Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Fakta tentang Panas Bumi yang Digunakan untuk PLTP

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Petani memikul Kubis yang baru dipanen melintasi instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) PT Geo Dipa Energi kawasan dataran tinggi Dieng, desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jateng, Sabtu (14/8/2021). PT Geo Dipa mengembangkan proyek pembangunan PLTP secara berkelanjutan guna mendukung tercapainya target pembangunan energi terbarukan, khususnya panas bumi yang ramah lingkungan.   ANTARA
Petani memikul Kubis yang baru dipanen melintasi instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) PT Geo Dipa Energi kawasan dataran tinggi Dieng, desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jateng, Sabtu (14/8/2021). PT Geo Dipa mengembangkan proyek pembangunan PLTP secara berkelanjutan guna mendukung tercapainya target pembangunan energi terbarukan, khususnya panas bumi yang ramah lingkungan. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Banyak jenis energi yang dimanfaatkan untuk membangkitkan tenaga listrik. Dari beberapa jenis energi itu, salah satunya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Adapun PLTP mengoperasikan turbin menggunakan energi panas Bumi. Energi itu didapatkan dengan cara membuat sumur sampai kedalaman panas Bumi.

Di Indonesia, insiden kebocoran gas beracun hidrogen sulfida (H2S) menewaskan satu orang pekerja di sumur bor PLTP Dieng di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Sabtu, 12 Maret 2022. Sejumlah orang lainnya dibawa ke rumah sakit.

Apa saja fakta tentang energi panas Bumi untuk membangkitkan tenaga listrik?

  1. Ramah lingkungan

Mengutip laman Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, penggunaan energi panas bumi sebagai pembangkit listrik dianggap ramah lingkungan. Tak hanya produksi, tapi juga penggunaan. Saat proses pengembangan dan pembuatan, tenaga panas Bumi sepenuhnya bebas dari emisi karbon maupun sulfur.

Penggunaan energi panas Bumi tidak akan menimbulkan pencemaran lingkungan. PLTP tidak membutuhkan bahan bakar fosil yang menyebabkan polusi udara dan pemanasan global.

  1. Energi pembangkit listrik alternatif

Mengutip buku Pengembangan Industri Energi Alternatif: Studi Kasus Energi Panas Bumi Indonesia setidaknya ada lima alasan energi panas Bumi dalam perekonomian. Pertama, ketergantungan bahan bakar minyak sangat tinggi. Konsumsi bahan bakar minyak lebih besar daripada produksi. Kedua, krisis energi memicu meningkatnya harga bahan bakar di pasar internasional.

Ketiga, Indonesia akan terus defisit dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) jika harga minyak mentah terus meningkat, karena pemerintah masih memberi subsidi.

Keempat, makin menurun investasi pencarian atau eksplorasi karena cadangan minyak bumi kian menipis. Hal lain juga diperkirakan habis dalam waktu 10 tahun ke depan. Kelima, penggunaan bahan bakar minyak berbasis fosil saat ini telah menjadi penyebab utama perubahan iklim dunia.

  1. Panas Bumi untuk PLTP

Mengutip publikasi dalam situs web Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, saat ini ada tiga macam PLTP yang mampu mengonversi panas Bumi menjadi sumber daya listrik. Tiga teknologi itu dry steam power plants, flash steam power plants, dan Binary Cycle Power Plants.

Dry steam power plants mengambil uap panas Bumi untuk menggerakkan turbin yang memutar generator penghasil listrik.

Flash steam power plants mengambil air panas dari dalam Bumi yang suhunya melebihi 175 derajat Celsius. Uap panasnya untuk menggerakkan turbin, mengaktifkan generator yang menghasilkan listrik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Binary Cycle Power Plants uap panas dari sumur produksi tak menyentuh turbin. Air panas Bumi digunakan untuk memanaskan fluida atau working fluid di penukar panas (heat exchanger). Working fluid menjadi panas, kemudian menghasilkan uap berupa flash. Uap yang dihasilkan di heat exchanger dialirkan untuk memutar turbin. Putaran turbin akan menggerakkan generator untuk menghasilkan sumber daya listrik

  1. Indonesia di urutan kedua negara potensi panas Bumi terbesar

Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut dunia baru memanfaatkan 9,67 persen atau 11,5 Gigawatt dari potensi panas Bumi yang ada 119,3 Gigawatt. Potensi panas Bumi di Indonesia berada di urutan kedua, yaitu 24,77 persen.

