TEMPO.CO, Yogyakarta - Kabupaten Sleman menjadi salah satu wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta yang tak lagi memiliki zona hijau dalam peta sebaran Covid-19 pada pertengahan Maret ini.
Meski secara umum kasus harian di wilayah yang juga menjadi pusat berbagai kampus di Yogyakarta itu menurun, namun Dinas Kesehatan setempat melansir tak ada satu pun kelurahan di Sleman yang menyandang predikat zona hijau atau bebas kasus Covid-19.
"Per 13 Maret mayoritas kelurahan didominasi zona merah dan oranye, untuk zona kuning hanya tiga kelurahan," kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sleman Shavitri Nurmala Dewi, Rabu, 16 Maret 2022.
Peta zonasi Covid-19 Sleman yang masuk zona merah atau kategori penularan tinggi tersebar di 53 kelurahan. Sedangkan zona oranye tersebar di 30 kelurahan. "Zona kuning hanya ada di kelurahan Donoharjo, Sariharjo, dan Sukoharjo," kata dia.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Yogyakarta Berty Murtiningsih menyebut dalam rinciannya, Kabupaten Sleman di masa Omicron ini selain rutin menjadi daerah dengan kasus harian terbanyak, juga menyumbang kasus kematian harian tertinggi di Yogyakarta.
"Pada hari ini dari 19 kasus kematian, kematian dari Kabupaten Sleman sebanyak tujuh kasus, disusul Gunungkidul lima kasus, Kulon Progo empat kasus dan Bantul tiga kasus," kata dia.
Dalam sepekan terakhir, 10-16 Maret 2022, dengan tingkat kematian 10-20 kasus per harinya di Yogyakarta, kasus kematian dari Kabupaten Sleman hanya sekali saja berhasil terendah dibandingkan empat kabupaten/kota lain di Yogyakarta, yakni pada 13 Maret dengan nol kasus kematian.
Baca:
Yogya Catat 20 Kematian Akibat Covid-19 Selama Empat Hari Berturut-turut
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.