Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fenomena Ekuiluks di Indonesia, Besok Giliran Tanjung Selor Mengalaminya

image-gnews
Menikmati pemandangan matahari terbit di Pantai Sanur, Bali. Tempo/Diko Oktara
Menikmati pemandangan matahari terbit di Pantai Sanur, Bali. Tempo/Diko Oktara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ibu Kota Kalimantan Utara, Tanjung selor, akan menjadi kota ketiga di Indonesia, tepatnya yang berada di belahan Indonesia sebelah utara, yang akan mengalami ekuiluks di awal tahun ini. Ekuiluks adalah fenomena astronomi di mana panjang siang hari dan malam hari tepat sama pada satu hari, 12 jam.

Menurut keterangan yang dibagikan peneliti di Pusat Riset Antariksa, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang, Kota Tanjung Selor akan mengalami fenomena itu pada Kamis besok, 27 Januari 2022. Sebelumnya sudah ada dua wilayah di Indonesia yang mengalami ekuiluks, yakni Subulussalam di Nanggroe Aceh Darussalam pada 20 Januari dan Sidikalang di Sumatera Utara pada 24 Januari lalu. 

"Untuk di Tanjung Selor besok, matahari akan terbit Pukul 06.23 WITA dan terbenam Pukul 18.23 WITA, jadi pas 12 jam," katanya saat dihubungi, Rabu 26 Januari 2022.

Seluruhnya, Andi menulis, sebanyak 39 kota atau wilayah di Indonesia sebelah utara akan mengalami ekuiluks sepanjang periode 20 Januari hingga 26 Februari mendatang. Ekuiluks, dia menambahkan, dapat terjadi dua kali setahun di wilayah yang sama. "Fenomena ini akan kembali terjadi 15 Oktober sampai 18 November mendatang," kata dia.

Di belahan Indonesia sebelah utara, fenomena ekuiluks yang terdekat akan dialami dalam periode 1 April hingga 20 Juni mendatang. Di antaranya adalah DKI Jakarta yang akan mengalaminya pada 11 April. Saat itu matahari akan terbit pada pukul 05.54 WIB dan tenggelam 17.54 WIB.

Andi menegaskan, ekuiluks hanya fenomena astronomi biasa mengenai panjang siang dan malam, dan tidak berdampak ke kehidupan manusia di Bumi. Adapun, secara praktikal, langit akan mulai tampak terang ketika terjadi aram atau temaram beberapa menit sebelum matahari terbit (fajar) hingga beberapa menit setelah matahari tenggelam (senja).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Aram terjadi dikarenakan pembiasan sinar matahari oleh atmosfer Bumi sehingga saat matahari terbenam langit tak seketika gelap dan menjelang matahari terbit langit tak seketika terang," kata Andi menguraikan.

Dengan faktor pembiasan oleh atmosfer saat matahari sudah berada 34 menit busur dari ufuk itu, serta lokasi lintang geografis dan sudut deklinasi matahari, durasi siang--panjang waktu antara matahari terbit hingga tenggelamnya--di Indonesia bervariasi 11,5-12,5 jam setiap hari sepanjang tahunnya. 

Baca juga:
Begini BMKG Sosialisasi Potensi Gempa dan Tsunami Besar di Pandeglang


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

1 hari lalu

Ilustrasi Polri. Istimewa
Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

Peneliti BRIN Sarah Nuraini Siregar menanggapi potensi kecemburuan di internal polisi akibat revisi UU Polri yang dapat memperpanjang masa jabatan aparat penegak hukum tersebut.


Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

1 hari lalu

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images
Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

Peneliti BRIN menanggapi mengenai revisi UU Polri yang bisa memperpanjang jabatan polisi.


Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

2 hari lalu

Pekerja menuang daun teh yang telah dipetik di Perkebunan Teh Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung, Bandung, Jawa Barat, Rabu 14 September 2023.  Pemerintah menargetkan produktivitas kebun teh kembali meningkat menjadi 1 juta ton/hektar pada tahun 2023 dimana jumlah tersebut dianggap ideal agar petani dapat mencapai nilai keekonomian yang tinggi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber BRIN mengembangkan alat deteksi dini penyakit tanaman teh berbasis pembelajaran mesin.


BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

3 hari lalu

BRIN mengembangkan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres. Dok. Humas  BRIN
BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.


Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Kantor Presiden baru ini diharapkan menjadi ikon Ibu Kota Nusantara, terutama dengan adanya burung Garuda yang menjadi simbol infrastruktur di tengah Kota Nusantara. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.


Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

4 hari lalu

Pengendara kendaraan bermotor berteduh menghindari terik matahari saat melintasi lampu merah Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa 7 Mei 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa fenomena gelombang panas di sebagian wilayah Asia dalam sepekan terakhir tidak berkaitan dengan kondisi suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia. TEMPO/Subekti.
Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

Indonesia relatif terlindungi dari heatwave mayoritas areanya adalah laut dan terdiri dari banyak pulau. Awan juga mengurangi dampak paparan surya.


Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

5 hari lalu

Badai matahari dikabarkan akan menghantam bumi pada akhir tahun 2023? Kenali apa itu badai matahari di artikel ini. Foto: Canva
Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

Ilmuwan NOAA mendeteksi badai geomagnetik terbaru yang terjadi pada 11 Maret 2024 dan dampaknya diperkirakan berlanjut hingga Mei ini.


DBD Masalah Kesehatan Dunia, BRIN Temukan Metode Pengendalian

5 hari lalu

Petugas melakukan fogging atau pengasapan untuk mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Laladon, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu 9 Maret 2024. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mencatat sejak Januari 2024 hingga Maret 2024 jumlah kasus penyakit DBD sebanyak 7.654 kasus dengan angka kematian mencapai 71 kasus. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
DBD Masalah Kesehatan Dunia, BRIN Temukan Metode Pengendalian

Demam berdarah dengue (DBD) menjadi masalah bagi negara-negara tropis di dunia. Acapkali dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.


Seberapa Ekstrem Dampak Badai Matahari Pekan Ini? Simak Penjelasan Peneliti Antariksa BRIN

5 hari lalu

Memprediksi Badai Matahari dalam 24 Jam
Seberapa Ekstrem Dampak Badai Matahari Pekan Ini? Simak Penjelasan Peneliti Antariksa BRIN

Badai matahari memicu paparan elektromagnetik yang mempengaruhi sejumlah alat komunikasi dan navigasi di bumi. Fenomena langka dari siklus surya.


Mengapa Aurora Tidak Terlihat di Wilayah Indonesia?

6 hari lalu

Rachel Vennya berfoto dengan latar aurora borealis di Kutub Utara, Februari 2024 (Instagram/@rachelvennya)
Mengapa Aurora Tidak Terlihat di Wilayah Indonesia?

Kemungkinan terjadinya aurora di langit Indonesia sangat rendah karena berada di sekitar khatulistiwa,