Pemanfaatan panas Bumi, Indonesia masih di peringkat ketiga atau 12,95 persen. Filipina yang paling banyak memanfaatkan panas Bumi, 46,75 persen. Jepang yang memanfaatkan energi panas Bumi lebih banyak secara langsung, dikutip dari publikasi dalam situs web Universitas Gadjah Mada.

  1. Dampak buruk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

Mengutip laman Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), mengoperasikan turbin menggunakan energi panas Bumi. Energi itu didapatkan dengan cara membuat sumur sampai kedalaman panas Bumi.

PLTP tak menghasilkan emisi gas rumah kaca, karena tak menggunakan bahan bakar fosil maupun batu bara. PLTP termasuk sumber tenaga untuk mengurangi efek pemanasan global.

Kendati begitu, pembangunan PLTP bukan tanpa risiko. Adapun dampak negatif PLTP rentan terjadi kerusakan ekosistem akibat pembukaan lahan. Risiko lainnya gempa kecil, pencemaran air, tanah ambles, longsor, limbah bahan berbahaya dan beracun. Kecenderungan risikonya juga muncul rekahan di batuan bawah tanah. Risiko paling buruk munculnya semburan lumpur panas, seperti dikutip dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Timur.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Mengenali Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Proyek Geothermal di Poco Leok, PLN Mengaku Sudah Sosialisasi dan Dapat Dukungan Warga

1 hari lalu

Kawasan Poco Leok di NTT. Shutterstock
Proyek Geothermal di Poco Leok, PLN Mengaku Sudah Sosialisasi dan Dapat Dukungan Warga

PLN memberikan tanggapan atas bentrokan yang kembali terjadi antara aparat gabungan dengan masyarakat adat Poco Leok 2 Oktober 2024.


IHSG Masih Lemah di Level 7.496, Analis Imbau Waspada Pelemahan Lanjutan di Senin Depan

2 hari lalu

Suasana pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2024 di Jakarta, Selasa 2 Januari 2024. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan saat pembukaan perdana perdagangan 2024. IHSG mengalami penurunan sebesar 0,14% atau 5,4 poin ke level 7.266 pada Selasa 2 Januari 2024. Indeks komposit turun ke posisi terdalam 7.245 dari level 7.272 dengan volume transaksi 1,9 triliun saham. Tempo/Tony Hartawan
IHSG Masih Lemah di Level 7.496, Analis Imbau Waspada Pelemahan Lanjutan di Senin Depan

Analis memproyeksikan IHSG akan lanjut melemah pada Senin depan.


Bentrok Lagi, Aparat dan Masyarakat Adat Poco Leok yang Tolak Proyek Geothermal PLN

2 hari lalu

Warga Poco Leok, NTT melakukan aksi penolakan Proyek Geotermal Poco Leok namun menghadapi kekerasan aparat. Foto: Istimewa
Bentrok Lagi, Aparat dan Masyarakat Adat Poco Leok yang Tolak Proyek Geothermal PLN

Puluhan warga masyarakat adat dan seorang jurnalis disebut menjadi korban penggunaan kekuatan berlebih aparat. Didahului perintah Jokowi di Jakarta?


Masalah Kesehatan yang Bisa Bikin Lesu dan Cara Mencegahnya

7 hari lalu

Ilustrasi wanita kelelahan. shutterstock.com
Masalah Kesehatan yang Bisa Bikin Lesu dan Cara Mencegahnya

Bebeapa masalah kesehatan yang bisa membuat lesu adalah anemia, diabetes, autoimun, dan penyakit jantung. Simak saran pakar untuk mencegahnya.


