TEMPO.CO, Jakarta - Teknologi bisa membantu berbagai tipe destinasi wisata seperti waterpark, taman hiburan, galeri, museum, tempat wisata alam & buatan, untuk meningkatkan pendapatan dan beroperasi guna membantu pemerintah mengakselerasi pemulihan sektor pariwisata nasional. GOERS Experience Manager (GEM) bisa menjadi salah satu solusi teknologi terintegrasi untuk manajemen pengelolaan reservasi, kunjungan dan tiketing bagi destinasi wisata juga rekreasi.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyarankan operator venue untuk menerapkan sistem reservasi dan mengacu pada protokol yang telah ditetapkan di penghujung 2021. Selain itu, surat edaran Kemenparekraf menetapkan bahwa tempat wisata, taman rekreasi dan tempat hiburan lainnya yang memiliki manajemen pengelolaan dapat diizinkan beroperasi dengan kapasitas maksimal yang ditentukan pemerintah.
Digitalisasi adalah kunci agar destinasi wisata-rekreasi dapat beroperasi sesuai regulasi pemerintah dengan tetap menjamin keamanan dan kenyamanan pengunjung. "Pertama kali diluncurkan pada 2019, solusi ini berevolusi seiring dengan berkembangnya kebutuhan mitra kami dan dinamika industri pariwisata. GEM Solution tidak hanya membantu mitra kami beradaptasi dengan perubahan regulasi dengan cepat, tetapi juga membantu memaksimalkan potensi pendapatan mereka,” ujar Sammy Ramadhan, Co-founder & CEO, GOERS dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 26 Januari 2022.
Badan Pusat Statistik mencatat bahwa Indonesia memiliki hampir 3 ribu destinasi wisata-rekreasi pada 2019. Sayangnya, belum semuanya terdigitalisasi. Sistem pengelolaan manual memiliki pilihan pembayaran yang terbatas dan sangat rentan terhadap kebocoran data & keuangan karena human error. Masalah lain yang terjadi adalah kebocoran kunjungan karena pemalsuan tiket serta keterbatasan dalam memonitor jumlah pengunjung.
Manajemen pengelolaan digital yang terotomasi dan mandiri, memungkinkan operator destinasi wisata-rekreasi untuk memiliki sistem penjualan online dan onsite, penanganan kunjungan hingga promosi yang terotomasi, efisien dan akurat. “GEM Solution mampu mengurangi kerumunan dan mencegah over kapasitas sehingga destinasi tetap dapat beroperasi sesuai dengan peraturan dan pedoman CHSE yang telah ditentukan oleh Pemerintah. Revenue mitra kami pun berpotensi meningkat hingga 180 persen. Sebagian besar mitra kami mengalami peningkatan kunjungan hingga 80 persen dalam 3 bulan pertama,” kata Sammy Ramadhan.
Ada lima fitur utama oleh GEM Solution bagi pengelola destinasi wisata-rekreasi, yaitu 1) Solusi ticketing dan reservasi dengan berbagai opsi sistem pembayaran; 2) Validasi tiket dan crowd control; 3) Point of sale tiket, ritel dan dining; 4) Akses data lebih mudah, real-time dan satu pintu bagi pengelola destinasi wisata-rekreasi, dan 5) Promotion Tools dengan kode voucher dan email blast.
Teknologi besutan GOERS ini telah bekerja sama dengan lebih dari 50 destinasi wisata-rekreasi, antara lain Taman Impian Ancol, Go! Wet Grand Wisata Bekasi, Faunaland Ancol, Dunia Fantasi Ancol dan Rumah Atsiri Indonesia.
“GEM Solution telah membantu dalam operasional kami dan dapat dengan mudah menyesuaikan perubahan regulasi yang sangat cepat. Selain itu, GEM Solution meningkatkan akurasi data pencatatan kunjungan di venue kami hingga 90 persen,” ungkap Anggita Widyananda Nugraha, Communication and Partnership Lead, Rumah Atsiri Indonesia. Dulunya merupakan bekas pabrik Citronella Indonesia-Bulgaria, Rumah Atsiri Indonesia telah menjadi kompleks edukasi-rekreasi, penelitian dan pengembangan essential oil.
Co-founder & COO, GOERS Niki Tsuraya Yaumi mengatakan pandemi membuktikan bahwa ketergantungan industri pariwisata kepada teknologi digital semakin tinggi. Niki mengatakan timnya berkomitmen untuk menjadi mitra bagi destinasi wisata-rekreasi Indonesia dalam menerapkan sistem manajemen pengelolaan kunjungan yang digital. Jika sudah terdigitalisasi, maka destinasi akan lebih mudah ditemukan dan berdampak pada peningkatan kunjungan wisata di Indonesia. "Hal ini selaras dengan rencana Kementerian Pariwisata RI untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan mengakselerasi pemulihan sektor pariwisata nasional,” kata Niki Tsuraya Yaumi.
Baca: Destinasi Wisata Tahun Baru Imlek di Indonesia, Bali Menggeser Bandung