Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fenomena Hujan Es di Negeri Tropis dan Indikasinya Menurut BMKG

Reporter

image-gnews
Ilustrasi hujan es. euronews.com
Ilustrasi hujan es. euronews.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaHujan es yang dalam Ilmu Meteorologi disebut dengan hail merupakan jenis presipitasi yang terdiri dari bola-bola atau air yang berada di atmosfer.

Saat tetesan air membeku bersamaan di atas awan badai yang dingin terbentuklah hujan es. Hujan es dapat terjadi di negara subtropis dan juga daerah ekuator (khatulistiwa). Baru-baru ini hujan es yang menjadi fenomena langka di daerah tropis terjadi.

Melansir dari www.bmkg.go.id fenomena hujan es adalah fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi. Ketika masa pancaroba musim, kejadian hujan lebat atau hujan es yang disertai dengan kilat atau petir serta angin kencang dalam waktu singkat, lebih banyak terjadi.

Fenomena Hujan Es di Negeri Tropis

Indikasi dari terjadi peristiwa hijan es di beberapa negara tropis tersebut ialah:

1. Udara pada malam satu hari sebelumnya sampai pagi harinya terasa sangat panas dan gerah yang diakibatkan oleh adanya radiasi matahari yang cukup kuat. Hal ini ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5°C) disertai dengan kelembapan yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60%).

2. Dari pukul 10.00 pagi tampak tumbuh awan Cumulus yakni awan putih yang berlapis-lapis. Di antara awan itu terdapat satu jenis awan yang memikiki batas tepi yang sangat jelas menjulang tinggi serupa bunga kol, dengan warna abu-abu. Tahap selanjutnya yaitu awan tersebut akan berubah warna dengan cepat menjadi abu-abu atau hitam, awan ini dikenal dengan nama awan Cb (Cumulonimbus).

3. Pepohonan yang berada disekeliling Anda, dahan atau rantingnya akan mulai bergoyang secara cepat. Di situ juga akan terasa adanya sentuhan udara dingin. Hujan yang pertama kali turun biasanya adalah hujan deras yang tiba-tiba. Adapun jika hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari lokasi Anda.

4. Ketika musim pancaroba tidak terjadi hujan selama satu hingga tiga hari berturut-turut, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dilansir dari www.nationalgeographic.org hujan es adalah jenis presipitasi, atau air di atmosfer. Hujan es dapat berbentuk bulat atau bergerigi dengan sebagin besarnya berukuran antara lima milimeter dan 15 sentimeter dengan diameter. Hujan es bukan merupakan tetesan air hujan yang membeku, sebab hujan es sebetulnya jatuh sebagai benda padat. Hujan es terbentuk oleh lapisan air yang menempel dan membeku di awan besar.

Selama badai, tetesan beku akan mulai jatuh dari awan tapi oleh angin kencang akan didorong kembali ke awan. Saat hujan es diangkat akan mengenai tetesan air cair. Tetesan-tetesan itulah yang kemudian akan membeku menjadi batu es, menambahkan lapisan lain ke dalamnya. Akhirnya hujan es akan jatuh ke bumi saat terlalu berat untuk tetap ada di awan, atau saat arus naik berhenti atau melambat.

Daerah-daerah tertentu di dunia mendapat hujan es lebih banyak daripada yang lainnya. Pada 1888, badai hujan es yang sangat mematikan terjadi di Moradabad, India yang menewaskan lebih dari 250 orang. Cina juga sering mengalami badai hujan es, seperti yang terjadi di bagian Barat Tengah Amerika Serikat.

PUSPITA AMANDA SARI

Baca: Mengapa Hujan Es Bisa Terjadi di Indonesia? Begini Penjelasannya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

3 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com
BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.


Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

1 hari lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.


BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

1 hari lalu

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan sebaran dan dampak banjir Kalimantan dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin 12 September 2022. (Antara/Devi Nindy)
BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.


Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

2 hari lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

BMKG meminta Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau waspada potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada hari ini.


Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Mendominasi, Waspadai Petir di Sejumlah Wilayah

3 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com
Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Mendominasi, Waspadai Petir di Sejumlah Wilayah

Sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan BMKG dilanda hujan pada Rabu, 24 April 2024


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Pendaftaran IPDN Dibuka, Prakiraan Cuaca Hujan, Potensi Gelombang Tinggi

3 hari lalu

Para Praja Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) Kemendagri, seusai melakukan kunjungan ke gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa, 21 Februari 2023. Dalam kunjungan ini para praja IPDN untuk mendapatkan bimbingan penyuluhan dan sosialisasi Anti Korupsi dan dharapkan nanti seluruh civitas akademika dan khususnya praja IPDN akan menjadi influencer anti korupsi di daerah-daerah tempat mereka mengabdi. TEMPO/Imam Sukamto
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Pendaftaran IPDN Dibuka, Prakiraan Cuaca Hujan, Potensi Gelombang Tinggi

Topik tentang IPDN membuka peluang bagi calon praja untuk mengikuti proses seleksi menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

3 hari lalu

Ilustrasi gelombang Rossby. Aasnova.org
Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

BMKG mendeteksi faktor-faktor atmosfer pemicu kenaikan curah hujan di berbagai wilayah. Masyarakat harus mewaspadai cuaca ekstrem.


BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

4 hari lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

BMKG juga memasukkan sejumlah wilayah dalam kategori waspada dampak hujan lebat seperti banjir.


Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

4 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. Farmersalmanac.com
Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

Dua dari tiga orang yang sedang berteduh dari hujan di sebuah saung warung di Sukabumi tewas karena sambaran petir pada Ahad 21 April 2024.


Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

4 hari lalu

Orang-orang berdiri di jalan yang banjir saat badai membawa hujan dan hujan es ke Nanchang, provinsi Jiangxi, Cina 2 April 2024. Reuters
Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024