TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi Internet, Google membatasi akses aplikasi Google Maps untuk wilayah Ukraina dan sekitarnya. Google menonaktifkan sementara fitur live traffic dan sejumlah fitur edit maps di wilayah itu setelah Rusia melakukan invasi, pada 24 Februari 2022. Google mengambil langkah itu sebagai upaya perlindungan warga Ukraina selama Rusia melancarkan invasi.
Apa saja pemblokiran yang dilakukan Google?
- Fitur live traffic nonaktif di Ukraina
Fitur live traffic Google Maps untuk mengetahui kondisi lalu lintas. Fitur ini menampilkan garis merah, kuning, dan hijau sebagai gambaran lalu lintas terkini (real time). Google menonaktifkan live traffic, karena fitur itu memberikan informasi terkait kemajuan invasi Rusia di Ukraina.
Mengutip Carscoops, pakar intelijen Jeffrey Lewis mengatakan, rencana invasi Rusia ke Ukraina diketahui dari Google Maps. Platform itu memperlihatkan kemacetan yang terjadi di jalan dari Belgorod, Rusia ke perbatasan Ukraina.
Google juga menonaktifkan fitur live traffic di wilayah sekitar Ukraina. Belum dipastikan sampai kapan Google menonaktifkan fitur ini. Informasi arah dan penutupan jalan masih bisa diakses, walaupun Google Maps tak memberikan informasi real time kondisi lalu lintas.
- Pemblokiran fitur edit Maps di Ukraina, Rusia, dan Belarusia
Google Maps menyediakan fitur edit Maps untuk memberikan ulasan suatu tempat. Pengguna mengunggah foto maupun video dalam fitur ini. Google menghapus kontribusi foto, video, ulasan, informasi bisnis, dan semua tempat yang dikirim pengguna Google Maps di Ukraina, Rusia, dan Belarusia sejak invasi dimulai.
Langkah itu diambil setelah mendapat banyak laporan terkait wilayah Ukraina yang diserang Rusia berdasarkan pin lokasi yang dibuat pengguna Google Maps.
Mengutip BuzzFeed News, Rusia mengandalkan pin lokasi di Google Maps untuk menyerang wilayah dengan rudal. Mengutip Engadget, Google memblokir sementara pengeditan baru agar tidak dibuat.
- Google memblokir saluran media propaganda Rusia
Komisi Eropa mengumumkan terkait larangan terhadap media propaganda atau yang disebut mesin media Kremlin di Uni Eropa. Presiden Google untuk urusan global, Kent Walker mengatakan, Google ingin menghentikan penyebaran informasi yang salah dalam krisis konflik Rusia dan Ukraina.
Mengutip Radio Free Europe (Radio Liberty), Google memblokir saluran YouTube dari saluran (outlet) media Russia Today dan Sputnik di seluruh Eropa. Perusahaan induk Google, Alphabet mengonfirmasi kepada Reuters, telah menghapus Russia Today dan outlet lain yang didanai Rusia dari fitur berita Google, termasuk alat pencarian Google News.
- Google Maps menambahkan peringatan SOS di Penelusuran di seluruh Ukraina
Setelah invasi Rusia, Google juga menambahkan peringatan SOS di Penelusuran Seluruh Ukraina di aplikasinya. Peringatan SOS mengarahkan orang yang mencari informasi evakuasi ke sumber daya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi dan pencari suaka.
Mengutip CNET, Google bekerja sama dengan organisasi yang ahli mencari sumber informasi kemanusiaan saat situasinya terbuka.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca: Google Maps Nonaktifkan Tampilan Lalu Lintas di Ukraina Selama Invasi Rusia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.