TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah perusahaan global memutuskan untuk hengkang dari Rusia. Hal itu dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina. Perusahaan-perusahaan yang memutuskan untuk tak lagi beroperasi di Rusia berasal dari berbagai macam sektor seperti retail, teknologi, hingga jasa keuangan.
Munadhil Abdul Muqsith, 35 tahun, warga negara Indonesia (WNI) di Moskow, Rusia mengatakan sejumlah brand pakaian di mal sudah tutup. Pada Ahad, 6 Maret 2022, Munadhil mengunjungi Aviapark, salah satu mal terbesar di Moskow yang memiliki akuarium silinder tertinggi di dunia dengan ketinggian 22,31 meter.
Dalam pantauannya merek pakaian seperti Pull&Bear, Bershka, Zara tutup. Inditex yang merupakan pemilik merek tersebut menghentikan penjualan di Rusia dengan menutup lebih dari 500 outlet atau toko. “H&M dan Puma juga terpantau tutup,” ujar Munadhil kepada Tempo pada Senin, 7 Maret 2022.
Meski tutup, kata dia, di dalam toko tersebut masih terlihat karyawan dan barang-barang yang masih terpajang. IKEA, ritel perabot rumah asal Swedia juga tutup. IKEA mengatakan pihaknya menutup gerai di Rusia dan Belarusia. IKEA merupakan perusahaan furnitur terbesar di dunia yang memiliki 17 toko di Rusia. Keputusan ini membuat 15.000 orang terancam kehilangan pekerjaan.
Munadhil mengatakan masih ada sejumlah ritel lain yang masih beroperasi seperti Uniqlo asal Jepang, Tom Tailor serta Adidas asal Jerman, serta Reserved asal Polandia. Sedangkan perusahaan kopi asal Amerika, Starbuks juga masih beroperasi. Nike, yang sudah mengumumkan berhenti operasi di Rusia, kata Munadhil, juga masih terlihat beroperasi. Sebelumnya manajemen Nike mengatakan hengkang dari Rusia. Mereka mengaku bisnisnya sangat terganggu oleh krisis di Ukraina.
Sedangkan Samsung, raksasa teknologi asal Korea Selatan masih terlihat buka. Perusahaan tersebut sebelumnya mengatakan menangguhkan pengiriman produk ke Rusia. Ekspor semua produk Samsung ke Rusia mulai dari chip hingga smartphone dan elektronik konsumen telah ditangguhkan. “Samsung masih buka,” ujarnya.
Meski banyak toko tutup, Munadhil mengatakan mal di sana masih ramai dikunjungi. Mal tersebut menjadi salah satu tempat yang paling banyak didatangi anak muda di Rusia.
Baca juga:
Pengakuan Komandan Rusia yang Ditangkap Ukraina: Kami Malu, Tak Ingin Membunuh
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.