TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan penelitian mengenai iklim masa lampau atau studi paleoclimate. Studi ini mampu menyediakan data dan informasi parameter iklim dari masa kini ke masa lampau yang tidak tersedia dari data pengukurannya.
Parameter iklim masa lampau terekam dalam arsip alam, seperti sedimen laut, sedimen danau, lingkaran pohon, karang dan lain sebagainya. Setiap arsip alam saling melengkapi, baik dari segi resolusi maupun panjang data yang tersedia.
“Secara garis besar tujuan penelitian iklim masa lampau dari karang Porites ini saya fokuskan untuk meningkatkan pemahaman variabilitas iklim di wilayah Indonesia dan pemahaman fenomena iklim ENSO (El Nino Southern Osillation) dan IOD (Indian Ocean Dipole) di masa lampau, memahami pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tahunan karang Porites dan untuk evaluasi dan pengembangan metode kalibrasi data proxy dan metodologi rekonstruksi air laut dari data proxy karang,” ujar Sri Yudawati, Ketua Penelitian Iklim dan Lingkungan, Pusat Riset Geoteknologi BRIN, dikutip dari situs BRIN, 23 Februari 2022.
Ia memaparkan karang Scleractinia atau disebut juga karang batu dari genus Porites mampu menyediakan data iklim masa lampau yang cukup meyakinkan. Kombinasi karang hidup dan mati mampu menyediakan data iklim secara terus-menerus dari masa kini sampai ribuan tahun bahkan ratusan ribu tahun lampau dengan resolusi bulanan.
Kandungan geokimia karang dapat digunakan untuk merekonstruksi suhu permukaan laut, presipitasi dan salinitas permukaan laut. Selain itu, dengan menggunakan sinar-X atau rontgen dapat diidentifikasi pelapisan pertumbuhan tahunan karang Porites yang merekam informasi kronologi atau urutan waktu, serta informasi kecepatan klasifikasi karang.
Dengan mengkorelasikan suhu dan pertumbuhan tahunan karang, dapat diketahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan karang, hasil penelitian semacam ini telah digunakan untuk mendukung kegiatan konservasi terumbu karang.
Hasil penelitiannya menyebutkan berdasarkan hasil rekonstruksi suhu dan salinitas dari kandungan geokimia karang hidup Porites dari perairan Pulau Timor (Selat Ombai), selama kurun waktu yang panjang 90 tahun (1914–2004) menunjukkan IOD mempengaruhi suhu dan salinitas secara signifikan, sedangkan ENSO mempengaruhi suhu secara signifikan, namun tidak pada salinitas.
Hasil ini perlu diperhitungkan saat menafsirkan iklim masa lampau di Indonesia. Hasil rekaman karang sub-fossil dari wilayah Selat Sunda menunjukkan adanya kenaikan frekuensi kejadian IOD/ENSO dari masa ada pertengahan sampai masa sekarang.
Amanda, peneliti bidang sedimen karbonat, dari kelompok penelitian iklim dan lingkungan purba, mengatakan terumbu karang memerlukan lingkungan hidup yang cocok untuk pertumbuhannya, seperti temperatur air laut yang hangat, sinar matahari yang cukup, nutrient, salinitas, air laut yang jernih, dan sebagainya.
Perubahan yang terjadi pada lingkungan hidup terumbu karang akan terekam pada tubuh terumbu, seperti halnya pohon merekam perubahan lingkungan di sekitarnya dan terlihat pada lingkar pohon. Oleh karena itu, perubahan iklim yang tercermin dalam perubahan temperatur air laut, perubahan salinitas, maupun fluktuasi naik turunnya muka air laut akan terekam pada tubuh terumbu karang.
“Data iklim historis maupun perubahan muka laut historis yang dihasilkan dari penelitian kelompok kami, diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk mengenal karakteristik perubahan iklim di Indonesia, maupun untuk studi kerentanan lingkungan karena bahaya hidrometeorologi, hingga untuk proyeksi perubahan iklim di masa depan,” kata Amanda.
Tren perubahan iklim bagi masyarakat dapat digunakan untuk analisis kerentanan suatu daerah akan bahaya bencana hidrometeorologi, seperti kekeringan, banjir, naiknya muka air laut dan peningkatan suhu, serta dapat digunakan untuk membuat proyeksi perubahan iklim di masa depan.
Baca:
BRIN Perbaiki Varietas Porang dengan Teknologi Iradiasi Gamma
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.