TEMPO.CO, Bandung - Sepekan ini Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung memeriksa sebagian pasien Covid-19, dan sebanyak 15 orang kemungkinan terinfeksi varian Omicron.
“Sekarang juga ada pasien Covid-19 yang tidak terbukti Omicron, diduga varian Delta atau SARS-CoV-2,” kata Yana Akhmad, Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSHS Bandung kepada Tempo, Jumat, 4 Februari 2022.
Pemeriksaan pasien Covid-19 itu permintaan Kementerian Kesehatan yang memberikan reagen untuk tes Polymerase Chain Reaction (PCR) Spike Gene Target Failure (SGTF). Menurut Yana, cara itu khusus untuk mendeteksi varian Omicron namun sejauh ini belum resmi digunakan.
Alasannya, karena RSHS Bandung masih berupaya mendapatkan reagen atau bahan pereaksi kimia untuk PCR SGTF. “Kemarin kebetulan dapat bantuan saja dari Kemenkes, minta dicek apakah sakit beratnya akibat Omicron atau apa,” ujarnya.
Dari bahan tes itu RSHS Bandung tidak memeriksa seluruh pasien Covid-19 melainkan hanya sebagian. “Dari 23 pasien ada 15 yang positif Omicron,” kata Yana.
Namun begitu, status positif itu dinyatakan masih probable atau belum pasti. Kepastiannya, menurut Yana, harus dengan cara pengurutan keseluruhan genom (WGS) oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan atau Laboratorium Kesehatan Daerah.
Sampai Jumat siang, 4 Februari 2022, menurut Yana, ada tiga pasien Covid-19 probable Omicron masih dirawat. Total pasien pada hari itu ada 20 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, sedangkan delapan pasien lain masih dalam tahap pemeriksaan.
Sebagai salah satu rumah sakit rujukan tertinggi di Jawa Barat, RSHS Bandung hanya menangani pasien Covid-19 kategori sedang hingga berat. “Pasien yang dirawatnya juga bukan tunggal karena Covid-19 tapi campur dengan penyakit lain,” ujarnya.
Ketika dirujuk ke RSHS Bandung pun, tidak semua pasien awalnya karena sakit Covid-19. Menurut Yana, mereka ada yang datang karena kasus kecelakaan, penyakit dasar, atau melahirkan. Dari hasil tes swab sebelum tindakan kemudian diketahui pasien positif dan ditangani di ruang khusus Covid-19.
Koordinator Pelayanan Medik RSHS Bandung Zulvayanti mengatakan, sejak kurang lebih sepekan lalu mulai terasa kenaikan jumlah pasien kasus Covid-19. Selain terus menjaga protokol kesehatan, pihak rumah sakit masih membuka layanan pasien non-Covid-19 yang beberapa bulan terakhir berangsur normal. “Saat kasus meningkat tentu pengaturan kunjungan akan diberlakukan dan bertahap sesuai kondisi,” katanya.
Dari data terbaru Pusat Informasi & Koordinasi Covid-19 Jawa Barat per Sabtu, 5 Februari 2022 pukul 09.00 WIB, total jumlah pasien Covid-19 yang dirawat sebanyak 36.923 orang. Adapun jumlah kasus hariannya meningkat. Pada 4 Januari lalu misalnya, terkonfirmasi 32 orang. Sebulan kemudian atau 4 Februari 2022 yang terkonfirmasi mencapai 7.690 orang.
Baca:
Covid-19 Yogya: Probable Omicron 58 Kasus, PTM 50 Persen
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.