TEMPO.CO, Jakarta -Kelender merupakan salah satu penanggalan yang dibuat untuk memberi nama pada sebuah periode waktu.
Di Indonesia sendiri tidak hanya melihat penanggalan pada kalender masehi pada umumnya atau penanggalan nasional. Namun ada juga melihat dari kalender lain seperti kalender Jawa.
Dalam kalender Jawa yang bermula dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Jawa, pada dasarnya didasarkan pada pawukon atau ilmu perbintangan Jawa.
Dalam istilah modernnya, pawukon identik dengan pengetahuan horoskop dalam bidang ilmu perbintangan atau astrologi.
Dikutip dari laman digilib.uin-suka.ac.id, berdasarkan cerita yang berkembang di kalangan masyarakat Jawa, keberadaan penanggalan Jawa tersebut berawal dari kedatangan penduduk yang beragama Budha dari India di pantai Rembang. Tepatnya di pulau Jawa bagian tengah.
Penduduk Budha dari India tersebut masuk ke Indonesia sekitar bulan Maret tahun 78 Masehi yang dipimpin oleh Ajisaka.
Dan tahun 78 Masehi tersebut, kemudian menjadi tahun pertama dalam perhitungan tahun Jawa. Namun seiring dengan berjalannya waktu, penanggalan Jawa mulai banyak dipengaruhi oleh sistem penanggalan seperti Arab.
Berikutnya : Meskipun dipengaruhi oleh sistem penanggalan lain...