lebih lama di tempat yang kering. Kodok bisa hidup di tempat yang jauh dari air.

ASMA AMIRAH

Baca: Peneliti LIPI Temukan Katak Jenis Baru di Sumatera

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 jam lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.


Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

1 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (ke-3 dari kanan) mengadakan pertemuan dengan Presiden Dewan Air Dunia Loic Fauchon di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Senin (25 Maret 2024). Pertemuan tersebut membahas kesiapan pemerintah Indonesia menjadi tuan rumah World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024. (ANTARA/Livia Kristianti)
Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

World Water Forum ke-10 merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mendorong terciptanya solusi konkret untuk mengatasi persoalan air


Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

26 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.


Sopir dan Kernet Truk Tangki Pertamina jadi Tersangka BBM Bercampur Air di SPBU Bekasi

29 hari lalu

SPBU di Jalan Juanda, Bekasi terkontaminasi air.  Tempo/Adi Warsono
Sopir dan Kernet Truk Tangki Pertamina jadi Tersangka BBM Bercampur Air di SPBU Bekasi

Polres Metro Bekasi Kota menetapkan tiga tersangka dalam kasus BBM Pertalite bercampur air di SPBU 34.17106.


Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

31 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

Ada beberapa hal yang membuat kucing takut dengan air. Salah satunya karena sifat genetik yang dibawa dari nenek moyang spesiesnya.


Perempuan di Gaza Melahirkan Tanpa Air

32 hari lalu

Perempuan Palestina menggending kedua anaknya saat keluarga mereka tinggal di sekolah PBB di Gaza (3/9). AP/Khalil Hamra
Perempuan di Gaza Melahirkan Tanpa Air

UN Women melaporkan situasi terkini bagi perempuan di Gaza yang kekurangan makanan dan air, serta dampaknya bagi kehidupan mereka.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

46 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


BRIN Sebut Indonesia Hadapi Dua Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Air

58 hari lalu

Warga Tarumajaya, Bekasi memanfaatkan air bocoran pipa PDAM karena air PAM sudah seminggu mati , Rabu, 27 September 2023. Tempo/Adi Warsono
BRIN Sebut Indonesia Hadapi Dua Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Air

Krisis air diproyeksikan akan meningkat karena pertumbuhan populasi dan kebutuhan pembangunan.


Demo PETA Minta Prancis Hentikan Impor Kodok dari Indonesia

59 hari lalu

Lima relawan PETA Asia mengenakan topeng kodok dan mengurung diri serta menggeliat di dalam karung goni, di luar Kedutaan Besar Prancis di Jakarta pada Selasa, 27 Februari 2024. Tempo/Irsyan
Demo PETA Minta Prancis Hentikan Impor Kodok dari Indonesia

Aksi ini dilakukan pasca investigasi PETA terhadap tujuh operasi industri daging kodok di Indonesia.


Sensus Burung Air Asia Kembali Digelar di Ancol, Ini 10 Jenis yang Diidentifikasi

59 hari lalu

Burung Kuntul Besar (Egretta alba) saat mencari makan dari sisa-sisa sampah yang mencemari kawasan Muara Angke, Jakarta, 15 Desember 2015. Sampah yang mencemari kawasan Muara Angke membuat ekosistem bawah air tempat hidup ikan-ikan makanan burung air menjadi terganggu. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Sensus Burung Air Asia Kembali Digelar di Ancol, Ini 10 Jenis yang Diidentifikasi

Ancol Taman Impian janji terus monitor dan evaluasi keberadaan burung air agar dapat menjaga keberlangsungan kehidupannya.