Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar IPB: Gerakan Menanam Pohon Perlu Disertai dengan Perawatan

Reporter

Editor

Erwin Prima

Guru Besar Tetap di Departemen Manajamen Hutan (MNH) Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Herry Purnomo. (ANTARA/HO-Humas IPB/Prof. Dr. Herry Purnomo)
Guru Besar Tetap di Departemen Manajamen Hutan (MNH) Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Herry Purnomo. (ANTARA/HO-Humas IPB/Prof. Dr. Herry Purnomo)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB University dan peneliti di Center for International Forestry Research (CIFOR), Prof. Herry Purnomo, mengatakan gerakan penanaman pohon yang dilakukan oleh banyak pihak perlu disertai dengan perawatan untuk memastikan kelestariannya.

Herry mengatakan gerakan penanaman yang dilakukan oleh berbagai unsur masyarakat berpengaruh dalam usaha menekan deforestasi di Indonesia.
"Itu berpengaruh, tapi yang penting bukan hanya menanam tetapi menanam dan merawat. Yang susah merawat," jelas Herry kepada Antara, Senin, 10 Januari 2022.

Proses menanam pohon, ujarnya, tidak akan memakan waktu yang lama. Namun, justru perawatan usai penanaman pohon yang membutuhkan komitmen jangka panjang untuk memastikan kelestarian tanaman tersebut.

Selain itu, gerakan penanaman pohon juga bisa dilakukan dengan jenis tanaman yang dapat menghasilkan sehingga tidak hanya berhenti di penanaman tapi bisa dilakukan panen. "Memanen itu bagus, artinya kita menanam tapi juga mendapatkan manfaat. Jadi jangan hanya menanam," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, dia juga menyampaikan apresiasi bahwa angka deforestasi netto Indonesia pada 2019-2020 mengalami penurunan menjadi 115.459 hektare. Angka itu memperlihatkan penurunan drastis dari deforestasi netto 2018-2019 sebesar 462,4 ribu hektare.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk terus menekan deforestasi dan mencapai penyerapan bersih atau net sink karbon sektor kehutanan dan penggunaan lahan lain (forestry and other land use/FoLU) pada 2030, dia mengatakan perlu ada pembenahan kawasan hutan. "Membenahi kawasan hutan terutama di hutan produksi yang alih fungsi lahan menjadi perkebunan, ini harus dicegah," ujarnya.

ANTARA

Baca:
Leonardo DiCaprio Jadi Nama Spesies Baru Pohon di Hutan Kamerun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Apa Itu Pohon Hayat yang Jadi Logo IKN?

10 jam lalu

Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan pemenang sayembaya logo Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Aulia Akbar di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 30 Mei 2023. Logo bertema Pohon Hayat karya Aulia yang berasal dari Bandung itu berhasil meraih voting tertinggi dari lima finalis logo IKN. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Apa Itu Pohon Hayat yang Jadi Logo IKN?

Pohon Hayat merupakan pohon kehidupan atau tree of life. Ini arketipe luas yang umum bagi banyak agama, mitologi, dan cerita rakyat.


6 Penyebab Terjadinya Kebakaran Hutan

3 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran berdiri di atas truk Kamloops Fire Rescue pada kebakaran hutan di dekat Fort St. John, British Columbia, Kanada 14 Mei 2023. Kamloops Fire Rescue/Handout via REUTERS
6 Penyebab Terjadinya Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan dapat terjadi secara sengaja dan tidak karena adanya perilaku manusia dan alam. Simak penjelasannya berikut:


Bahaya Dampak Ekspor Pasir Laut

3 hari lalu

Bahaya Dampak Ekspor Pasir Laut

Pembukaan keran ekspor pasir laut dikhawatirkan menimbulkan kerusakan lingkungan yang masif.


Misi Gabungan Indonesia-Malaysia akan Bahas Regulasi Deforestasi dengan Uni Eropa

4 hari lalu

Seorang pekerja menurunkan kelapa sawit dari sebuah truk di pabrik kelapa sawit di Salak Tinggi, di luar Kuala Lumpur, Malaysia, 4 Agustus 2014. [REUTERS / Samsul Said / File Foto]
Misi Gabungan Indonesia-Malaysia akan Bahas Regulasi Deforestasi dengan Uni Eropa

Misi gabungan Indonesia dan Malaysia akan menemui pimpinan Uni Eropa di Brussels, Belgia, untuk membahas kebijakan regulasi deforestasi UE


Putusan MK Perpanjang Masa Jabatan Pimpinan KPK Multitafsir, Kata Pakar

4 hari lalu

Ketua KPK, Firli Bahuri, menunjukkan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy (depan) dan staf Tata Usaha Pimpinan pada Pemkot Ambon, Andrew Erin Hehanussa, yang kini resmi menjadi tahanan KPK, di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat malam, 13 Mei 2022.  TEMPO/Imam Sukamto
Putusan MK Perpanjang Masa Jabatan Pimpinan KPK Multitafsir, Kata Pakar

Putusan MK dinilai sama sekali tidak memberikan jalan keluar sebagai konsekuensi diterimanya gugatan perpanjangan masa jabatan pimpinan KPK.


Yayasan Alumni Peduli IPB Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Baru, Ini Cara Daftarnya

7 hari lalu

Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB).
Yayasan Alumni Peduli IPB Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Baru, Ini Cara Daftarnya

ayasan Alumni Peduli IPB (YAPI) memberi beasiswa kepada ratusan mahasiswa baru 2023.


Utusan Indonesia - Malaysia akan Kunjungi Brussel atas Kekhawatiran UU Deforestasi Uni Eropa

7 hari lalu

Nurhakim, 30 tahun, mengumpulkan tandan buah kelapa sawit saat panen di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, di provinsi Riau, 26 April 2022. Jokowi mengakui bahwa kebijakannya melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng merugikan para petani sawit. REUTERS/Willy Kurniawan
Utusan Indonesia - Malaysia akan Kunjungi Brussel atas Kekhawatiran UU Deforestasi Uni Eropa

Misi gabungan Indonesia dan Malaysia, dua penghasil minyak sawit terbesar dunia, akan mengunjungi Brussel, menyuarakan kekhawatiran atas regulasi deforestasi.


Kisah Rakim, Sopir Ojol yang Antar Anaknya UTBK di IPB University Sejak Pukul 3 Pagi

8 hari lalu

Rakim, salah satu orang tua peserta UTBK-SNBT. Dok. IPB
Kisah Rakim, Sopir Ojol yang Antar Anaknya UTBK di IPB University Sejak Pukul 3 Pagi

Rakim, salah satu orang tua peserta UTBK SNBT bercerita bahwa ia berangkat dari rumahnya di Batu Ceper, Kota Tangerang sejak sebelum subuh.


Tanam 6 Jenis Pohon Ini Bisa Kurangi Emisi Karbon Sekitar Anda

10 hari lalu

Nugie menanam Trembesi di Pohon Flora, Kebun Bibit Bratang, Surabaya, 13 November 2014. Istimewa
Tanam 6 Jenis Pohon Ini Bisa Kurangi Emisi Karbon Sekitar Anda

Menanam pohon dapat membantu mengurangi emisi karbon, berikut jenis pohon yang dapat ditanam.


Seleksi Mandiri IPB University 2023: Jadwal, Syarat, dan Materi

10 hari lalu

Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB).
Seleksi Mandiri IPB University 2023: Jadwal, Syarat, dan Materi

IPB University membuka pendaftaran mahasiswa baru melalui jalur mandiri yaitu SM IPB atau Ujian Tulis Mandiri Berbasis Komputer (UTMBK) 2023.