TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) menjelaskan sistem pembatasan dan pemerataan dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Kebijakan itu berlaku pada siswa yang lolos dari suatu sekolah di program studi tertentu.
Direktur Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Budi Prasetyo Widyobroto mengatakan pertimbangan meloloskan pendaftar SNMPTN berdasarkan indeks sekolah, seperti kualitas dan prestasi akademik siswanya, kemudian berapa jumlah pendaftar dan siswa sekolahnya yang diterima perguruan tinggi negeri dari jalur SNMPTN, SBMPTN, atau Seleksi Mandiri.
Baca Juga:
Selain itu prestasi alumni sekolah ketika menjadi mahasiswa di perguruan tinggi negeri ikut jadi pertimbangan. Komponen kedua, yaitu nilai dari rapor siswa di Sekolah Menengah Atas atau sederajat dari semester 1 hingga 5. Lalu ada komponen ketiga, yaitu prestasi siswa di luar sekolah, dari kompetisi minimal tingkat kabupaten, provinsi, nasional, dan internasional.
Perguruan tinggi, menurut Budi, melakukan prinsip pemerataan dalam penyaringan jalur SNMPTN. Dia mencontohkan pendaftar dari SMA tertentu punya 20 siswa yang memilih program studi kedokteran di suatu universitas. Pihak kampus akan mematok jumlah kuota yang bisa diterima dari SMA tersebut meskipun nilai indeks sekolah dan nilai siswanya bagus-bagus.
“Kalau tidak, jangan-jangan satu SMA bisa pindah ke program studi favorit tertentu,” ujarnya di acara daring bertajuk Ayo Kenal Unpad Edisi SNMPTN 2022, Senin, 21 Februari 2022. Setiap perguruan tinggi negeri, menurutnya, punya mekanisme masing-masing dalam penyaringan.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Padjadjaran (Unpad) Arief Sjamsulaksan Kartasasmita mengatakan pihaknya menggunakan data indeks sekolah dan prestasi akademik pendaftar dari LTMPT.
Selain itu, ada parameter lain yang digunakan Unpad. “Keberpihakan terhadap persamaan gender, daerah tertinggal tidak hanya Indonesia timur juga Indonesia barat,” kata Arief. Keberpihakan lain pada calon mahasiswa asal Jawa Barat. “Bukan dari sisi kuota, tapi Unpad punya program 'Nyaah ka Jabar',” ujarnya.
Program afirmasi itu diselenggarakan Unpad sejak 2013. Tujuannya memberikan kesempatan warga Jawa Barat menjadi mahasiswa Unpad melalui sistem seleksi di kota dan kabupaten masing-masing. “Terakhir melihat kesesuaian nilai akademik dengan program studi pilihan juga prestasi yang menunjang,” kata Arief.
Baca:
Begini Syarat dan Alur Pendaftaran SNMPTN 2022
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.