Tidak Sakit tapi Sering Lesu, Penyebabnya dari Stres sampai Kegemukan

9 hari lalu

Ilustrasi wanita lesu. shutterstock.com
Tidak Sakit tapi Sering Lesu, Penyebabnya dari Stres sampai Kegemukan

Banyak hal yang bisa menguras energi meski seringnya kombinasi faktor tertentu yang membuat kita merasa lesu, termasuk stres dan kegemukan.


Terkini: Utang Perusahaan Media Milik Bakrie Rp 8,79 Triliun, Ekonom Sebut Kelas Menengah Rentan Jadi Miskin

9 hari lalu

Warga berbelanja di sebuah mall di Jakarta, Senin, 2 September 2024. Badan Pusat Statistik mencatat jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia pada 2024 sebanyak 47,85 juta jiwa atau turun dari tahun 2023 yakni sebanyak 48,27 juta jiwa yang setara 17,13 persen dari total penduduk Indonesia. TEMPO/Subekti
Terkini: Utang Perusahaan Media Milik Bakrie Rp 8,79 Triliun, Ekonom Sebut Kelas Menengah Rentan Jadi Miskin

Empat perusahaan media milik keluarga Aburizal Bakrie bisa terancam pailit. Sebanyak 12 kreditur menagih utang sebesar Rp 8,79 triliun.


Ekonomi Semakin Sulit dan Marak PHK, Kelas Menengah Rentan Miskin Makan dari Tabungan

9 hari lalu

Ekonom Minta Pemerintahan Prabowo Tunda Kebijakan yang Bebani Kelas Menengah
Ekonomi Semakin Sulit dan Marak PHK, Kelas Menengah Rentan Miskin Makan dari Tabungan

Kondisi perekonomian yang semakin sulit dan maraknya PHK menyebabkan banyak kelas menengah rentan miskin. Mereka bertahan hidup dari sisa tabungan.


Anomali Bisnis Bioenergi, Forest Watch Sebut Hutan Ditebang untuk Pembuatan Biomassa Wood Pellet

9 hari lalu

Foto udara permukiman suku Polahi yang berada di tengah hutan dan perbukitan Kecamatan Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Kamis 21 Maret 2019. Departemen Sosial di tingkat Kabupaten Gorontalo mengidentifikasi masyarakat Polahi dengan Kelompok 9, Kelompok 18, Kelompok 21, Kelompok 70, dan sebagainya, berdasarkan jumlah anggota kelompok dalam satu kampung. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Anomali Bisnis Bioenergi, Forest Watch Sebut Hutan Ditebang untuk Pembuatan Biomassa Wood Pellet

Pengerjaan proyek produksi wood pellet di Gorontalo ini dilakukan setelah keluarnya Izin Pemanfaatan Hutan Hak dari KLHK.


Kapal Pertamina Gas 1 yang Baru Berlabuh di Terminal Tanjung Sekong, Angkut 45.000 Metrik Ton LPG

12 hari lalu

Kapal Pertamina Gas 1 milik PT Pertamina International Shipping (PIS) ANTARA/HO-Pertamina International Shipping
Kapal Pertamina Gas 1 yang Baru Berlabuh di Terminal Tanjung Sekong, Angkut 45.000 Metrik Ton LPG

Kapal Pertamina Gas 1 (PG-1) milik PT Pertamina International Shipping telah berhasil membawa 45.000 metrik ton LPG.


Jokowi Kritik izin Membangun PLTP Butuh 6 Tahun, ESDM SInggung Konflik dengan Masyarakat

17 hari lalu

Petani memikul Kubis yang baru dipanen melintasi instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) PT Geo Dipa Energi kawasan dataran tinggi Dieng, desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jateng, Sabtu (14/8/2021). PT Geo Dipa mengembangkan proyek pembangunan PLTP secara berkelanjutan guna mendukung tercapainya target pembangunan energi terbarukan, khususnya panas bumi yang ramah lingkungan.   ANTARA
Jokowi Kritik izin Membangun PLTP Butuh 6 Tahun, ESDM SInggung Konflik dengan Masyarakat

ESDM menyebutkan bahwa mandeknya perizinan PLTP biasa terjadi di tahap eksplorasi dimana sering timbul penolakan dari masyarakat.